Meski Cantik, Bunga Pukul Sembilan Ternyata Gulma

Meski Cantik, Bunga Pukul Sembilan Ternyata Gulma
info gambar utama

Bunga krokot atau bunga pukul sembilan pernah menjadi bagian dari legenda masyarakat Indonesia. Bunga ini dahulunya sangat mudah dijumpai sebagai hiasan pelataran rumah. Bunga cantik nan mungil ini juga menjadi materi di pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat sekolah dasar (SD).

Sebenarnya apa itu bunga pukul sembilan?

Bunga pukul sembilan, biasa juga dikenal tanaman pukul sembilan (Portulaca grandiflora) - atau bahkan disebut sebagai bunga jam songo dalam bahasa Jawa – merupakan tanaman berbunga yang sifatnya tahunan. Tanaman tahunan (annual) biasanya bereproduksi dan melengkapi siklus hidupnya dalam kurun waktu satu tahun atau satu musim.

Pada kurun waktu tersebut, tanaman krokot tumbuh setinggi 0,3 m.

Tanaman pukul sembilan bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari negara bagian Amerika Selatan. Akan tetapi, tanaman tersebut sangat dekat dan dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Makna Bunga Peony dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Kulit

Kenapa Disebut Bunga Pukul Sembilan?

Penyebutan tanaman krokot sebagai bunga pukul sembilan bukan tanpa alasan. Bunga ini memang hanya mekar di bawah sinar matahari cerah, sekitar pukul 9 pagi. Sementara itu, pada malam hari dan saat cuaca berawan, bunga pukul sembilan akan menguncup.

Bunga pukul sembilan tidak mekar pada hujan dan mulai menutup saat matahari terbenam hingga matahari terbit.

Mengenal Bunga Asoka, Tanaman yang Dianggap Sebagai Bunga Suci

Krokot Ternyata Gulma

Krokot memiliki karakteristik yang cukup unik. Daunnya berukuran antara 12 hingga 35 mm dengan lebar 1 hingga 4 mm. Daun yang berbentuk elips meruncing ini menyimpan cadangan air. Untuk itu, krokot termasuk bagian dari jenis tanaman sukulen.

Krokot memiliki tangkai pendek dan berambut halus, dengan mahkotanya yang mirip dengan bunga mawar berukuran kecil. Mahkota bunga krokot memiliki beragam warna dari merah, ungu, merah muda, jingga, dan kuning dengan diameter mencapai 2 hingga 4 cm.

Dengan keindahan dan keragaman warna bunga, krokot ternyata gulma. Tanaman krokot atau bunga jam sembilan dapat tumbuh dengan cepat. Seringkali tanaman pukul sembilan tumbuh di antara tanaman lain. Oleh karena itu, tanaman ini kerap digunakan sebagai penutup tanah.

Apalagi, krokot merupakan spesies tanaman yang memiliki toleransi terhadap kekeringan dan panas yang tinggi. Bahkan, tanaman pukul sembilan perlu ditanam di tanah berpasir atau berbatu yang memiliki drainase baik dan terkena sinar matahari penuh. Untuk itu, Bunga krokot cocok untuk dikembangkan di negara tropis seperti di Indonesia.

Segudang Manfaat dan Cara Membuat Teh Bunga Lavender

Manfaat Krokot

Meski dianggap sebagai gulma, krokot nyatanya memiliki kandungan yang bermanfaat bagi manusia. Krokot biasanya diolah menjadi sayur bening, lalap, pecel dan

urap. Masyarakat zaman dahulu bahkan memanfaatkan tanaman krokot sebagai obat alternatif tradisional.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anghel dkk menyatakan tanaman krokot mengandung sterol, karotenoid, asam polifenol, flavonoid, polisakarida, dan zat pereduksi. Uddin dalam temuannya juga mengatakan bahwa tanaman ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, omega-3, kalsium, fosfor, zat besi, dan antioksidan.

Krokot dipercaya mampu mengobati penyakit kulit seperti radang kulit, bisul dan juga borok. Selain itu, krokot yang memiliki rasa asam ternyata memiliki sifat antipiretik (penurun panas), analgesik (pereda nyeri), antitoksin, diuretik (peluruh kencing), sebagai penenang, dapat menurunkan tekanan gula, serta dapat meningkatkan sirkulasi darah pada manusia (Wulansari, 2023).

Bunga Kecombrang, Tanaman Rempah Khas Indonesia yang Kaya Manfaat

Referensi:

  • Irsal, R., dkk. 2023. "POTENSI SENYAWA ANTIOKSIDAN DARI TANAMAN KROKOT (PORTULACA GRANDIFLORA): NARRATIVE REVIEW." JURNAL FARMAMEDIKA, 25-35.
  • Wulansari, Anggela. 2023. “PROFIL METABOLIT DARI KROKOT SPESIES Portulaca oleracea L. DAN Portulaca grandiflora Hook.” Skripsi Biologi. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini