Pernahkah Sobat EBT Heroes membayangkan jika nuklir mampu mendominasi pasokan listrik nasional? Tantangan suplai listrik yang rendah karbon saat ini mendorong inovasi penggunaan nuklir sebagai alternatif energi masa depan ramah lingkungan. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan energi berbasis nuklir diperlukan sebagai variasi dan penyeimbang pemanfaatan potensi sumber daya alam di Indonesia.
Melalui pembangunan PLTN mandiri skala nasional, diharapkan kestabilan pasokan listrik di seluruh daerah dapat terjaga ketersediaannya. Terlebih akses listrik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dapat menimbulkan kesenjangan antar wilayah di Indonesia. Perwujudan hak rakyat atas energi yang berkualitas dan terjangkau dapat berupa pemerataan akses listrik dengan harga ekonomis. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah secara menyeluruh.
Dalam COP26 (Conference of the Parties) yang diselenggarakan 2021 lalu di Glasgow, energi nuklir mulai menjadi perhatian khusus untuk mengatasi permasalahan iklim global. Padahal selama lebih dari 2 dekade, topik energi nuklir tidak termasuk dalam agenda konferensi perubahan iklim PBB. Hal ini menunjukkan bahwa stigma pemanfaatan nuklir untuk menghadapi urgensi krisis iklim dan sebagai upaya transisi energi bebas karbon berdaya besar mulai diakui walaupun masih menyisakan trauma terhadap terulangnya tragedi Chernobyl dan Fukushima.
Baca Selengkapnya