Mengunjungi Jamu Ginggang, Sentra Jamu Legendaris di Kota Yogyakarta

Mengunjungi Jamu Ginggang, Sentra Jamu Legendaris di Kota Yogyakarta
info gambar utama

Jamu Ginggang dikenal sebagai salah satu pelopor jamu di Kota Yogyakarta. Letaknya ada di daerah Pakualaman tepatnya di Jl. Masjid No. 32, Kauman, Pakualaman, Kota Yogyakarta. Meski tidak terletak di pinggir jalan besar, kedai jamu ini ramai dikunjungi pengunjung setiap harinya.

Bahkan, tak jarang wisatawan asing pun turut mengunjungi Jamu Ginggang untuk mencicipi jamu sebagai minuman kesehatan tradisional Indonesia.

Telah berdiri sejak tahun 1930, Jamu Ginggang terus eksis hingga kini dikelola oleh Rudy Supriyadi selaku generasi kelima. Dalam mempertahankan eksistensi jamu di tengah kehidupan masyarakat yang semakin modern, pemerintah Kota Yogyakarta pernah menganugerahi Rudy dengan penghargaan Tokoh Penggiat Budaya di Kota Yogyakarta Tahun 2018.

Sejarah Jamu Ginggang, Ada Sejak Tahun 1930

Jamu Ginggang | Foto: GenPI Jogja
info gambar

Jamu Ginggang pertama kali berdiri atas prakarsa Bilowo. Beliau adalah abdi dalem dari KGPAA (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya) Pakualaman IV yang bertugas meracik jamu bagi warga Kadipaten. Pada masa itu, KGPAA Pakualaman IV mengizinkan Bilowo untuk menjual racikan jamunya di luar masyarakat Kadipaten.

Dari situlah, Bilowo mulai menjual jamu di tahun 1940-an dengan cara berkeliling ke masyarakat. Dalam waktu yang sama, dirinya juga merintis warung jamu kecil di pinggir jalan yang menjadi cikal bakal kedai Jamu Ginggang saat ini. Nama Ginggang sendiri merupakan pemberian dari Sri Pakualaman VI yang merupakan penggalan dari kalimat “Jamu Jawa Asli Tan Ginggang”. Tan ginggang merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti saling akrab dan rukun.

Selanjutnya, menurut penuturan Rudy seperti yang dikutip Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, konsumen Jamu Ginggang terbagi jadi tiga. Pertama, remaja usia SMP yang baru pertama kali menstruasi, lalu yang kedua, dan ketiga adalah konsumen dewasa dan orang tua.

Baca juga: Resep Kunyit Asam, Jamu Tradisional Khas Jawa dengan Manfaat Kesehatan

Jamu Ginggang Sediakan berbagai Varian Jamu

Jamu Ginggang | Foto: PingPoint
info gambar

Jamu Ginggang menyediakan banyak variasi jamu, mulai dari ukuran gelas yang bisa langsung dinikmati di tempat hingga ukuran botol untuk dibawa pulang. Kawan juga bisa berkonsultasi tentang kesehatan untuk mendapatkan racikan khusus, misalnya ketika perut kembung, demam, batuk, dan lain-lain.

Beberapa varian minuman berbasis jamu yang tersedia di Jamu Ginggang adalah es beras kencur, es temulawak, es parem, sehat pria telor, galian singset, dan galian putri. Jamu Ginggang juga menyediakan snack berupa roti-rotian yang disajikan di meja-meja yang ada di dalam kedai. Minum jamu dengan roti tentunya menjadi kombinasi unik yang nikmat, nih.

Jamu Ginggang yang Terus Lestari Lintas Generasi

Bapak Rudy Supriyadi | Foto: Harian Jogja
info gambar

Salah satu rahasia langgengnya Jamu Ginggang bisa jadi karena resep turun-temurun yang terjaga dengan baik dari generasi ke generasi. Ya, minuman jamu yang tersedia di kedai ini konon masih menggunakan resep racikan mendiang pendiri Jamu Ginggang di masa KGPAA Pakualaman IV masih berkuasa.

Kegigihan Rudy dalam memberdayakan Jamu Ginggang di era modern ini juga berkontribusi besar. Kala mendapat kunjungan dari sekelompok organisasi mahasiswa pada pertengahan Juli lalu, Rudy menyatakan keinginannya untuk membuat generasi muda menyukai jamu. “Minum jamu itu membuat sehat dan tenteram”, ujarnya dengan semangat pada sekelompok pemuda-pemudi tersebut.

Tak dapat dipungkiri, arus modernitas membawa banyak perubahan, khususnya bagi Kota Yogyakarta yang terus melaju jadi kota besar dan modern. Jamu sebagai minuman tradisional seakan selalu terancam terpinggirkan. Beruntung, tokoh-tokoh seperti Rudy Supriyadi yang senantiasa bersemangat melestarikan minuman sehat ini agar tetap eksis.

Baca juga: Jamu Herbal, Kekayaan Alam Indonesia yang Bikin Arab Saudi Tertarik

Mengunjungi Jamu Ginggang tak hanya menyenangkan karena variasi jamunya yang nikmat dan lengkap. Namun, sebagai generasi muda, Kawan juga akan merasakan semangat dari para pegawai tokonya yang mencintai jamu berikut sejarah Jamu Ginggang yang menyertainya. Yuk, sama-sama melestarikan budaya dan menjaga kesehatan dengan giat minum jamu!

Sumber referensi:

  • Liputan langsung
  • https://pariwisata.jogjakota.go.id/detail/index/780
  • https://www.jamudigital.com/berita?id=Berusia_Satu_Abad,_Jamu_Ginggang_Memiliki_Daya_Tarik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini