Ragam Moda Transportasi ''Djadoel'' Khas Jakarta, Siapa Pernah Coba?

Ragam Moda Transportasi ''Djadoel'' Khas Jakarta, Siapa Pernah Coba?
info gambar utama

Masih mengangkat tema soal ulang tahun Jakarta yang ke-493, bagi kawan GNFI boleh tanya kepada orang tua, kakek, maupun buyut, yang pernah ke Jakarta atau tinggal di Jakarta, bagaimana kesan mereka akan transportasi khas Jakarta tempo dulu.

Dari sekian banyak moda transportasi di Jakarta dari masa ke masa, berikut kami paparkan beberapa transportasi jaman dulu a.k.a djadoel yang boleh jadi saat ini sudah masuk Museum Transportasi di TMII, Jakarta.

Trem listrik (1899-1940)

trem
info gambar

Secara umum, trem hadir di Batavia sejak 1899, dan merupakan kendaraan umum yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sebelum trem listrik masuk Batavia, ada trem kuda (1869) kemudian disusul dengan trem uap (1881), hingga kemudian tanggal 10 April 1899 trem listrik mulai beroperasi.

Pada periode 1900-1940, rute-rute trem yang dilalui saat itu pun tak banyak, namun berjarak cukup panjang. Di antaranya:

  • Jatinegara-Matraman-Pasar Senen-Ancol (letak Depo),
  • Pasar Senen-Lapangan Banteng-Pasar Baru-Harmoni-Kota-Pasar Ikan,
  • Kemayoran-Pasar Baru-Harmoni-Tanah Abang.

Oplet (1950-1979)

oplet
info gambar

Bagi penggemar film ''Si Doel Anak Sekolahan'' pasti mengenal kendaraan yang satu ini. Ya, Oplet, kendaraan legendaris peninggalan Babe Sabeni--diperankan Benyamin Sueb (Alm).

Konon kata Oplet merupakan kependekan dari Opel Let atau Opel kecil. Lainnya ada juga yang mengatakan asal nama dari Chevrolet/Auto Let.

Oplet adalah kendaraan angkutan umum yang asalnya merupakan modifikasi dari Morris Traveller, buatan Inggris.

Selain dari varian Morris, model Austin juga ada yang di jadikan Oplet. Karenanya orang Betawi lazim menyebutnya dengan mobil Ostin.

Ada yang bilang, Oplet merupakan nenek moyang dari angkutan kota (angkot) yang kita kenal sekarang. Oplet menjadi kendaraan angkutan di Jakarta sejak 1950-an.

Pada periode 1960 hingga 1970, Oplet menjelma menjadi kendaraan umum paling moncer di Jakarta.

Namun, menginjak tahun 1979, Gubernur DKI saat itu, Tjokropranolo, mengeluarkan sebuah kebijakan untuk menghapus Oplet dari Ibukota dan digantikan dengan angkutan yang lebih modern, yakni Mikrolet.

Bemo (1962-1971)

Bemo
info gambar

Siapa tak kenal Bemo, baik generasi tua dan generasi milenial pun nyatanya mengenal kendaraan ini. Cuma masalahnya, apakah semuanya pernah merasakan moda transportasi unik ini?

Bemo adalah singkatan dari "becak motor" dan merupakan kendaraan roda tiga yang pernah diciptakan untuk mengangkut banyak penumpang.

Meski begitu, awalnya kendaraan ini diciptakan untuk kebutuhan kargo. Mesinnya menggunakan mesin mobil Daihatsu Midget dengan kubikasi 250 cc 2-tak.

Menukil sejarahnya, Bemo mulai dijadikan moda transportasi umum di Jakarta pada 1962. Selain di Jakarta, Bemo juga beredar pada beberapa kota di Indonesia, sebut saja Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, Padang, dan Denpasar.

Saat itu, Bemo juga memiliki tujuan yang sama dengan Helicak, yakni untuk menggantikan becak yang jumlahnya menyemut di Jakarta.

Seperti kendaraan umum yang terikat rute, Bemo bebas beroperasi melalui jalur manapun, namun terbatas atas wilayah yang diperbolehkan. Bentuknya yang mungil dan ringkas, memungkinkannya menjelajah ke pelosok jalan-jalan sempit Ibukota.

Secara umum, Bemo mulai dihentikan operasinya di Jakarta pada 1971, yang kemudian diikuti oleh kota-kota lainnya.

Meski begitu, pada medio 90-an nyatanya Bemo masih nampak digunakan sebagai moda tranportasi di sebagian wilayah Daan Mogot dan Jembatan Lima, Jakarta Barat.

Sayang, akibat suku cadang yang kian langka karena Jepang tak lagi memproduksinya, pada tahun 2.000-an Bemo benar-benar punah dari Jakarta.

Robur (1962-1978)

Metro mini
info gambar

Merek Robur buatan Jerman adalah mikrobus pertama yang hadir di Jakarta pada 1962. Ini merupakan cikal bakal Metro Mini atau Kopaja yang kemudian menjadi penerusnya.

Robur merupakan produk buatan Volkseigener Betrieb/VEB Robur-Werke Zittau. Produsen ini berasal dari Jerman Timur dan pabriknya berada di Halle.

Seperti diceritakan koran Kompas yang terbit pada 1966 (h/t CNN Indonesia), Robur yang pertama kali tiba di Indonesia adalah model LO 2500. Mesin yang dimiliki menghasilkan 70 tenaga kuda dengan tampilan yang cukup unik.

Robur juga jadi bagian proyek pengadaan bus untuk keperluan Asian Games 1962 yang dicetuskan Presiden Soekarno.

Kemudian Gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung (1964-1965), mengelola Robur sebagai alat transportasi umum dengan ciri khas cat merah.

Moda ini mengisi kekosongan trem yang didepak oleh Presiden Soekarno karena terlalu kuno dan usang.

Bus kota (1964-1980)

Bus kota memang identik dengan para pekerja di Jakarta. Sejak tahun 1960-an, bus kota memang menjadi pilihan warga Jakarta untuk bepergian, lantaran kala itu belum banyak orang yang memiliki kendaraan pribadi, baik mobil atau motor.

Seiring perkembangan zaman, bus kota kian tampil modern. Tapi jika mengingat masa lalu, setidaknya Jakarta pernah punya dua bus kota legendaris buatan Jerman dan AS.

Mayasari Bakti (1964-1980)

bus kota
info gambar

Meski mulai resmi jadi bus pembantu operasional PPD (Pengangkut Penumpang Djakarta), nyatanya perusahaan otobus (PO) Mayasari Bakti memiliki kontribusi besar dalam mengoperasikan bus-busnya di Jakarta.

Selain melayani rute dalam kota, bus buatan Mercedes-Benz dari varian Superior Coach ini juga melayani kota-kota satelit Jakarta, sebut saja Bekasi.

Bus Dodge (1969-1980)

bus kota dodge
info gambar

Kemudian bus lainnya adalah Dodge, atau bus kota mancung yang pernah menjadi penguasa jalanan di kota-kota besar Indonesia sepanjang dekade 1970-an.

Secara umum, bus Dodge datang kali pertama pada 1969 melalui program kredit United States Agency for International Development (USAID), lembaga bantuan milik pemerintah AS. Sekira ada 264 unit armada bus Dodge yang dihadirkan di Jakarta pada gelombang pertama itu.

Bus ini berkapasitas 40 orang sekali angkut, sedangkan batas rit--bolak balik dari tempat asal ke tujuan--maksimal untuk bus Dodge adalah 10 rit saban hari.

Jika ada 264 armada bus, maka diperkirakan mereka akan mengangkut 96.000 penumpang per hari.

Hingga tahun 1974, USAID telah menyalurkan 4.000 unit bus Dodge. Mereka pun berencana mendatangkan lebih banyak lagi.

Tapi banyak dari bus tersebut rusak sebelum waktunya. Bahkan setahun setelah kedatangannya, bus ini justru menimbulkan masalah baru bagi warga Jakarta, terkait perilaku sopir yang ugal-ugalan.

Bus tingkat (1968-1996)

bus tingkat Jakarta
info gambar

Bus tingkat pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1968 yang didatangkan langsung dari Inggris dengan merek Leyland, melalui varian Leyland Titan dengan kode produksi PD3-11.

Leyland Titan hadir dengan kaca lengkung yang bertujuan untuk memperluas pandangan pengemudi dengan mesin berada di bagian depan bus. Bus dengan panjang 9 meter dan lebar 2,5 meter ini memiliki bobot kosong 14 ton.

Di Jakarta, bus tingkat jenis ini melayani trayek Blok M-Salemba-Pasar Senen pada periode 1968-1982 melalui jasa angkutan PPD.

Bus tingkat
info gambar

Kemudian pada 1983, muncul generasi kedua bus tingkat dari Leyland. Pada tahun itu kebetulan pemerintah Indonesia mendapat hibah sejumlah bus tingkat Leyland yang langsung dikirim dari Inggris, sebagian lagi bekas dipakai Singapura.

Bus tingkat Leyland generasi kedua bernama Leyland Atlantea ini mampu menampung penumpang hingga 106 orang.

Panjangnya 10,2 meter dan sudah menggunakan sistem power steering agar manuver bus lebih baik. Pintu pada bus tingkat ini juga sudah otomatis dengan membuka dan menutup sendiri.

Lalu pada dekade awal 1990-an armada bus tingkat di Jakarta ditambah dengan pasokan 180 unit melalui jenama Volvo, Swedia.

Bus dengan seri B55 Alisa ini memiliki panjang 11,83 meter, lebih panjang dan memiliki kapasitas penumpang lebih banyak ketimbang Leyland Atlantea.

Bus Volvo B55 Alisa ini didatangkan secara completely knock down (CKD) dari Inggris, kemudian dirakit di Indonesia oleh PT Ismac selaku importir Volvo pada masa itu.

Helicak (1970-1980)

Helicak
info gambar

Nama Helicak merupakan kependekan dari ''helikopter becak''. Unik memang. Tapi ya memang bentuk moda transportasi ini secara kasat mata memang mirip helikopter, dan tenar pada era 1970-an.

Helicak pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 1971. Mesin dan bodi utama kendaraan ini adalah skuter Vespa yang langsung didatangkan dari Italia.

Moda angkutan rakyat ini pertama kali dicetuskan pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin sebagai pengganti becak yang dinilai tak manusiawi. Saat itu, sekira 400 unit Helicak yang disebar ke seluruh Jakarta.

Seperti halnya becak, pengemudi helicak duduk di belakang, sementara penumpangnya duduk di depan dalam kabin berkerangka besi dan dinding dari serat kaca agar terlindung dari panas, hujan, dan debu. Sementara pengemudinya, harus tetap rela panas-panasan dan kehujanan.

Meski penumpang terlindungi, sebagian orang menilai jika terjadi kecelakaan, maka penumpanglah yang paling pertama merasakan dampaknya.

Sayangnya, umur kendaraan ini tak panjang, dan punah pada medio 1980-an.

Meski begitu, bagi kawan GNFI yang penasaran ingin merasakan kendaraan ini, masih bisa menemuinya pada beberapa wilayah di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Metro Mini dan Kopaja (1978-2015)

Metro Mini
info gambar

Metro Mini atau bus merah merupakan varian mikrobus yang melayani rute-rute arteri di Ibukota. Bagi warga Jakarta, nama Metro Mini mungkin tak pernah lepas dari ingatan.

PT Metro Mini dan Kopaja diresmikan pada 1978 oleh Gubernur DKI, Tjokropranolo (1977-1982), untuk menggantikan mikrobus Robur yang usang.

Peluang itu kemudian dimanfaatkan produsen bus-bus asal Jepang, seperti Mitsubishi, Isuzu, Toyota, dan Hino yang kemudian.digunakan sebagai armada Metro Mini dan Kopaja hingga 2015.

Sejak 2015, Metro Mini menjadi moda penghubung antara rute-rute pelosok ke rute TransJakarta. Moda transportasi ini kemudian dikenal sebagai MetroTrans.

Siapa yang umur layanannya paling panjang?

Dari paparan di atas, kira-kira moda transportasi mana saja yang memiliki umur layanan paling lama?

Infografik di bawah ini menggambarkan hasil perhitungannya.

data transportasi jadul di jakarta

  • Bemo (1962-1971) 9 tahun,
  • Helicak (1970-1980) 10 tahun,
  • Mikrobus Robur (1962-1978), 16 tahun,
  • Bus kota Mercy Superior dan Dodge (1964-1980) 16 tahun,
  • Bus tingkat generasi 1-3 (1968-1996) 28 tahun,
  • Oplet (1950-1979) 29 tahun,
  • Metro Mini dan Kopaja (1978-2015) 37 tahun, dan
  • Trem listrik (1899-1940) 41 tahun.

Dari data di atas, didapat kesimpulan jika trem listrik yang beroperasi pada periode 1899-1940 memiliki layanan terlama, yakni 41 tahun.

Sedangkan layanan jasa transportasi khas jakarta yang terpendek adalah Bemo, dengan hanya bertahan 9 tahun saja.

Ke depannya, banyak masyarakat berharap moda transportasi di Jakarta dapat lebih dioptimalkan kembali.

Terlebih saat ini beberapa moda komuter modern seperti MRT dan TransJakarta mampu mengambil alih peran kendaraan pribadi bagi para pekerja karena layanannya yang efisien dan Modern.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini