Eloknya Pantai Liang dan Sunyinya Pulau Pombo di Maluku

Eloknya Pantai Liang dan Sunyinya Pulau Pombo di Maluku
info gambar utama

Kawan GNFI, ada beragam cara untuk menghabiskan akhir pekan. Sebagian orang tentu menghabiskannya dengan caranya sendiri, termasuk menyendiri menikmati keindahan alam di tempat-tempat yang relatif sepi. Jika kawan GNFI lebih menyukai pilihan kedua, menjelajahi Provinsi Maluku bisa dipertimbangkan.

Ada beberapa tempat beristirahat yang relatif tenang namun memiliki keindahan alam yang memanjakan mata, seperti Pantai Liang, Pantai Natsepa, dan Pantai Suli. Pun sebuah pulau tak berpenghuni bernama Pombo, yang tak kalah menawan dengan penampakan seperti hutan hijau terapung.

Kali ini penulis akan mengajak kawan GNFI untuk melihat eloknya Pantai Liang dan sunyinya Pulau Pombo.

Pantai Liang

Kerap disebut juga sebagai Pantai Hanimua, pantai ini secara administratif berada di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Seperti dikabarkan Metrotvnews.com, pada tahun 1990, Pantai Liang dinobatkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) PBB, sebagai salah satu pantai terindah yang dimiliki Indonesia.

Kombinasi hamparan pasir putih, gradasi garis pantai dan laut berwarna biru, serta ombak yang tenang, membuat pantai ini bisa menjadi lokasi yang tepat untuk sekadar menyepi, dan menjauhi keramaian kota.

Walau sudah banyak orang yang mempromosikan keindahannya, pantai dengan panjang garis pantai sekira 1 km ini masih relatif sepi pengunjung, terutama pada hari biasa. Pada hari libur pengunjung memang biasanya bertambah, tetapi tidak membuatnya menjadi sesak.

Sekitar bulan September-November serta April-Mei, dikatakan sebagai waktu yang tepat untuk berkunjung ke pantai ini, karena ombak laut tidak terlalu besar, bahkan nyaris tenang.

Kawasan perairan dangkal ini juga dikenal dengan lautnya yang tenang serta serta semilir angin yang membuat para pelancong betah berlama-lama untuk berjemur sembari menikmati pemandangan yang terhampar. Lain itu, merka juga bisa berenang atau snorkeling.

Di pantai ini kawan juga menemukan dermaga jembatan kayu sebagai salah satu spot untuk berswafoto. Dari sana, kawan dapat melihat pemandangan sekeliling pantai dan ikan-ikan yang berenang bergerombol di air yang jernih.

Sementara soal taris masuknya, dikatakan tergolong terjangkau bagai wisatawan domestik maupun tusris asing. Walau lokasinya agak terpencil, fasilitas umum di pantai ini terbilang lengkap. Ada ruang bilas dan ganti baju, pun banyak warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan pakaian.

Tapi belum ada penginapan di sekitar pantai. Jika ingin menginap, kawan bisa membawa tenda dan meminta izin kepada pengawas pantai untuk mendirikannya. Selain itu, beberapa penduduk menyediakan kamar-kamar di rumah mereka untuk disewa.

Pantai Liang terletak sekitar 40 km dari Ibu Kota Maluku, Ambon. Untuk mencapainya, kawan bisa menggunakan kendaraan bermotor, baik menyewa atau kendaraan pribadi. Jika memakai jasa ojek, maka ongkosnya sekitar Rp50.000 sekali jalan, tapi jika ingin naik bus Trans Amboina Hunimua cukup keluarkan RpRp8.500 per orang.

Untuk rombongan disarankan menyewa angkutan umum berkapasitas 10 penumpang dengan harga sewa sekitar Rp200.000 sekali jalan.

Pulau Pombo

Masih di kecamatan yang sama, kawan GNFI juga bisa menyambangi Pulau Pombo, pulau yang kerap disebut sebagai "surga kecil tak berpenghuni di Maluku" dengan luas hanya 4 km persegi.

Pulau ini juga termasuk kawasan konservasi dan sumber daya alam dengan kategori kawasan suaka alam. Oleh karena itu flora dan fauna--termasuk Burung Pombo--yang berada di daerah tersebut relatif terjaga.

Lautnya yang bening dan dihuni oleh banyak ikan yang indah sangat asyik untuk dijelajahi dengan cara menyelam atau sekadar snorkeling, tentunya setelah kawan GNFI meminta izin kepada Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku.

Pada hari biasa, nyaris tak ada orang yang datang ke Pulau Pombo sehingga itulah saat yang tepat untuk mendatanginya, apalagi jika kawan GNFI berniat untuk menjelajahi keseluruhan pulau.

Tidak ada fasilitas untuk pelancong yang berkunjung ke pulau ini. Karenanya pengunjung harus membawa perbekalan, semisal membawa air minum, tenda, alat selam, dan pakaian ganti.

Jika pelancong yang datang relatif ramai dan, maka akan ada pengawas dari kepolisian kecamatan setempat untuk memantau para pelancong. Maklum, agar mereka tak berbuat hal yang aneh-aneh di pulau yang dijaga kelestariannya itu.

Untuk menuju Pulau Pombo, dari Kota Ambon bisa menggunakan transportasi umum selama 1 jam menuju Tulehu, dilanjutkan dengan naik speedboat selama sekitar 15-30 menit menuju pulau tersebut. Tarif speedboat berkisar Rp300-500 ribu untuk perjalanan pulang pergi.

Para nelayan sekitar juga menyediakan perahu mereka untuk disewa menuju Pulau Pombo dengan harga sekitar Rp100.000.

Dari pesona alamyang dipaparkan, sayang rasanya jika kita tak menjelajah surga-surga kecil di Indonesia ini. Yuk sempatkan kawan, selama masih bisa.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini