Nikmatnya Jajan Khas Kota Pelajar di Bilangan Mangkuyudan, Yogyakarta

Nikmatnya Jajan Khas Kota Pelajar di Bilangan Mangkuyudan, Yogyakarta
info gambar utama

Jogja memang istimewa. Tidak salah jika sejak Tahun 2015, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyematkan slogan "Jogja Istimewa".

Ohiya, Kawan, sekadar informasi dan agar tidak salah kaprah terkait penyebutan Jogjakarta atau Yogyakarta. Jika kita menilik dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata bakunya adalah Yogyakarta dan diambil dari kata Ngayogyakarta Hadiningrat.

Namun, penyebutan Jogjakarta juga tidak terhindarkan, seiring pihak Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta yang kerap kali menyebutnya dengan Jogjakarta. Jadi, baik penyebutan Yogyakarta dan Jogjakarta adalah sama-sama memiliki dasarnya masing-masing.

Slogan ini sarat akan promosi daerah dengan potensi pariwisata yang kaya di nusantara. Disebut istimewa alias spesial dan tidak biasa, karena Yogyakarta memiliki sejumlah julukan. Di antaranya, dikenal sebagai kota pelajar atau kota pendidikan yang mempunyai misi mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Senada dengan informasi yang dilansir pada Wikipedia, Jogja juga dikenal sebagai kota yang memiliki potensi wisata yang cukup paten, unik, dan juga tulen. Kita tentu tahu Tugu Pal Putih sebagai salah satu ikon atau landmark Daerah Istimewa Yogyakarta. Lalu, ada Candi Prambanan, Gunung Merapi, Pantai Parangtritis, kemudian Jalan Malioboro sangat dikenal memiliki potensi wisata yang cukup memesona.

Memetik Langsung Salak Pondoh di Desa Wisata Agro Bangunkerto Yogyakarta

Belum lagi Benteng Vredeburg, Kompleks Keraton Yogyakarta, museum, dan Kebun Binatang Gembira Loka yang juga ikut menegaskan ramainya potensi wisata yang sangat bervariasi di Jogja. Dengan aneka topografi pantai, pegunungan, bangunan keraton, relief, dan pelbagai artefak budaya yang kaya.

Selain itu, Yogyakarta juga dikenal sebagai kota yang memiliki magnet dan potensi kekhasan kuliner yang memang orisinal. Gudeg, Mie Jowo Khas Jogja, Bakpia maupun Kopi Joss adalah beberapa di antaranya adalah varian menu makanan minuman yang populer di kota dengan plat nomor kendaraan AB ini.

Jalan Mangkuyudan

Ruas Jalan Mangkuyudan terletak di sisi selatan Kota Yogyakarta. Persisnya, Mangkuyudan secara administrasi geografis berada di Kelurahan Mantrijeron terletak pada Kecamatan Mantrijeron. Jalannya aspal mulus dan memiliki tata wilayah yang tergolong rapi dan bersih. Jauh dari kesan urakan atau kumuh.

Ada sejumlah penginapan atau hotel, kantor pemerintahan, bank, dan sejumlah kantor tempat usaha yang menghiasi ruas jalan ini. Ada pula rumah makan, kafe, warung tegal (warteg), maupun pasar swalayan di sepanjang jalannya. Bahkan, terdapat juga beberapa kampung wisata di sekitaran Mangkuyudan yang digarap pemerintah bersama komunitas atau masyarakat lokal.

Nah, jika Kawan sedang menghabiskan waktu dan beraktivitas di sekitar Jalan Mangkuyudan, tidak ada salahnya mencoba jajan pasar satu ini. Letaknya di salah satu beranda bangunan pada pinggir jalan, persisnya di samping sebuah toko kelontong.

Dengan spanduk bertuliskan "Falda Snack" yang tertera pada meja bagian depan, orang pun tampak antusias berburu jajanan yang buka sejak pukul 05.00 subuh hingga pukul 12.00 siang ini. Berada di Jalan DI. Panjaitan yang berada persis di sebelah ruas Jalan Mangkuyudan. Ibaratnya hanya berjarak "sepelempar batu" dari papan Jalan Mangkuyudan.

Yogyakarta Royal Orchestra Sambut Hari Penegakan Kedaulatan Negara
Beraneka Jajan Pasar di Bilangan Jalan Mangkuyudan, Yogyakarta
info gambar

Kamu ingin menikmati kudapan, Kawan? Oh, tentu bisa! Ada beraneka hidangan, di antaranya sate ati ampela, sate kulit, dan sate usus khas angkringan. Lalu, aneka minuman, seperti bubur kacang hijau, es jelly melon, dan teh tarik. Ohiya, ada juga siomay, roti, nasi goreng, nasi kuning, rujak buah dan lain sebagainya. Tidak lupa, hadir pula minuman khas tradisional, yaitu jamu berbagai pilihan dan rasa. Cukup bervariasi, bukan?

Yang jelas seluruh varian menu kudapan dan minuman di bilangan Mangkuyudan tersebut sangat terjangkau. Khas angkringan Kota Yogyakarta pokoknya yang sudah sangat identik dengan banderol yang ramah di kantong. Harganya dimulai dari yang kisaran Rp2500 per bungkus. Ada pula yang berbanderol Rp5000—Rp7500 per bungkusnya. Murah meriah.

Namun, jajanan ini banyak digemari masyarakat yang ingin menikmati kudapan dengan konsep take away atau dibungkus untuk dibawa pulang. Sebab, tidak tersedia meja maupun bangku tersusun bagi penikmat makanan minuman di tempat.

Orang hanya datang memilih dan membayar jajanan yang diinginkan, lalu selanjutnya mereka bawa entah ke rumah atau ke kantor maupun di lokasi lain yang mereka inginkan. Tidak sedikit pula para ojek online yang menerima orderan pembeli untuk membeli aneka jajanan di tempat ini.

Jajan Pasar, Urat Nadi UMKM

Dengan kita membeli produk jajanan pasar seperti di Bilangan Mangkuyudan ini, kita sudah mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kita tahu bahwa sebagian besar pelaku UMKM khususnya di Jogjakarta dijalani oleh pelaku industri pariwisata seperti penjaja makanan minuman, oleh-oleh, kerajinan tangan, maupun sovenir.

Betul memang jika industri Horeka (Hotel, Restaurant, dan Kafe) juga adalah industri pendukung pariwisata, selain industri transportasi. Namun, kategori ini sebagian besar dilakukan oleh usaha pada level menengah yang bermodal sedang bahkan besar.

Ketika 1 Juta Warga Yogyakarta Rayakan Pesta Demokrasi pada Pemilu 1955

Sedangkan, pelaku industri UMKM seperti pedagang jajanan pasar belum tentu memiliki modal besar untuk bisa terjun pada industri pariwisata di Jogja, bukan? Terbukti, seperti dilansir Harian Jogja, bahwa Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta selama tahun 2023 sebesar 6,16 persen. Dan penyumbang utama pertumbuhan ekonomi di Jogja adalah dari sektor UMKM.

Jadi, singkatnya, dengan kita "rajin" membeli jajanan pasar pada level UMKM ini, kita sudah memberi dukungan luar biasa bagi para pelaku UMKM yang tentu berpengaruh pada kesejahteraan dan perkembangan suatu kota. Kota Jogja, contohnya.

Sumber Referensi :

ekbis.harianjogja.com/read/2023/09/06/502/1147571/ekonomi-diy-triwulan-ii-2023-tumbuh-616-persen-umkm-jadi-penopang-utama

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini