Bencana Alam, Tanggap Darurat Letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Bencana Alam, Tanggap Darurat Letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara
info gambar utama

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara telah menjadi perhatian utama belakangan ini. Dampaknya terasa luas, memaksa ribuan orang untuk mengungsi, menyebabkan kerusakan infrastruktur, dan bahkan menutup sementara bandara di sekitarnya. Respons cepat dari pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo menunjukkan upaya keras untuk menyelesaikan situasi ini.

Rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo membahas tindakan konkret dalam menangani pengungsi dan pemulihan daerah terdampak. Selain itu, sangat penting peran aktif pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menyikapi bencana ini. Simak laporan lengkapnya untuk pemahaman lebih mendalam terkait dampak dan respons pemerintah atas erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara!

Bencana alam erupsi gunung berapi kembali terjadi dan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Sulawesi Utara, yaitu Gunung Ruang. Gunung ini terletak di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Situasi tersebut terjadi pada Selasa, 30 April 2024 pukul 01.15 WITA, dilansir dari liputan6.com. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ruang kali ini teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau 2.725 meter di atas permukaan laut.

Melihat Situs Prasejarah Gunung Srobu yang Disiapkan Jadi Cagar Budaya

Dikutip dari detik.com, Gunung Ruang merupakan salah satu gunung yang mengalami erupsi di Indonesia tahun ini. Menurut Ahli Vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr.Mirzam Abdurrachman, ST MT, menyebutkan bahwa beberapa gunung yang juga mengalami letusan beberapa waktu lalu selain Gunung Ruang yaitu Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Marapi di Sumatera Barat, dan Gunung Lewotolo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gunung Ruang sendiri adalah gunung bertipe strato yang menjulang tinggi di tepi pantai di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Terletak di pulau terpencil, dengan koordinat 2°19' 18,30" LU dan 125° 24' 30,42 BT, dan kota terdekatnya adalah Manado, yang berjarak sekitar 109 km.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Ruang memiliki ketinggian 725 mdpl dan di puncaknya terdapat kawah lava yang terbentuk dari letusan eksplosif pertama pada tahun 1808. Kawah utamanya memiliki diameter sekitar 500 meter dan kedalaman antara 50—100 meter. Gunung Ruang memiliki bentuk yang unik, dengan puncak yang curam dan bagian bawah yang landai.

Sebelumnya, sejarah letusan Gunung Ruang tercatat sejak tahun 1808, dengan interval antarletusan berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Letusan terparah terjadi pada tahun 1871, yang mengakibatkan peristiwa tsunami dan menelan korban jiwa. Setelah periode istirahat panjang, Gunung Ruang kembali aktif pada tahun 2002 dan kembali meletus pada tahun 2024.

Santapan Lereng Gunung Merapi dengan Opor Bebek Bu Suyud

Aktivitas vulkaniknya meningkat dengan gempa dan erupsi eksplosif pada bulan April 2024, sehingga statusnya dinaikkan menjadi Level IV (Awas) oleh PVMBG dilansir dari detiknews.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) telah menaikkan status Gunung Ruang menjadi 'Awas'. Berdasarkan hasil pantauan visual dan instrumen yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Ruang, PVMBG mengangkat statusnya dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

Ada 15 gempa guguran yang tercatat, 237 gempa vulkanik dangkal, 425 gempa vulkanik dalam, 15 gempa tektonik lokal, dan 6 gempa tektonik jauh yang tercatat.

Erupsi Gunung Ruang berpotensi menjadi salah satu yang terbesar, dengan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitarnya. Sebagaimana yang diketahui, terdapat 14.045 penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), yang terpaksa dievakuasi.

Kepala Basarnas Manado, Monce Broery, menyatakan bahwa evakuasi dilakukan dengan mengalihkan pengungsi dari Pulau Tagulandang ke beberapa lokasi termasuk Pulau Siau, Bitung, Manado, dan Minahasa Utara.

Lebih dari 3.762 bangunan, termasuk rumah, tempat ibadah, kantor, dan fasilitas pendidikan dan kesehatan, terdampak oleh letusan Gunung Ruang. Selain itu, abu vulkanik yang menyebar membuat tujuh bandara di seluruh Sulawesi Utara ditutup sementara.

Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Bandara Djalaludin di Gorontalo, Bandara Siau di Kepulauan Sitaro, Bandara Lolak di Bolaang Mongondow ( Bolmong), Bandara Naha di Kepulauan Sangihe, Bandara Miangas, dan Bandara Melonguane di Kepulauan Talaud merupakan beberapa bandara yang terkena dampak penutupan akibat erupsi Gunung Ruang.

Mitos Gunung Lanang, Dipercaya sebagai Jelmaan Pria yang Dikutuk karena Cinta

Karena material vulkanik masih berpotensi menyebabkan gelombang besar, peringatan tsunami masih berlaku, sebut Hetty Triastuty, seorang penyelidik Bumi Madya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta orang-orang dalam radius 7 kilometer dari Gunung Ruang untuk menghindari pantai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju untuk membahas bagaimana menangani pengungsi yang disebabkan oleh letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara antara tanggal 16 dan 30 April 2024. Kepala Negara memerintahkan agar seluruh pengungsi yang terkena dampak letusan Gunung Ruang segera direlokasi.

Dalam rapat tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan tiga hal penting. Pertama, pengungsi yang terkena dampak letusan dilarang kembali ke tempat asal mereka. Kedua, Menteri Agraria dan Tata Ruang diberi perintah khusus untuk melakukan inspeksi lapangan guna memastikan lokasi relokasi yang tepat dan sesuai.

Ketiga, dibutuhkan pembuatan anggaran yang diperlukan dengan membuat rencana pendanaan dan bantuan, serta mengidentifikasi infrastruktur dan bangunan yang rusak. Semua ini sebagai respons atas erupsi Gunung Ruang, yang mengakibatkan sekitar 9.000 orang mengungsi dan memerlukan evakuasi sebanyak 12.000 orang.

Pemerintah Provinsi, kabupaten, dan kota di Sulawesi Utara turut berperan dalam upaya penanganan bencana ini. Menurut Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masa tanggap darurat untuk letusan Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, akan berlangsung hingga 14 Mei 2024.

Dia berharap bupati atau walikota di wilayah-wilayah sekitar Kabupaten Kepulauan Sitaro yang terkena dampaknya juga menetapkan status tanggap darurat. Selain itu, daerah lain seperti Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, dan Kota Bitung juga diharapkan melakukan langkah yang serupa.

Sumber referensi :

  • https://news.detik.com/berita/d-7297997/sejarah-letusan-gunung-ruang-di-sulawesi-utara-terbaru-april-2024
  • https://news.detik.com/berita/d-7320740/6-fakta-gunung-ruang-erupsi-warga-dievakuasi-ribuan-bangunan-rusak
  • https://setkab.go.id/inilah-instruksi-presiden-terkait-penanganan-pengungsi-erupsi-gunung-ruang/
  • https://tirto.id/profil-gunung-ruang-ketinggian-letak-dan-sejarah-letusan-gXUd
  • https://m.antaranews.com/amp/berita/4087686/bnpb-masa-tanggap-darurat-erupsi-gunung-ruang-hingga-14-mei

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini