Jadi Ponsel Android Terlaris, Samsung Berencana Jual Ponsel Tanpa Charger

Jadi Ponsel Android Terlaris, Samsung Berencana Jual Ponsel Tanpa Charger
info gambar utama

Kawan GNFI, Sebagai salah satu ponsel paling laris di dunia, nampaknya jenama asal Korea, Samsung, terus berupaya memberikan inovasi dan layanan. Namun kali ini, Samsung memliki inovasi unik yang tak biasa.

Ya tak biasa, karena perusahaan itu berencana menghilangkan adapter charger pada paket penjualan ponsel. Hal yang tak lazim ditemui, terlebih untuk masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan paket lengkap dalam pembelian ponsel.

Sebagai contoh, sejak 2018 beberapa pabrikan ponsel, termasuk Samsung, mulai menghilangkan perangkat earphone dalam box penjualan. Hal yang banyak diprotes para pelanggan, terutama konsumen di Indonesia.

Namun ternyata, hal tersebut merupakan upaya para jenama untuk memperkenalkan teknologi baru berupa audio nirkabel yang saat ini dikenal dengan sebutan TWS (true wireless stereo). Sebuah perangkat audio tanpa kabel dengan koneksi bluetooth.

Dampak lainnya, ponsel kekinian pun mulai menghilangkan ketersediaan slot jack audio 3,5 mm yang dianggap teknologi kuno di industri ponsel. Meski begitu, masih ada beberapa ponsel yang menyediakan elemen tersebut--terutama ponsel kelas new-entry.

Upaya itu tentunya untuk lebih menguatkan ekosistem gawai secara lebih teratur dan ringkas. Terlebih dukungan pabrikan bluetooth yang terus mengembangkan sistem koneksi antar-gawai.

Upaya Samsung menjaga ekosistem ponsel agar tetap efisien

Samsung tentunya memiliki alasan untuk menghilangkan adapter charger pada paket penjualan, boleh jadi ini mengekor langkah Apple yang pada tahun depan akan menghilangkan adapter charger untuk iPhone 12.

Dalam XDA Developer disebut Samsung beralasan untuk memangkas biaya produksi yang makin mahal terkait ketersediaan jaringan 5G yang menjadi salah satu aspek jaringan yang terus digenjot.

Tentunya adapter charger yang dihilangkan pada paket penjualan itu hanya untuk ponsel-ponsel flagship yang akan mereka luncurkan. Meski begitu, rencana ini masih dalam tahap diskusi dengan pihak ketiga--penyedia komponen.

Dalam sudut pandang lain, boleh jadi rencana ini adalah upaya untuk mengoptimalkan ekosistem gawai Samsung. Secara teknologi, Samsung memang telah menciptakan ponsel yang mampu berfungsi sebagai wireless charger. Sebut saja pada generasi Galaxy S10 dan Galaxy S20.

Pengguna tak lagi memerlukan kabel untuk mengecas ponsel mereka, cukup tempelkan saja ponsel yang ingin diisi ulang baterainya ke ponsel Samsung, maka otomatis baterai ponsel akan terisi. Dengan catatan, ponsel tersebut mendukung teknologi pengisian daya baterai via nirkabel.

Samsung juga menyediakan perangkat wireless charger khusus yang di jual secara terpisah. Jadi, bagi pengguna yang memiliki dua ponsel dengan fitur wireless charging, tak perlu repot-repot lagi bawa adapter charger atau powerbank.

Canggih dan efisien.

Sudut pandang lainnya adalah disinyalir Samsung memiliki misi untuk terus menggenjot konsumsi pengguna ponsel, yakni untuk membeli aksesori charger secara terpisah.

Kita sama-sama tahu, pola konsumsi masyarakat atas kebutuhan gadget/ponsel. Loyal dan gak mikir panjang.

Dominasi ponsel Samsung

Soal dominasi pengguna ponsel Android di seluruh dunia, Strategy Analytics mencatat bahwa Samsung menjadi ponsel paling moncer pada kuartal I (Q1) 2020. Model-modelnya adalah Galaxy A51, Galaxy S20+, Galaxy A10s, dan Galaxy A20s.

Merujuk data itu, ponsel-ponsel Samsung yang digemari berasal dari ragam kategori produk, seperti entry level (A10s, A20s), medium level (A51), dan flagship (S20+).

Direktur Strategy Analytics, Linda Sui, mengatakan bahwa pada Q1 2020 sekira ada 275 juta pengiriman ponsel secara global, yang 86 persennya merupakan ponsel dengan menjalankan sistem operasi Android.

penjualan ponsel Android

Pengguna ponsel terbesar di dunia

Sementara jika merujuk data pengguna ponsel di dunia, Indonesia masuk pada jajaran 10 besar negara dengan pengguna ponsel terbanyak di dunia pada 2019.

Indonesia berada pada urutan keenam dengan jumlah pengguna ponsel sebanyak 73 juta, selangkah di belakang Brasil (87 juta pengguna) dan setingkat di atas Jepang (70 juta pengguna).

Untuk nomor wahid, tentunya masih dipegang oleh China dengan 700 juta pengguna. Wajar saja, mengingat Negeri Tirai Bambu tersebut adalah basis produsen dan pemasok terbesar ponsel di seluruh dunia, sebut saja merek dagang Huawei, Oppo, dan Xiaomi.

penjualan ponsel Android

Menukil data itu, Indonesia tentunya menjadi salah satu sasaran tergemuk pabrikan ponsel. Samsung salah satunya.

Produsen asal Korea itu boleh jadi mendominasi ponsel-ponsel yang berasal dari Korea, mengingat kompatriotnya, LG, sudah menarik diri dari peredaran pasar ponselnya di Indonesia.

penjualan ponsel Android

Dari data lain yang dikumpulkan Counterpount Research, Samsung menjadi jenama ponsel Android paling laris di Indonesia sepanjang 2019, melalui beberapa produk, seperti Galaxy A10 yang menguasai market share sebesar 2,6 persen, Galaxy A50 (1,9 persen), dan Galaxy A20 (1,4 persen).

Posisi kedua dipegang Oppo dengan produk yang paling laris adalah Oppo A9 (1,6 persen), Oppo A5s (1,5 persen), dan Oppo A5 (1,3 persen).

Jenama lainnya yang juga berkontribusi adalah Xiaomi dan Huawei. Produk yang paling banyak diminatinya adalah Redmi 7A (1,2 persen) dan Huawei P30 (1,1 persen).

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini