Sprinter Indonesia Menangi Kejuaraan Atletik Dunia

Sprinter Indonesia Menangi Kejuaraan Atletik Dunia
info gambar utama

Indonesia, negara dengan anak bangsa yang tak lelah berjuang untuk mengibarkan sang saka di berbagai olimpiade di dunia. setelah banyak atlit-atlit Indonesia meraih medali emas di berbagai jenis olahraga seperti badminton, panjat tebing, sepak takraw dan olahraga lainnya. Kali ini dunia kembali menyaksikan kekuatan anak bangsa dengan sejarah baru yang dicetaknya di bidang olahraga lari 100 meter U-20.

Adalah Lalu Muhammad Zohri, pemuda berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil mencetak sejarah baru dengan keluar sebagai pemenang pada International Association of Athletic Federations (IIAF) World U-20 Championships di Tampere, Finlandia pada Rabu 12 Juli lalu.

Pemuda berusia 18 tahun tersebut berhasil meraih medali emas nomor lari 100 meter putra dengan catatan waktu 10,18 detik mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat yaitu Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang mencatatkan waktu 10,22 detik.

Kemenangan Zohri di Tampere, Finlandia (sumber : Detik Sport)
info gambar

Hal ini tentu menjadi sejarah baru karena dalam kurun waktu 32 tahun Indonesia mengikuti Kejuaraan Dunia IAAF, Indonesia hanya mampu menempatkan posisi kedelapan pada tahun 1986.

Kemenangan Zohri di Finlandia ini cukup menarik perhatian dunia, pasalnya Zohri bukan merupakan atlet yang diunggulkan pada waktu itu namun mampu menyabet medali emas.

Atas kemenangannya, ucapan selamat kepada Zohri berdatangan. Salah satunya dari Presiden Joko Widodo melalui akun instagramnya

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Kegemilangan performa Lalu, tak lepas dari perjuangannya dalam mewujudkan mimpinya, yakni membanggakan keluarga dan membuatkan rumah. Anak dari Alm. Lalu Ahmad Yani dan Alm. Saeriah ini mulai terlihat bakat lari nya semenjak Lalu duduk di bangku SMP. Bagi anak kelahiran 1 Juli 2000 ini tidak memiliki fasilitas bukan berarti absen berlatih, menurut pengakuan kakaknya Baiq Fazilah, adiknya sering berlatih tanpa menggunakan sepatu. "Dia (Lalu Muhammad Zohri) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu, red), karena tidak punya," Ungkap Baiq Fazilah pada media Kompas.

ditengah hidup yang serba terbatas, Lalu Muhammad Zohri berhasil membuktikan bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Berasal dari keluarga yang pas-pasan, sedari kecil ia tinggal disebuah rumah kecil di Dusun Karang Pangsor, Nusa Tenggara Barat. Pada saat mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) sang ibu dipanggil Yang Maha Kuasa dan ayahnya juga meninggal setahun kemudian.

Rumah Lalu Muhammad Zohri (sumber : Tempo)
info gambar

Dikenal dengan sosok yang mandiri, Zohri melanjutkan pendidikan dari SD Negeri 2 Pemenang Barat ke SMP 1 Pemenang, disinlah bakat Zohri sudah terlihat. Saat ini pria yang sehari-hari dipanggil dengan nama Badok ini merupakan siswa kelas 2 SMA Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Nusa Tenggara Barat. Karir nasional badok dimulai pada saat mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) U-18 dan U-20 pada April 2017 lalu, bertempat di Stadion Atletik Rawamangun yang kemudian membuatnya terpiih untuk memperkuat timnas di Kejuaraan Dunia Remaja di Kenya.

Sang juara selepas berlaga )sumber : Tempo Sport)
info gambar

Dalam perjalanan karir nya ia sempat mengikuti kejuaraan Atletik Junior tingkat Asia dan memenangkan nomor 100 meter dengan catatan waktu 10,27 detik di Stadion Nagaragawa, Jepang pada 8 juni 2018 lalu. Badok juga masuk dalam jajaran tim pelatnas sejak Januari 2018 lalu dan akan berlaga di Asian Games 2018 mendatang.

Sumber :

Tempo | Kompas | Bola.com | Tribun |

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini