Pasar Video-on-Demand ASEAN Melonjak Pesat, Indonesia Memimpin

Pasar Video-on-Demand ASEAN Melonjak Pesat, Indonesia Memimpin
info gambar utama

Pasar video-on-demand (VOD) di Asia Tenggara sedang mengalami pertumbuhan pesat, dengan rekor tertinggi dalam jumlah pelanggan dan pendapatan untuk kuartal pertama tahun 2024, menurut laporan terbaru oleh penelitian AMPD dari Media Partners Asia. Ini menandai peningkatan signifikan dari tahun 2023 yang penuh tantangan.

Konten Lokal yang Kuat & Investasi Strategis Dorong Pemulihan

Laporan tersebut, yang berfokus pada Singapura, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia, mengungkapkan bahwa konsumsi VOD rata-rata tetap stabil di angka 96,3 menit per penonton. Namun, jumlah total pelanggan berbayar melonjak, mencapai rekor 48,5 juta. Ini berarti peningkatan kuartal-ke-quarter sebesar 652.000 dan peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 1,6 juta pelanggan.

Demikian pula, pendapatan langganan untuk wilayah ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $381 juta, mencerminkan pertumbuhan 9% year-on-year dan peningkatan 5% dibandingkan kuartal sebelumnya. Khususnya, Indonesia dan Filipina menjadi pelopor pertumbuhan pelanggan, sementara Thailand dan Indonesia mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan.

Vivek Couto, Managing Director Media Partners Asia, menyoroti ketahanan pasar VOD Asia Tenggara. Beliau menekankan peningkatan yang jelas dari Q4 2023 ke Q1 2024, dengan penurunan churn pelanggan dan pertumbuhan pelanggan dan pendapatan yang mengesankan ([Sumber: Media Partners Asia]). Couto mengaitkan kesuksesan ini dengan investasi strategis pada konten lokal dan upaya pemasaran yang tertarget. Platform utama memprioritaskan hiburan dan penawaran olahraga lokal untuk memenuhi preferensi regional.

Konten Korea & AS Tetap Populer, Lokal Menjadi Primadona

Laporan tersebut mengakui popularitas konten Korea dan AS yang terus berlanjut sebagai pendorong penting untuk keterlibatan penonton. Namun, konten lokal muncul sebagai faktor krusial, khususnya di Indonesia dan Thailand, di mana platform telah secara efektif menyesuaikan perpustakaan mereka.

Netflix Mimpin, Viu Ekspansi, Disney Tetap Kuat

Netflix tetap menjadi pemimpin pasar dalam hal pendapatan, meraih pangsa dominan 49% di Q1 2024 dan memiliki 10 juta pelanggan. Viu mengikuti dengan ketat dengan 9,1 juta pelanggan, didorong oleh ekspansi regional dan acara produksi lokal yang sukses. Menariknya, Disney mengalami peningkatan pendapatan year-on-year meskipun ada kenaikan harga, mengamankan 11% pangsa pendapatan VOD di kawasan ini.

Fokus Lokal di Setiap Pasar

Di Indonesia, Vidio memimpin perlombaan pelanggan dengan 4,1 juta pengguna, berkat konten olahraga premium dan perpustakaan drama lokal yang kuat. TrueID Thailand menikmati pertumbuhan pelanggan yang didorong oleh konten original lokal, siaran langsung sepak bola Liga Premier, dan fokus pada anime Jepang.

Drama Korea Menguasai, Konten China Mulai Mendapat Tempat

Drama Korea terus mendominasi, terhitung hampir 30% dari semua penayangan VOD premium pada awal tahun 2024. Konten AS juga tetap sangat populer. Khususnya, konten China sedang mendapatkan daya tarik, terutama pada platform freemium seperti WeTV, Viu, dan iQiyi, di seluruh Asia Tenggara.

Cerita Lokal Menarik Perhatian Penonton

Laporan tersebut menggarisbawahi permintaan yang terus berlanjut untuk konten lokal Asia Tenggara, terutama pada platform freemium. Ini menunjukkan preferensi penonton yang kuat terhadap cerita yang diproduksi secara lokal. Keberhasilan drama Indonesia dan Thailand menggarisbawahi pentingnya konten yang relevan secara budaya untuk penonton regional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini