Teriakan BAHASA INDONESIA, BAHASAKU! INDONESIA ADALAH KELUARGAKU! Lantang Terdengar di Jeddah

Teriakan BAHASA INDONESIA, BAHASAKU! INDONESIA ADALAH KELUARGAKU! Lantang Terdengar di Jeddah
info gambar utama

BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) ke-13 resmi dibuka Senin 19 Februari 2018 lalu di Jeddah oleh Konsul Jenderal RI Jeddah Dr. Mohamad Hery Saripudin. Yel “Bahasa Indonesia, Bahasaku! Indonesia adalah keluargaku!” terdengar membahana dengan bersemangat keluar serempak dari ucapan sembilan puluh orang peserta kursus BIPA di KJRI Jeddah pada momen pembukaan tersebut. Pendaftaran kursus BIPA tersebut telah dimuka sejak bulan Januari lalu dan disambut penuh antusias oleh warga Saudi yang mendaftarkan diri. Dua puluh lima peserta dari total sembilan puluh peserta ternyata merupakan perwakilan dari Otoritas Imigrasi Bandara King Abdulaziz yang secara khusus memesan tempat untuk dapat berpartisipasi pada kesempatan kursus BIPA tersebut.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Pelaksana Fungsi Pensosbud 1 Muhammad Sukarno muncul dengan ide untuk Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Arab Saudi yang kemudian menjadi tema BIPA ke-13 tersebut. Upaya mewujudkan tema tersebut, KJRI Jeddah telah menyiapkan tim-tim khusus untuk penyelenggaraan BIPA yang akan datang di beberapa universitas di Arab Saudi serta menyiapkan modul pembelajaran khusus Bahasa Indonesia bagi orang Arab melalui program TOT (Training of Trainer) BIPA. Hal tersebut diupayakan dalam pemenuhan usaha pengembangan penyelenggaraan BIPA tersebut.

Berbedanya penyelenggaraan BIPA tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan keseriusan KJRI Jeddah dalam mengusung tema tersebut. Dua orang guru disiapkan oleh KJRI Jeddah untuk membina setiap kelas pembelajaran dengan jumlah siswa yang dibatasi perkelas hanya boleh diisi maksimal 25 orang guna maksimalnya proses belajar-mengajar dengan interaksi yang lebih efektif antar pelajar dengan pengajar. Sistem pembelajaranpun telah diatur untuk dapat dilaksanakan dengan sistem interaktif dengan pengaturan tempat duduk siswa yang membentuk lingkaran mengelilingi pengajar.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Selain itu KJRI Jeddah juga menghadirkan pelatih khusus untuk guru-guru pengajar BIPA melalui pelatihan selama seminggu yang diadakan sebelum pembukaan kursus BIPA. Pelatihan yang menghadirkan pembicara Dr. Dwiyanto Djoko Pranowo yang merupakan praktisi BIPA dan dosen di Universitas Negeri Yogyakarta diikuti sebanyak 25 orang calon guru BIPA.

"Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari sekian bahasa yang penting yang telah penggunaannya digunakan oleh lebih dari 300 juta penduduk dunia,” disampaikan oleh Konsul Jenderal RI Jeddah pada kesempatan pembukaan kursus BIPA 2018 tersebut. “Dan jumlah jamaah umroh dan haji asal Indonesia adalah jamaah dengan jumlah terbesar yang mendatangi Arab Saudi,” tambahnya lagi.

Foto: Konjen RI di Jeddah
info gambar

Besarnya kemungkinan bagi siapa saja yang bekerja di tiga kota yang didatangi oleh jamaah haji dan umroh untuk dapat bertemu dengan jamaah asal Indonesia yang pasti akan berinteraksi dengan mereka menjadikan Bahasa Indonesia bukan hanya digunakan sebagai bahasa pergaulan sosial tetapi telah menjadi bahasa bisnis komersial.

Seiring dengan peningkatan hubungan bilateral kedua negara, Konsul Jenderal RI juga menyampaikan sudah saatnya ada Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia di kampus-kampus Arab Saudi. Pihaknya sedang memulai komunikasi dengan kampus-kampus ternama seperti Universitas Islam Madinah dan King Abdulaziz University Jeddah.

Lebih lanjut Pelaksana Fungsi Pensosbud 2 Umar Badarsyah, menyampaikan bahwa selain mengupayakan studi Indonesia di kampus-kampus Arab Saudi, terkait BIPA kedepannya KJRI Jeddah akan melobi pemerintah Saudi agar kursus BIPA dapat diikuti oleh wanita Saudi sejalan dengan visi Saudi tahun 2030 yang ingin membuka peran wanita Saudi lebih besar pada masa yang akan datang.


Sumber: Press release Konjen RI di Jeddah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini