Dalam Sepekan, Produsen Ponsel Bombardir Pasar Indonesia

Dalam Sepekan, Produsen Ponsel Bombardir Pasar Indonesia
info gambar utama

Tak bisa dimungkiri jika saat ini seluruh penduduk dunia, tak terlecuali Indonesia tengah menjalani masa transisi kenormalan baru (New Normal). Masa di mana seluruh aktivitas yang lazim dilakukan akan dijalankan dengan beragam protokol kesehatan.

Nah, masa ini pula yang dimanfaatkan oleh beberapa pabrikan ponsel yang menjual ponsel mereka di Indonesia untuk mengenalkan produk-produk baru. Terlebih beberapa pusat perbelanjaan dan mal sudah mulai buka.

Meski peluncuran ponsel masih dilakukan melalui cara digitalisasi, alias melalui tele-konferensi, baik di Youtube, Facebook Live, maupun Instagram Live, namun hal tersebut setidaknya memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin membeli ponsel baru.

Pada pekan ini saja, tercatat tujuh perangkat yang terdiri atas ponsel dan ekosistemnya dari beberapa jenama ponsel meluncurkan produk secara hampir bersamaan, mulai dari kelas entery level hingga flagship.

Tak heran jika masyarakat Indonesia menjadi sasaran utama para produsen ponsel. Lihat saja pengguna ponsel di Indonesia yang cukup konsumtif pada 2019.

Dari daftar 10 negara pengguna ponsel terbanyak di dunia, Indonesia berada pada urutan keenam dengan jumlah 73 juta pengguna, berada setangga di bawah Brasil (87 juta pengguna) dan setingkat di atas Jepang (70 juta pengguna).

Negara pengguna ponsel terbanyak di dunia

Lain itu, produsen ponsel melihat celah yang selama pandemi Covid-19 tak mereka dapatkan, yakni banyaknya masyarakat yang kembali mengunjungi gerai untuk membeli ponsel baru.

Dalam pengamatan penulis pada sepekan terakhir, kebanyakan masyarakat yang ingin membeli ponsel baru umumnya datang ke gerai penjual ponsel atau distributor. Mereka tak puas hanya melihat pada tayangan Youtube maupun poster digital di media sosial.

Pendek kata, mereka ingin merasakan langsung experience memegang ponsel anyar yang bakal mereka pilih.

Lantas, ponsel dan ekositem pendukung apa sajakah yang diluncurkan pada pekan ini? Simak ulasannya.

Huawei Nova 7 5G, Senin (13/7)

Huawei Nova 7 5G akhirnya meluncur di pasar Indonesia, Senin (13/7/2020). Ponsel berukuran layar 6,53 inci dengan teknologi OLED ini hadir dengan empat kamera belakang yang masing-masing beresolusi 64 MP, 8 MP, 8 MP, dan 2 MP. Sedangkan kamera swafoto (selfie) ditanamkan lensa 32 MP.

"Huawei Nova 7 dilengkapi 64MP AI quad camera. Pertama kalinya, smartphone Huawei mengeluarkan lensa 64MP di satu lensa. Biasanya, paling tinggi kita belum sampai ke 64 MP, tapi kali ini Huawei Nova 7, salah satu lensanya mencapai 64MP," kata Edy Supartono, Training Director Huawei CBG Indonesia, dalam konferensi pers virtual.

Mengunggulkan sektor kamera, Huawei Nova 7 5G tentunya mendukung 4K 30fps video resolusi tinggi (high resolution). Klaim Huawei, teknologi ini cocok bagi pengguna ponsel yang mengharapkan hasil video berkualitas baik.

Selain mumpuni soal kamera, Huawei Nova 7 ditanamkan prosesor Kirin 985 (7 nm) lengkap dengan modem 5G. Jadi, jika jaringan 5G telah hadir di Indonesia, maka penggunanya tak perlu risau.

Soal daya tahan, ponsel ini didukung kapasitas baterai 4.000 mAh yang diklaim bisa bertahan seharian penuh. Jika baterai drop, jangan kuatir, ponsel telah dilengkapi fitur pengecasan cepat (fast charging) 40 watt, yang mampu mengisi baterai hingga 75 persen dalam 30 menit saja.

Dijual dengan varian RAM 8 GB/ROM 256 GB, ponsel yang dibanderol Rp6,9 juta ini tersedia dalam warna perak (space silver) dan ungu (midsummer purple).

Sejatinya ponsel ini sudah bisa dilakukan pra-pemesanan (pre-order) sejak 15 Juli hingga 24 Juli 2020 di toko-toko online. Atau calon pembeli bisa langsung datang ke gerai resmi Huawei untuk merasakan fisiknya secara langsung.

Redmi 9, Selasa (14/7)

Selasa (14/7), Xiaomi Indonesia Meluncurkan ponsel sub-brand mereka, Redmi 9. Ponsel ini sejatinya menyasar pada kelas pemula alias new-entry. Meski begitu, Xiaomi membekali Redmi 9 dengan empat kamera belakang yang masing-masing beresolusi 13 MP, 8 MP, 5 MP, dan 2 MP.

Ponsel ini hadir dengan layar berteknologi IPS LCD yang membentang 6,53 inci dengan ornamen waterdrop untuk kamera swafoto yang beresolusi 8 MP.

Guna mendukung kinerjanya, Redmi 9 ditanamkan prosesor MediaTek Helio G80 (12 nm), yang menjadikannya ponsel paling ngebut di kelasnya.

Performa yang lumayan baik itu mendapat dukungan penuh dengan ketersediaan baterai 5.020 mAh, yang diklaim Xiaomi mampu bertahan seharian penuh buat pengguna, seperti untuk kebutuhan bisnis, media sosial, hiburan, dst.

Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, menyebut bahwa ponsel yang dibanderol Rp1,8-Rp2 juta ini pas untuk masyarakat Indonesia yang ingin membeli ponsel baru dengan spesifikasi baik, namun terbatas pada bujet.

Poco F2 Pro, Selasa (14/7)

Poco F2 Pro
info gambar

Pada kesempatan yang sama, Xiaomi Indonesia juga meluncurkan ponsel sub-brand mereka yang lain, yakni POCO F2 Pro. Ponsel yang paling ditunggu para anak muda Indonesia, khususnya penggila gaming.

Bagaimana tidak, ponsel ini diotaki prosesor anyar dari Snapdragon, yakni Snapdragon 865 (7 nm) yang merupakan ponsel flagship dengan chipset anyar paling terjangkau saat ini. Banderolnya sekira Rp6,9 juta (RAM 6 GB/ROM 128 GB) dan Rp7,9 juta (RAM 8/ROM 256 GB).

Bagi penggila ponsel berperforma tinggi, POCO F2 Pro yang panel layarnya mengusung teknologi Super Amoled 6,67 inci itu bakal menyuguhkan pengalaman menikmati konten dalam layar penuh yang imersif.

Layarnya tampil penuh, tanpa embel-embel kamera selfie, karena kameranya menggunakan sistem pop-up di sebelah kiri atas dengan dukungan lensa 20 MP.

Kesan mewah POCO F2 Pro ada pada bagian bekalang ponsel, melalui desain cangkang empat kameranya yang berbentuk lingkaran. Dalam lingkaran tersebut tertanam empat lensa yang masing-masing beresolusi 64 MP, 13 MP, 5 MP, dan 2 MP.

Guna mendukung performa, POCO F2 Pro dibekali baterai berkapasitas 4.700 mAh lengkap dengan sistem pengecasan cepat 30 watt.

“Kami dengan bangga menghadirkan POCO F2 Pro yang telah ditunggu-tunggu oleh para tech enthusiast di Indonesia,'' tandas Alvin sumringah.

Mi True Wireless Earbuds Basic S, Selasa (14/7)

Mi True Wireless Earbuds Basic S
info gambar

Selain meluncurkan dua ponsel tadi, Xiaomi Indonesia sebagai produsen ponsel yang menyediakan produk berbasis Internet of Things (IoT) juga meluncurkan produk IoT nirkabel terbaru dengan harga terjangkau, yakni Mi True Wireless Earbuds Basic S.

Produk yang masuk kategori TWS (true wireless stereo) ini sengaja diluncurkan di tengah menjamurnya tren TWS di Indonesia. Harganya cuma Rp299 ribu yang diklaim bakal terjangkau oleh semua kalangan.

"...Mi True Wireless Earbuds Basic S sebagai langkah lanjutan kami untuk hadir dengan berbagai produk ekosistem yang mendukung gaya hidup,” pungkas Alvin.

Oppo SuperVOOC 125 Watt, Rabu (15/7)

Oppo flash charge series
info gambar

Ide gila Oppo untuk menghadirkan adapter charger super cepat akhirnya benar-benar diwujudkan. Oppo Indonesia akhirnya merilis adapter SuperVOOC 125 watt untuk pasar Indonesia, Rabu (15/7).

Dengan adapter super kencang ini, Oppo mengklaim bakal mampu mengisi ulang ponsel hingga penuh hanya dalam waktu 20 menit saja. Edan!

Setidaknya itu yang dijelaskan PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, dalam konferensi pers virtual peluncuran produk.

''Kalau dari nol persen sampai 40 persen itu 5 menit. Kalau dari nol persen sampai 100 persen, waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit,'' ungkap Aryo.

Dengan kecepatan yang super tinggi mencapai 125 watt ini, sambung Aryo, Oppo tetap mengandalkan dual-battery agar panas yang dihantarkan tetap seimbang dan menghindari ponsel atas kasus overheat.

Sepertinya Oppo menyadari betul kebutuhan masyarakat Indonesia soal waktu pengecasan baterai ponsel yang kerap menjadi masalah krusial.

Lain itu, teknologi SuperVOOC ini juga telah memiliki sertifikasi TUVRheinland untuk segi keamanannya.

''Sertifikasi ini dapat menjamin kalau penggunaan SuperVOOC sangat aman. Kami sudah sangat mature untuk menguasai sistem pengisian daya baterai ini, karena sudah kami hadirkan sejak 2014,” tandas Aryo.

Secara umum, teknologi SuperVOOC 125 watt mendukung skema pengisian daya hingga 20V 6,25A dan memiliki peningkatan power density guna mengurangi waktu pengisian daya secara efektif.

Kemunculan SuperVOOC 125 watt di Inodnesia ini juga dibarengi dengan charger kategori lainnya, seperti Oppo AirVOOC flash charge 65 watt, Oppo mini SuperVOOC charger 50 watt, dan Oppo mini flash charger 110 watt.

Meski produk ini sudah diluncurkan, namun soal harga Oppo akan mengumumkannya pada waktu terpisah.

Vivo X50 Series, Kamis (16/7)

Setelah sekian lama menjadi produsen ponsel kelas menengah, tiba saatnya Vivo Indonesia meluncurkan produk flagship mereka, yakni Vivo X50 series, Kamis (16/7), melalui konferensi pers virtual.

Produk yang diluncurkan adalah Vivo X50 Pro dan Vivo X50 yang mengedepankan sektor fotografi sebagai keunggulannya. Tak heran, karena dua ponsel ini mengusung jargon ''Photography, Redefined''.

Ada fitur menarik yang tertanam untuk mendukung sektor fotografi di ponsel-ponsel ini, yakni teknologi Gimbal Stabilization.

Vivo Indonesia mengklaim jika teknologi tersebut berbeda dengan sistem kerja optical image stabilization (OIS) atau electronic image stabilization (EIS), dua fitur kamera yang lazim terpasang pada ponsel flagship.

Gimbal stabilization diklaim akan berkerja lebih baik dari kedua sistem tadi saat pengguna memotret atau mengambil video dalam kondisi bergerak. Foto atau video yang dihasilkan dikatakan akan tetap stabil dan fokus.

“Meluncurkan Vivo X50 series di Indonesia, kami merealisasikan komitmen Vivo dalam pengembangan produk yang konsumen-sentris, baik pada teknologi maupun desainnya,'' kata Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia.

"...Stabilitas dan kapabilitas kamera pada Vivo X50 series, didukung dengan lensa dan sensor terkini, serta keseluruhan sistem kamera yang canggih memungkinkan pengguna untuk menangkap lebih banyak cerita dan pengalaman berkesan dalam hidup yang lebih stabil di berbagai skenario.”

Lain itu, fitur lain yang dikedepankan Vivo X50 series adalah Extreme Night Vision dan 60x Hyper Zoom. Pendek kata, Vivo Indonesia ingin menegaskan soal kualitas pengambilan gambar dalam kondisi pencahayaan apapun.

Tidak hanya membawa pengalaman mobile photography ke level yang lebih profesional, namun Vivo X50 series berupaya untuk mendorong standar baru sebagai ponsel dengan kemampuan fotografi yang apik.

Secara umum, Vivo X50 Pro dilengkapi prosesor Snapdragon 765G 5G (7 nm)dengan dukungan baterai 4.315 mAh. Sementara Vivo X50 mendapat dukungan oleh prosesor Snapdragon 730 (8 nm)dengan sokongan baterai 4.200 mAh. Keduanya dilengkapi dengan RAM 8 GB/ROM 128 GB, serta dukungan pengecasan cepat 33 watt.

Kedua ponsel tampil dengan dukungan layar Super Amoled 6,56 inci dengan refresh rate 90-120 Hz. Khusus untuk Vivo X50 Pro, tampilan layarnya hadir dengan desain lengkung di kedua sisinya. Mereka menyebutnya dengan 3D Curved Ultra.

Vivo X50 Pro dibanderol Rp9,9 juta yang hadir dalam satu warna, yakni abu-abu (Alpha Grey). Sedangkan Vivo X50 dilego Rp6,9 juta dengan pilihan warna hitam (Glaze Black) dan biru (Frost Blue).

Vivo TWS Neo, Kamis (16/7)

Vivo TWS Neo
info gambar

Selain menghadirkan kedua ponsel tadi, Vivo Indonesia sekaligus meluncurkan Vivo TWS Neo, wireless earphone premium dari Vivo yang dijanjikan akan memberikan pengalaman audio lebih berkualitas.

Vivo TWS Neo memiliki 14,22 mm driver unit ekstra besar, transmisi HD dengan standar CD, dan 3-stereo sound effects yang akan menghasilkan suara lebih jernih.

Dengan latensi rendah hingga 88 ms dan koneksi wireless super stabil, Vivo TWS Neo diklaim menawarkan kualitas audio yang bukan kaleng-kaleng.

Pengguna pun tak perlu risau jika lupa menaruh perangkat ini, karena TWS Vivo ini menyediakan fitur Find my TWS.

Dengan jargon ''Seamless Studio Sound”, Vivo membanderol perangkat ini Rp1,1 juta, yang tersedia dalam dua pilihan warna, yakni hitam dan putih.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini