Gadis Genit dalam Sajian Prawan Kenes, Kuliner Khas Yogyakarta

Gadis Genit dalam Sajian Prawan Kenes, Kuliner Khas Yogyakarta
info gambar utama

Yogyakarta selain menjadi daerah yang memiliki ragam budaya dan wisata alam, ternyata juga kaya akan kuliner nusantara. Banyak makanan-makanan khas Yogyakarta yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu makanan khas Yogyakarta yang unik dan belum banyak dikenal ialah prawan kenes.

Prawan kenes bukan sekedar makanan biasa. Prawan kenes menjadi kudapan para raja di keraton Yogyakarta. Prawan Kenes sangat digemari oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII yang memimpin Yogyakarta era 1921-1939 sebagai makanan penutup.

Biasanya, Sri Sultan Hamengku Buwono VIII menyantap hidangan Prawan Kenes ini saat mengadakan acara jamuan untuk para tamu Belanda di Keraton Yogyakarta. Sementara itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pemimpin keraton era 1973–1978 justru lebih memilih menikmatinya sebagai makanan pembuka.

Nikmatnya Jajan Khas Kota Pelajar di Bilangan Mangkuyudan, Yogyakarta

Prawan Kenes Artinya Prawan Genit

Prawan kenes tampak unik jika dilihat dari namanya. Dalam bahasa Jawa, prawan kenes artinya ialah perawan yang amat lincah dan genit. Bukan tanpa makna, prawan kenes merujuk pada tekstur makanan yang licin dan sulit dipegang akibat adanya campuran santan yang kental.

Oleh karena itu, pisang dalam makanan prawan kenes disajikan dalam keadaan dijepit dengan bambu sehingga memudahkan dalam proses penyantapan.

Makanan prawan kenes ini terbuat dari pisang, biasanya pisang kepok atau pisang raja yang diberi santan kental rebus kemudian dibakar. Tidak hanya itu, cita rasa prawan kenes juga didapat dari balutan daun pandan saat proses pengolahan.

Rasa yang ditawarkan kudapan ini juga unik. Prawan kenes memadukan cita rasa manis dan gurih yang tidak bisa lepas dari pengaruh oleh budaya asing, seperti Belanda, Cina dan Portugis.

Kopi Joss, Kopi yang Disajikan dengan Arang Panas Khas Yogyakarta

Cara Mudah Memasak Prawan Kenes

Untuk memasak prawan kenes di rumah, bahan-bahan yang dibutuhkan dan proses pembuatan terbilang cukup mudah. Kawan hanya perlu menyiapkan beberapa bahan berikut

  1. Pisang raja atau pisang kepok sekitar 10 buah atau satu sisir
  2. Santan kental sebanyak 200 ml dari satu buah kelapa
  3. Daun pandan 2 lembar
  4. Garam secukupnya
  5. Gula merah sebanyak 40 gram

Gula merah menjadi salah satu kunci utama dalam menciptakan rasa manis yang otentik dalam prawan kenes. Oleh karena itu, rasa manis dalam gula merah tidak dapat diganti dengan gula pasir ataupun gula putih.

Mencicipi Soto Sampah, Kuliner Khas Yogyakarta yang Melegenda

Setelah semua bahan telah siap, Kawan GNFI mulai memasuki langkah-langkah untuk mengolah bahan-bahan tersebut. Berikut langkah-langkah membuat prawan kenes.

  1. Belah pisang di tengah menjadi tiga bagian. Pada proses ini, pisang yang dibelah jangan sampai putus.
  2. Sisipkan daun pandan di antara belahannya dan lingkarkan hingga menyelimuti seluruh bagian pisang. Kukus hingga matang.
  3. Sembari menunggu proses pengukusan, masak santan dengan campuran gula dan garam. Masak hingga mengental sambil terus diaduk.
  4. Setelah pisang agak sedikit matang, jepit pisang dengan 2-4 bilah bambu. Jangan lupa untuk mengunci ujung bambu menggunakan daun pandan atau bahkan potongan buncis.
  5. Siram pisang dengan santan kental yang sudah dimasak.
  6. Kemudian bakar pisang di atas teflon hingga meresap.
  7. Agar menciptakan rasa yang lebih kuat, Kawan dapat kembali melumuri pisang dengan santan saat dibakar, dan prawan kenes siap disajikan.

Sebagai informasi, prawan kenes sangat nikmat dihidangkan saat masih hangat. Oleh karena itu, segera santap kuliner ini saat telah dihidangkan di meja Kawan GNFI.

Mengunjungi Jamu Ginggang, Sentra Jamu Legendaris di Kota Yogyakarta

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini