Mengajarkan Anak-anak mengenai Perubahan Iklim

Artikel ini milik zonaebt dan merupakan bentuk kerjasama dengan Good News From Indonesia.

Mengajarkan Anak-anak mengenai Perubahan Iklim
info gambar utama

Perubahan iklim merupakan perubahan dalam skala jangka panjang pada suhu rata-rata bumi dan kondisi cuaca. Fenomena ini dapat memberikan pengaruh yang cukup besar untuk kesehatan kita, kemampuan kita dalam penanaman pangan, perumahan, keselamatan serta pekerjaan. Beberapa dari kita sudah lebih rentan dalam menghadapi dampak iklim. 

Masalah perubahan iklim kini tengah terjadi di seluruh dunia, semua orang tentunya akan mengalami dampaknya, salah satunya yaitu kelompok anak-anak. Perubahan iklim merupakan sebuah ancaman besar yang akan dihadapi anak-anak dan generasi muda di dunia. Perubahan iklim bagi anak akan memberikan ancaman yang sangat besar terhadap gizi, kesehatan, pendidikan, dan juga tentunya masa depan mereka kelak. Anak-anak memiliki sedikit kemampuan untuk bertahan dalam cuaca ekstrem dan lebih rentan terhadap bahan kimia beracun, perubahan suhu, serta penyakit.

Banyak sekali dampak perubahan iklim bagi anak-anak jika fenomena ini tidak juga segera diatasi, khususnya pada kesehatan anak, yaitu:

Perubahan iklim bisa meningkatkan tingkat polutan udara di luar ruangan, seperti debu yang timbul akibat adanya kekeringan, asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan, dan ozon yang berada permukaan tanah. Kedua polutan tersebut, yakni ozon dan partikel di permukaan tanah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit asma dan masalah pernapasan lainnya yang kemungkinan besar akan menimpa anak-anak.

Kenaikan suhu rata-rata dan suhu ekstrem diperkirakan akan menyebabkan peningkatan kasus penyakit yang diakibatkan oleh panas bahkan kematian, terutama di antara kelompok yang rentan khususnya anak-anak. Paparan panas dapat memberikan dampak terhadap anak-anak yang aktif di luar ruangan untuk bermain dan berolahraga, serta pada anak-anak yang tinggal di rumah tanpa pendingin udara. Bayi dan anak kecil memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit serta kematian karena tubuh mereka kurang mampu dalam menyesuaikan diri dengan suhu panas.

Baca Selengkapnya

Terima kasih telah membaca sampai di sini