Filosofi Jawa yang Membuat Hidup Lebih Bermakna (Part 2)

Filosofi Jawa yang Membuat Hidup Lebih Bermakna (Part 2)
info gambar utama

Indonesia memiliki banyak tradisi dan budaya. Terlebih budaya Jawa yang masih terjaga. Budaya ini termasuk kata-kata mutiara atau kutipan yang memiliki filosofi. Sayangnya tidak semua paham tentang filosofi sebuah kutipan berbahasa Jawa.

Hal ini dikarenakan orangtua jaman sekarang tidak selalu mengajarkan bahasa dan budaya Jawa kepada anak-anaknya, karena menganggap bahasa jawa itu kuno. Muncullah kutipan “Wong Jowo ora njawani”, yang artinya orang jawa tidak paham jawa.

Padahal jika ditelaah, filosofi jawa adalah warisan leluhur dan terus berlaku sepanjang jaman. Karena warisan tersebut akan membuat kita senantiasa “Eling lan Waspodo” artinya Ingat dan waspada.

Berikut adalah kumpulan falsafah jawa tentang kehidupan beserta arti penjelasannya sesuai dengan pedoman hidup masyarakat Jawa :

6. “Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha”

Maksud dari kutipan di atas adalah berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan, Kaya tanpa didasari kebendaan.

7. “Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo”

Filosofi tersebut mengajarkan kita untuk tidak mudah tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah.

Sumber : rahmatarifianto
info gambar

8. “Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka”

Artinya : Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. Karena terkadang ketika kita merasa paling pintar, kita akan merasa sombong.

9. “Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman”

Filosofi tersebut mengajarkan kita untuk tidak terobsesi untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi. Karena semua itu hanya bersifat sementara dan tidak dibawa mati.

10. “Nerimo ing pandum”

Sikap kejujuran, keikhlasan, ringan dalam bekerja dan ketidakinginan untuk berbuat curang adalah hal-hal yang terkandung dalam filosofi ini. Intinya, kita harus menerima hasil dari pekerjaan kita.

--

Sumber : Bukubiruku.com, rahmatarifianto, niaarsita,

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini