Keunikan Masjid Kurung di Probolinggo, Berbentuk Kubah Tanpa Dinding

Keunikan Masjid Kurung di Probolinggo, Berbentuk Kubah Tanpa Dinding
info gambar utama

Pengguna jalan yang melintas di jalur pantura Probolinggo-Situbondo, tepatnya di Kecamatan Pajarakan tak akan asing dengan Masjid Al-Ikhlas. Masjid ini memang memiliki arsitektur yang unik.

Dimuat dari Detik, Masjid di Desa Sekokerto, Kecamatan Pajarakan ini juga memiliki nama sebutan Masjid Kurung. Hal ini karena bentuknya menyerupai kurungan atau kubah sangkar tanpa adanya dinding di pinggirannya.

Masjid Kurung dibangun pada tahun 1979 oleh Pabrik Gula (PG) Pajarakan. Ketika itu masjid ini dijadikan tempat ibadah untuk para pekerjanya. Awalnya tempat ibadah ini hanyalah musala, tetapi dibangun menjadi masjid.

Menjelajahi Masjid Aschabul Kahfi Tuban, Tempat Ibadah yang Berada dalam Gua

“Sebelum dibangun jadi masjid, awalnya hanya musala kecil dan memang digunakan untuk ibadah bagi warga yang bekerja di PG Pajarakan. Karena itu kurang lebih pada tahun 1979 oleh pihak pabrik dibangun menjadi masjid,” kata Takmir Masjid Kurung, Suyono.

Adopsi Masjid Agung Kabupaten Jember

Dijelaskan oleh Suyono, pembuatan masjid kurung tanpa dinding ini diinisiasi oleh Ir Djoko Suandono. Dia melanjutkan seluruh konstruksi bangunannya mengadopsi dari bangunan Masjid Agung Kabupaten Jember.

“Hanya saja perbedaannya kalau Masjid Agung di Jember itu menyerupai kura-kura, kalau Masjid Al Ikhlas di sini atau Masjid Kurung ini menyerupai batok atau kurungan,” jelas Suryono.

Cerita Mistik di Balik Diizinkannya Pemugaran Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang

Dikatakan olehnya, sejak awal dibangun konstruksi masjid berkapasitas 400 orang itu tak pernah diubah. Tetapi pengurus masjid biasanya mengganti atau memperbarui cat hingga penambahan pagar sekeliling masjid.

“Perlengkapan yang ada di dalam masjid juga tidak berubah mulai dulu. Seperti mimbar, lampu gantung di tengah-tengah dan lain-lainnya. Jadi mulai awal dibangun sampai sekarang, perawatannya lebih fokus perbarui cat atau pergantiannya saja,” ungkapnya.

Ramai kegiatan Ramadan

Takmir masjid, Samsul Muarief mengungkapkan jemaah Masjid Kurung tidak hanya masyarakat umum, namun juga orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Daya tarik dari desain masjid inilah yang membuat orang-orang berdatangan.

Pada momen Ramadan ini, masjid tersebut tetap beroperasi seperti biasa. Salah satunya adalah membagikan takjil, tarawih, dan tadarus. Biasanya masyarakat setempat meramaikan tempat ibadah tersebut.

Kisah Masjid Terapung yang Bertahan dari Terjangan Tsunami Palu, Kini Jadi Objek Wisata

“Untuk kegiatan keagamaan sama seperti masjid yang lain, untuk bulan Ramadan kali ini selain untuk berjamaah ada agenda buka puasa bersama, bagi-bagi takjil, salat tarawih dan tadarus,” tandasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini