Mencicipi Lezatnya Sate Ratu Jogja yang Jadi Andalan Wisata Kuliner Yogyakarta

Mencicipi Lezatnya Sate Ratu Jogja yang Jadi Andalan Wisata Kuliner Yogyakarta
info gambar utama

Membicarakan soal kuliner di Yogyakarta memang seakan tidak ada habisnya. Selain dengan wisata alam dan sejarah yang kaya, Yogyakarta juga telah menjadi surga wisata kuliner yang tidak bisa kamu lewatkan.

Dari sekian banyak destinasi wisata kuliner Yogyakarta, salah satu yang tidak bisa Kawan GNFI lewatkan adalah mencicipi kelezatan dari Sate Ratu.

Belakangan ini, popularitas tempat makan ini memang semakin tinggi. Terlihat dari media sosial, banyak sekali yang mengulas tempat ini karena memang punya sate dengan rasa yang otentik.

Mari kita mengenal lebih lanjut mengenai Sate Ratu ini, mulai dari bagaimana awal pendiriannya, makanannya, hingga operasionalnya.

Sejarah Kampung Pathuk dan Bakpia Jogja yang Dulu Berisi Daging Babi

Awal mula berdirinya Sate Ratu

Sate Ratu ini berlokasi di Sleman, tepatnya Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur, Kec. Depok. Di balik ketenarannya seperti sekarang ini, sebenarnya Sate Ratu ini bermula dari sebuah angkringan dengan nama yang sama, yaitu Angkringan Ratu.

Beberapa bulan kemudian, sang pemilik yang bernama Fabian Budi Saputro pun membuat Angkringan Ratu ini menjadi rumah makan pada tahun 2016.

Dari waktu ke waktu, restoran miliknya ini pun semakin dikenal hingga bisa penggemarnya semakin banyak seperti sekarang. Bahkan, sate ini sudah dikunjungi para turis mancanegara yang berasal dari 90 negara lebih.

Gadis Genit dalam Sajian Prawan Kenes, Kuliner Khas Yogyakarta

Sate Merah yang menjadi andalan

Salah satu menu yang menjadi andalan dari Sate Ratu ini adalah sate merah. Sesuai dengan namanya, sate ini memiliki tampilan warna merah kecokelatan yang menggoda dengan potongan dagingnya yang tergolong besar.

Dengan bumbunya yang khas, sate ini juga memiliki keunikan tersendiri dari segi pembuatannya karena pemanggangannya dilakukan tanpa menyentuh panggangan.

Sehingga, satenya pun tidak gosong namun tetap memiliki rasa yang menyerap hingga ke dalam karena dagingnya sudah direndam dengan bumbu rempah. Ketika dimakan, sate ini terasa gurih manis dengan sensasi pedas dan dagingnya pun empuk.

Bagi yang ingin mencicipi satenya namun tidak bisa atau tidak menyukai makanan pedas, maka bisa mencicipi sate kanak yang tidak sepedas sate merah. Sebagai pelengkap, Kawan GNFI juga bisa memesan sup kanak dengan kuahnya yang gurih.

Selain sate merah, terdapat juga menu Sate Ratu yang juga jadi favorit, yaitu ceker tugel, sajian ceker ayam yang empuk dengan bumbu rempahnya yang khas. Ada juga menu unik lainnya bernama lilit basah yang merupakan olahan daging ayam kukus berkuah.

Kopi Joss, Kopi yang Disajikan dengan Arang Panas Khas Yogyakarta

Harga Sate Ratu dan jam operasionalnya

Lalu, berapa harga makanan Sate Ratu?

Untuk seporsi sate, baik itu sate merah, sate kanak, maupun sate kulit, harganya 30 ribu rupiah dengan isi 5 tusuk. Begitu pula untuk lilit basah dan ceker tugel. Sementara itu, sop tugel harganya 18 ribu rupiah.

Jam buka Sate Ratu adalah hari Senin hingga Sabtu dari jam 11.00-21.00. Jadi, cocok untuk kamu yang ingin makan siang atau makan malam.

Kalau Kawan GNFI main ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mencicipi kelezatan Sate Ratu ini ya!

Makan Serangga di Gunungkidul, Tradisi yang Kini Menjadi Tren Kuliner Global

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini