Dedikasikan Diri Konservasi Orang Utan, Peneliti Indonesia Masuk Nominasi Penghargaan Tingkat Dunia. Selamat!

Dedikasikan Diri Konservasi Orang Utan, Peneliti Indonesia Masuk Nominasi Penghargaan Tingkat Dunia. Selamat!
info gambar utama

Sebuah daftar baru saja dirilis oleh Indianapolis Zoo yang berbasis di Amerika Serikat yang berisi nominasi penghargaan Indianapolis Prize, sebuah penghargaan bergengsi dalam bidang konservasi satwa. Dalam daftar yang berisi 32 nama yang dinominasikan, terdapat Dr. Suci Utami Atmoko, seorang peneliti asal Indonesia. menariknya, ia adalah satu – satunya peneliti dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Merupakan seorang dosen di Fakultas Biologi dan Sekolah Pascasarjana Magister Biologi Universitas Nasional, Suci mendedikasikan karir akademiknya dalam bidang konservasi satwa, khususnya Orang Utan. Tidak tanggung – tanggung, Suci telah berkiprah dalam bidang konservasi Orang Utan selama 30 tahun.

Suci, dalam pernyataannya yang dilansir kompas.com menyatakan bahwa penghargaan yang ia terima merupakan salah satu bukti nyata bahwa dunia internasional telah menaruh mata pada peneliti Indonesia. “lebih dari itu, konservasi primata di Indonesia juga semakin bermakna di mata dunia,” tuturnya.

Presiden dan CEO Indianapolis Zoo, Michael Crowther dalam siaran persnya menyatakan bahwa para finalis Indianpolis tahun ini adalah para konservasionis yang paling penting dan berprestasi di lapangan saat ini. Para nominator tersebut dipilih karena dianggap berpengaruh dan memiliki kontribusi yang nyata dalam menjaga kelestarian fauna.

"Kami memuji prestasi mereka dan mengajak masyarakat, organisasi, perusahaan dan pemerintah untuk bergabung bersama-sama mereka untuk melakukan konservasi satwa," ujar Crow. Para finalis yang berasal dari berbagai negara dan benua ini memfokuskan diri mereka pada satwa – satwa yang unik dan menjadi simbol, mulai dari primate, mamalia laut hingga reptile dan burung.

(kompas.com)
info gambar

Tahun ini, Indianapolis Prize menghadirkan lebih banyak koleksi penelitian individual yang berasal dari kawasan asia. misalnya Purnima Devi Barman, Ph.D dari Aranyak. Pegiat lingkungan yang fokus pada upaya konservasi adjutant Storks (jenis burung bangau) di India. Ia melakukan kampanye untuk memastikan bangau ini dapat bertahan hidup, mengubah stigma akan bangau ini yang sebelumnya dianggap sebagai petanda buruk.

Ke-32 nominator ini akan diseleksi kembali dan menghasilkan 6 orang pemenang, yang terdiri dari 1 pemenang utama dan 5 finalis. Pemenang pertama akan mendapatkan hadiah utama sebesar 250.000 dolar AS, sementara kelima finalis lainnya akan mendapatkan hadiah masing – masing sebesar 10.000 dolar AS.

Mari, kita doakan semoga Dr. Suci meraih penghargaan yang terbaik!


Sumber: kompas.com || indianapolisprize.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini