Wow! Diekspor ke Seluruh Dunia, Udang Sumbang Devisa Negara Terbesar

Wow! Diekspor ke Seluruh Dunia, Udang Sumbang Devisa Negara Terbesar
info gambar utama

Alam Indonesia melimpah akan hasil laut, salah satunya adalah udang. Sejak lama, udang telah menjadi primadona komoditas ekspor Indonesia. Tak main-main, dari ekspor tersebut berhasil menyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Bagaimana tidak, udang asal Indonesia dikirim ke hampir seluruh penjuru dunia. Udang yang dikirim dalam bentuk segar maupun telah diolah. Negara-negara pengimpor udang Indonesia adalah Jepang, Hongkong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Italia, dan Jerman.

Hingga saat ini, Indonesia merupakan produsen udang terbesar di dunia. Udang-udang yang paling laris di pasar internasional adalah jenis udang Vannamei, Windu, dan Galah. Udang Vannamei tumbuh pesat di Indonesia dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan udang jenis lain. Udang Vannamei memiliki pertumbuhan yang cepat dan masa pemeliharaan yang singkat. Selain itu, daya tahan hidupnya sangat baik. Permintaan tertinggi udang ini datang dari Amerika Serikat. Harga dari udang Vannamei yaitu 80.000 – 90.000 rupiah per kilo.

Udang Vannamei
info gambar

Udang Windu merupakan udang asli Indonesia yang memiliki bentuk yang lebih besar dibandingkan dengan udang jenis lain sehingga udang windu juga dikenal dengan nama Tiger Shrimp. Memiliki rasa gurih dan manis, udang windu menjadi primadona di Jepang dan negara-negara di Eropa. Harga udang windu lebih tinggi dibandingkan dengan udang Vannamei, hal ini dikarenakan pemeliharaan udang windu yang sulit. Selain itu, proses budidayanya juga rentan terhadap serangan penyakit yang dapat membuat udang windu mati.

Udang Windu
info gambar

Udang galah merupakan jenis udang air tawar yang memiliki ukuran jumbo. Udang galah merupakan favorit orang Asia, sehingga udang jenis ini banyak diekspor ke negara-negara Asia. Udang galah memiliki kadar asam lemak yang tidak begitu tinggi. Pemeliharaan udang galah terbilang cukup sulit dikarenakan membutuhkan pengawasan ekstra. Udang galah acap memakan udang lain atau kanibalismenya tinggi sehingga mengakibatkan produksi udang dapat menurun.

Udang Galah
info gambar


Sumber: dihimpun dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini