Melestarikan Masjid Tuo Ampang, Berdiri Dua Abad dan Saksi Perjuangan Imam Bonjol

Melestarikan Masjid Tuo Ampang, Berdiri Dua Abad dan Saksi Perjuangan Imam Bonjol
info gambar utama

Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat terdapat sebuah masjid bersejarah yaitu Masjid Tuo Ampang Gadang atau dikenal dengan nama Masjid Al-Ihsan Baruah. Masjid ini disebut telah berusia 2 abad.

Dimuat dari Sudut Payakumbuh, tokoh masyarakat H.Ermizal Dt Parpatih mengatakan Masjid Tuo Ampang Gadang ini dibangun tahun 1834 Masehi dan selesai dibangun pada tahun 1837 Masehi.

Masjid Agung Blitar yang Berdiri Hampir Dua Abad, Saksi Terjangan Lahar Gunung Kelud

Dirinya menyebut masjid tua ini menjadi bagian dari perjalanan perjuangan tokoh Perang Padri Tuanku Imam Bonjol. Masjid ini juga menjadi basis kekuatan perlawanan kaum Padri terhadap kolonial Hindia Belanda.

“Masjid Tuo Ampang Gadang merupakan salah bukti, jejak-jejak dari perjuangan Tuanku Imam Bonjol, di mana di Masjid Tuo tempat berkumpul orang-orang shaleh yang taat menjalankan amalan agama Islam,” ujar Dt Parpatih.

Bangunan unik

Walau merupakan tempat bersejarah, kondisi masjid ini cukup memprihatinkan. Dari arah jalan saja bangunan masjid ini menjorok ke bawah sehingga yang terlihat hanya bagian atap dengan pepohonan serta semak belukar.

Tetapi saat sampai ke lokasi bangunan ini memiliki arsitektur yang unik. Bagunan ini terdiri dari masjid, menara, dan kubah di dalam satu kawasan. Sisi bagian luar dan dalam sudah sangat rusak padahal bentuk ukiran bangunan masih kokoh.

Keunikan Masjid Kurung di Probolinggo, Berbentuk Kubah Tanpa Dinding

Masjid Tuo Ampang Gadang memiliki luas bangunan 13,6 m x 13,6 m dengan luas lahan 25 m x 12 m. Pada sisi barat terdapat sebuah ruang mihrab berdenah persegi panjang berukuran 1,5 x 4 m.

Bangunan utama juga dilengkapi beberapa buah jendela yang tersebar pada keempat sisi dinding masjid dengan kusen setinggi 1,75 m dan selebar 1 meter. Bangunan utama langsung tersambung dengan bangunan serambi.

Ruang utama terbuat dari kayu, termasuk lantainya. Di dalam ruang utama, berdiri 18 tiang dan satu tonggak macu di tengah ruangan. Ruangan dalam semuanya dilapisi dengan cat dan dihiasi dengan lukisan kaligrafi Alquran.

Upaya penyelamatan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Barat, Supardi mengatakan perlunya keseriusan semua pihak untuk menyelamatkan situs sejarah itu saat melakukan kunjungan di tahun 2023.

“Menurut laporan masyarakat ini hingga tahun 2016 masih dapat dipergunakan dalam kegiatan pendidikan keagamaan, belajar baca Alquran dan tempat peribadatan sholat berjamaah serta juga acara-acara pernikahan,” ujar Supardi yang dimuat Langgam.

Menjelajahi Masjid Aschabul Kahfi Tuban, Tempat Ibadah yang Berada dalam Gua

Dia menekankan keberadaan masjid ini bisa menjadi daya tarik wisata bagi daerah. Selain masjidnya yang begitu besar, wisatawan juga bisa menelusuri sejarah perkembangan Islam di Sumbar,

“Kita bersama mesti berupaya untuk melestarikan keberadaan Masjid Tuo Ampang Gadang ini sebaik mungkin, sehingga masyarakat dapat kembali memanfaatkan kegiatan keagamaan sebagaimananya,” harapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini