Keajaiban Owasiwasika, Rumput Ungu yang Muncul Tiap Mei di Wamena

Keajaiban Owasiwasika, Rumput Ungu yang Muncul Tiap Mei di Wamena
info gambar utama

Distrik Wamena di Kabupaten Jayawijaya terkenal dengan sebuah lembah yang memesona. Lembah itu bernama Baliem, yang nampak indah diselimuti padang rumput berwarna ungu. Jarak tempuhnya hanya berkisar 5–20 menit dari Kota Wamena.

Masyarakat setempat menyebutnya dengan Lagalaga Eka atau Owasi-wasika. Ilalang berwarna keunguan ini hanya muncul pada tanggal 5–14 Mei atau di atas tanggal 20 Mei, sehingga masyarakat umum menamainya “Rumput Mei”.

Dalam bahasa Hugula, Owasi-wasaka berasal dari tiga kata, yaitu owa, owasi dan eka. Owa berarti dirinya atau padanya (dalam konteks ini pada rumput atau bunga). Sementara Owasi artinya harum, dan eka artinya rumput.

Dengan demikian, Owasi-wasaka bisa diartikan sebagai rumput atau bunga yang berbau harum. Keajaiban rumput Mei ini dimanfaatkan pemerintah sekitar untuk menggelar Festival Budaya Lembah Baliem setiap tahunnya.

Baca juga Kisah Bunga Dandelion, Berasal dari Eropa Memberi Beragam Manfaat ke Manusia

Asal-usul Rumput Mei

Masyarakat meyakini rumput berwarna ungu itu bukan asli dari Wamena. Fenomena rumput Mei baru muncul sekitar tahun 1970–1980. Seorang tokoh Misionaris Katolik asal Belanda, Pater Lishout juga menuturkan rumput Mei dulunya tak pernah ada.

Menurutnya, bibit rumput itu dibawa oleh roda ban pesawat kecil seperti Cessna, yang banyak menyinggahi lapangan terbang di pedalaman Papua. Kondisi lapangan saat itu masih ditumbuhi rumput dan ilalang yang cukup tinggi.

Sementara itu, tokoh masyarakat bernama Yusuf H. Molama memperkirakan rumput Mei dibawa langsung oleh Misionaris Belanda yang datang ke Lembah Baliem. Mereka disebut mendirikan pos pemerintahan yang setelahnya banyak ditumbuhi rumput Mei.

Uniknya, masyarakat percaya rumput Mei bisa menyembuhkan babi yang sedang sakit. Masyarakat biasanya memotong rumput ungu dan dimasukkan ke kandang babi. Percaya atau tidak percaya si babi yang sakit, keesokan harinya mulai pulih.

Baca juga Meski Cantik, Bunga Pukul Sembilan Ternyata Gulma

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini