Berikut Isi Buku Citarum Harum yang Resmi Dirilis pada Acara World Water Forum 2024

Berikut Isi Buku Citarum Harum yang Resmi Dirilis pada Acara World Water Forum 2024
info gambar utama

Kemenko Marves telah meluncurkan buku “Citarum Harum” pada acara World Water Forum 2024, sebagai bukti keberhasilan program Citarum Harum.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), yang dikutip dari media.worldwaterforum.org, menyampaikan bahwa buku ini menjadi dokumen penting, serta sebagai showcase yang menggambarkan capaian program Citarum Harum dan menjadi upaya berkelanjutan rehabilitasi dan pelestarian Sungai Citarum.

Hari Senin (20/05/2024) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, agenda World Water Forum 2024 menjadi momen penting yang dipilih untuk menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam melakukan implementasi zero delta q pada kancah Internasional, terutama pada Sungai Citarum yang sempat menjadi sungai terkotor di dunia menurut CNBC Indonesia pada Oktober, tahun 2023 lalu.

Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung dalam Penerapan Zero Delta Q, Jelang World Water Forum 2024

Buku ditulis dalam dua bahasa dengan judul yang sama, yakni bahasa Indonesia “Citarum Harum: Merawat Sungai Menyelamatkan Kehidupan” dan versi bahasa Inggris “Citarum Harum: Caring for Rivers, Saving Lives.”

Isi Buku Citarum Harum

Buku “Citarum Harum: Caring for Rivers Saving Lives” menceritakan proses perjalanan Indonesia dalam mengendalikan dan mengatasi pencemaran di sepanjang daerah aliran sungai Citarum. Berikut merupakan isi dari buku Citarum Harum:

  • Sejarah Sungai Citarum

Kisah Sungai Citarum dikemas dengan menceritakan sejarah terbentuknya sungai, sehingga pembaca akan mendapatkan gambaran sungai Citarum sejak zaman purba. Sungai ini merupakan salah satu sungai terbesar dan terpenting di Pulau Jawa di masa lalu, karena memiliki nilai historis yang tinggi terutama pada hubungannya dengan sosial budaya masyarakat setempat.

  • Permasalahan Sungai Citarum

Selanjutnya, buku ini juga memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Sungai Citarum, seperti pencemaran limbah industri, sampah domestik, dan pencemaran air lainnya. Masalah inilah yang menyebabkan masuknya Sungai Citarum dalam deretan sungai tercemar di dunia.

Kerusakan dan pencemaran yang terjadi juga menyebabkan kerugian besar terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem, sumber daya lingkungan, serta mengancam tercapainya tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan.

Baca juga: Citarum Harum Semerbak Wangi di Ajang World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali
  • Fungsi dan Upaya Kolektif yang Telah Dilaksanakan

Buku Citarum Harum juga mengulas mengenai fungsi strategis Sungai Citarum, termasuk sebagai sumber air bersih bagi penduduk, irigasi pertanian, dan pembangkit listrik tenaga air. Selain itu, upaya rehabilitasi daerah aliran sungai atau dalam rangka penerapan zero delta q juga dipaparkan dalam buku.

Buku ini turut membahas dukungan kelembagaan dan kolaborasi multisektor dengan konsep Pentahelix, kebijakan, strategi, yang menjadi faktor keberhasilan dalam mencapai Ultimate Goal program Citarum Harum ini.

  • Ilustrasi dan Foto Before/After Kondisi Citarum

Ilustrasi dan gambaran mengenai kondisi sebelum dan setelah normalisasi Sungai Citarum diberikan untuk memberikan gambaran yang jelas dari dampak upaya rehabilitasi ini. Foto-foto inipun akan menunjukkan perubahan yang telah dicapai, dari sungai yang penuh sampah, menjadi sungai yang lebih bersih dan lebih layak.

Urgensi Peluncuran Buku Citarum Harum

Urgensi penyusunan Buku Citarum Harum, salah satunya ialah sebagai upaya untuk menjadi pembelajaran dan inspirasi bagi generasi di masa mendatang. Selain itu, pelaksanaan program inipun dapat menjadi bukti keberhasilan Indonesia untuk menjalin aksi kolaboratif bersama masyarakat, swasta, maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dalam penyelesaian masalah pencemaran air. Melalui buku ini, Indonesia juga akan menjadi sumber inspirasi bagi negara lain untuk menghadapi masalah serupa.

Peluncuran buku "Citarum Harum: Merawat Sungai Menyelamatkan Kehidupan", diharapkan menjadi salah satu catatan sejarah, bahwa persoalan lingkungan yang kompleks juga dapat diatasi dengan melakukan kerja keras, kolaborasi, dan komitmen yang kuat.

Referensi:

  • https://media.worldwaterforum.org/id/contents/berita-660eb081009d7/menko-marves-luncurkan-buku-citarum-harum-di-world-water-forum-ke-10-di-bali-664c3dd3ebd7d
  • https://media.worldwaterforum.org/id/contents/berita-660eb081009d7/dicetak-dua-bahasa-ini-kisah-buku-citarum-harum-dari-indonesia-untuk-dunia-664c3df43edb9
  • https://worldwaterforum.org/blog/news-3/the-book-citarum-harum-is-officially-launched-at-the-10th-world-water-forum-showcasing-indonesian-best-practice-to-overcome-river-pollution-219
  • https://news.detik.com/berita/d-7350453/buku-citarum-harum-diharapkan-jadi-inspirasi-bagi-generasi-masa-depan
  • https://www.rri.co.id/world-water-forum/703269/indonesia-luncurkan-buku-success-story-rehabilitasi-sungai-citarum-di-wwf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WO
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini