Jamu Herbal, Kekayaan Alam Indonesia yang Bikin Arab Saudi Tertarik

Jamu Herbal, Kekayaan Alam Indonesia yang Bikin Arab Saudi Tertarik
info gambar utama

Indonesia punya jamu herbal sebagai kekayaan alam yang begitu berharga. Arab Saudi pun sampai kesengsem.

Jamu herbal sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia sejak lama. Dengan bahan baku yang diambil dari alam dan diolah baik itu secara tradisional maupun modern, jamu herbal menjadi andalan untuk menjaga kesehatan.

Ya, alam Indonesia memang menyediakan aneka tumbuhan yang berkhasiat dan bermanfaat bagi tubuh. Dari situ, tak heran apabila masyarakat Indonesia punya tradisi membuat dan mengonsumsi jamu herbal.

Berdasarkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dikutip laman Kementerian Perindustrian RI, Indonesia diketahui punya 33 ribu spesies bahan obat yang berpotensi menjadi bahan herbal. Namun, baru sedikit yang sudah dimanfaatkan secara optimal. Tercatat, ada 800 spesies yang telah dimanfaatkan menjadi jamu, 30 spesies menjadi obat herbal terstandar, dan 12-14 spesies yang menjadi fitofarmaka.

Kini, Indonesia berusaha memaksimalkan potensi jamu herbalnya. Tak hanya dengan memanfaatkan lebih banyak spesies bahan baku, produk yang sudah ada pun diupayakan agar bisa dipasarkan lebih luas hingga ke luar negeri.

Mengenal 5 Tanaman Obat yang Banyak Diandalkan untuk Mencegah Penyakit Ginjal

Jamu Herbal Indonesia Menuju Arab Saudi

Bukan cuma di dalam negeri, jamu herbal Indonesia juga ternyata punya penggemar di luar negeri, salah satunya Arab Saudi. Bahkan Arab Saudi tertarik untuk mengimpor jamu herbal untuk konsumsi warganya.

Pertemuan bisnis antara Atase Perdagangan (Atdag) Riyadh Gunawan dengan Managing Director Gulf Bird Trading Corporation (GBC) Saud Fahad Al Saud di Riyadh, Arab Saudi pada pertengahan Mei lalu menegaskan hal tersebut. Pertemuan itu menjadi peluang bagi Atdag Riyadh dalam memperluas pemasaran produk herbal Indonesia di Arah Saudi. Di sisi lain, GBC juga membuka pintu bagi herbal Indonesia untuk masuk.

Tentu saja, hasil pertemuan tersebut menjadi angin segar bagi produsen jamu herbal di Indonesia. Sebab, GBC punya jangkauan pasar yang begitu luas di berbagai penjuru Arab Saudi. Dengan demikian, dengan bantuan GBC, nantinya produk herbal Indonesia akan lebih mudah dalam menjangkau konsumen.

"Dari hasil pertemuan bisnis, GBC berminat menjadi importir jamu herbal dari Indonesia. Saat ini, GBC menyuplai lebih dari 90 persen apotek di wilayah Arab Saudi yang mencapai lebih dari 2.000 cabang." ujar Gunawan seperti dilansir ANTARA.

"Dengan banyaknya apotek yang disuplai GBC, diharapkan produk jamu herbal Indonesia akan semakin digemari dan dikenal masyarakat Arab Saudi," lanjutnya.

Arab Saudi menjadi pasar potensial bagi Indonesia karena masyarakatnya memang menggemari herbal meski juga tetap memakai obat kimia. Nantinya, produk yang didatangkan dari Indonesia akan didaftarkan dulu Saudi Food and Drug Authority (SFDA) sebagai syarat agar bisa dijual.

Jintan Hitam, Tanaman Obat untuk Segala Jenis Penyakit Kecuali Kematian



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini