Sejarah Kabupaten Gunungkidul, Dataran Tinggi yang Dulu Berasal dari Bawah Laut

Sejarah Kabupaten Gunungkidul, Dataran Tinggi yang Dulu Berasal dari Bawah Laut
info gambar utama

Gunungkidul merupakan kabupaten yang berada di tenggara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini didominasi dengan perbukitan dan pegunungan kapur atau karst. Oleh karena itu menjadikan daerah ini tandus dan sering mengalami kekeringan.

Tetapi ada fakta yang unik, pada zaman dahulu daerah Gunung Kidul adalah laut. Kandungan batuan gampingnya dapat dijadikan bukti, bahwa daerah tersebut mengalami pengangkatan (uplift) dari laut sebagai daratan.

Menggugah Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental di Kalangan Remaja

Sebuah kajian mengungkapkan fenomena alam yang khas dengan ciri utama banyaknya batuan gamping. Objek utama yang dikaji pada wilayah karst barat yaitu sisi bentang alam dan bentang budaya, berupa Telaga Luweng Lor, Desa Panggang, Perbukitan Karst.

“Rasa asin pada batuan juga semakin menguatkan bukti bahwa daerah tersebut dulunya berupa laut,” tulis dari kajian kelompok F1 Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL1) semester genap yang dimuat Liputan6.

Proses pengangkatan

Hal yang sama dijelaskan oleh Adinta Darmawan dalam Mengenal Gunungkidul, Kabupaten (yang Dianggap) Gersang yang Ternyata Dulunya Dasar Laut menyebut proses pengangkatan Gunungkidul berjalan cukup panjang.

Disebutkannya daerah Gunungkidul dulu sejajar dengan Bantul ke utara hingga Sleman yang juga merupakan daerah laut dangkal. Gunungkidul lalu terpisah karena adanya aktivitas tektonik bumi yang mengakibatkan adanya patahan atau Sesar Opak.

Fenomena Matahari “Lebih Singkat” di Dusun Wotawati Gunungkidul

Di situ, terdapat patahan memanjang hingga ke utara. Alhasil karena itu, lanjutnya struktur batuan gampingan yang ringan, daerah Gunungkidul ke timur kemudian diangkat naik ke atas hingga menjulang tinggi.

“Aktivitas itu berlangsung hingga puluhan, ratusan, jutaan tahun secara perlahan-lahan. Makannya banyak ditemukan kenampakan koral di beberapa tempat,” jelasnya yang dimuat Mojok.

Membentuk gunung

Dirinya menjelaskan bahwa proses pembentukan karakteristik Gunungkidul masih berlanjut. Selama proses terangkatnya, juga terdapat proses karstifikasi, karena karakteristik batuannya yang gampingan.

Batuan gampingan lama-kelamaan akan terlarut oleh tenaga eksogen bumi seperti angin, hujan, suhu, dan sebagainya. Karena itu, jelasnya, banyak membentuk gunung-gunung kecil yang awalnya datar kemudian terlarut-larut membentuk lembah atau bisa disebut doline.

Limasan, Rumah Adat Masyarakat D.I.Yogyakarta di Pulau Jawa: Ini Ceritaku Menginap Disana!

Karena itulah, ucap Adinta membentuk gua-gua bawah tanah yang sebenarnya merupakan aliran air tanah yang kemudian habis sehingga meninggalkan bekas seperti gua. Karena itu, dia yakin Gunungkidul adalah daerah yang datar menjulang ke atas.

“Kemudian karena strukturnya batuan gamping mudah terlarut sehingga ketika terkena angin, suhu, udara lama-kelamaan akan terkikis dan membentuk seperti gunung-gunung kecil dan gua,” ucapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini