Selain Batik, Ini 4 Kain Nusantara yang Indah dan Mendunia

Selain Batik, Ini 4 Kain Nusantara yang Indah dan Mendunia
info gambar utama

Penulis: Brigitta Raras

Semarakkan semangat dan aksi kolaborasi Festival Negeri Kolaborasi live di seluruh kanal media sosial GNFI. Informasi lebih lanjut kunjungi FNK 2021.

Keindahan dan keberagaman Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Terkenal akan ragam kain dengan coraknya yang khas, Indonesia memang selalu memukau di mata dunia. Seperti halnya corak dan motif kain nusantara memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Berkat kekayaan kain tradisional yang dimiliki, Indonesia mampu dikenal oleh dunia melalui helaian kain tersebut. Salah satunya yang sudah sangat terkenal dan mendunia adalah batik.

Namun, faktanya tak hanya batik saja yang sudah mendunia dan terkenal. Terdapat juga beberapa kain lain khas nusantara yang tak kalah cantik dan indah. Tak hanya terkenal saja, tetapi beberapa kain ini juga sarat akan makna. Kira-kira, kain Berikut rangkumannya untuk Kawan GNFI.

Songket

Songket | Foto: detiktravel
info gambar

Kain Songket yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya, kemudian dikembangkan melalui Kerajaan Melayu hingga akhirnya masuk ke Minang. Motif-motif dari songket hadir dalam wujud simbol-simbol alam, terutama tumbuhan.

Pada tahun 2013, songket diresmikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Kain Songket selain memiliki nilai keindahan dan seni yang tinggi, juga memiliki makna filosofis tersendiri.

Jenazah Berlilit Kain Berlapis dalam Upacara Pemakaman Marappu

Songket memiliki arti mengait melambangkan kemakmuran, kejayaan, dan keberanian. Arti ‘mengait’ ini tentunya mewakili proses pembuatannya, diproses dengan cara mengaitkan kain tenun. Kemudian, menyelipkan benang emas dan ditenun kembali hingga sempurna.

Memiliki motif yang indah dengan benang warna emas inilah yang membuat banyak orang tertarik dengan songket. Songket telah mengharumkan nama Indonesia pada Remarkable Indonesia Fair 2019 di Chicago dan Indonesia Fashion Show 2019 di Houston.

Kain Tapis

Kain Tapis | Foto: Kompas
info gambar

Salah satu kain khas Nusantara ini juga berasal dari Sumatra, tepatnya di Lampung. Kain yang terbuat dari benang kapas serta diberi hiasan sulaman benang perak, emas, atau sutra.

Pada awalnya, kain tapis dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan dikenakan hanya pada acara atau ritual keagamaan saja. Namun, kini kain tapis dapat digunakan sehari-hari dan dijadikan buah tangan asal Lampung.

Salah satu motif kain tapis yang terkenal adalah motif kapal. Motif ini dianggap sebagai simbol perjalanan hidup manusia. Motif kapal dinilai sebagai kendaraan yang membawa perjalanan kehidupan, mulai dari kelahiran, anak-anak, remaja, dewasa, hingga kematian.

Kain ini berhasil menuai pujian dari dunia internasional setelah dipakai kontingen Indonesia dalam pembukaan Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil pada tahun 2016.

Tenun Ikat Flores

Tenun ikat Flores | Foto: infopublik
info gambar

Salah satu kain nusantara yang bernilai seni tinggi adalah Tenun Ikat Flores. Nilai estetika ini tak lepas dari rumitnya dalam proses menenun. Sebuah kain setidaknya harus melewati 20 tahapan dan membutuh waktu yang tak singkat.

Tenun Ikat ini tentunya diproduksi di beberapa daerah di Flores. Di antaranya Maumere, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Lio dan Lembata. Pastinya, setiap daerah ini memiliki motif, warna dan corak yang berbeda. Perbedaan tersebut merepresentasikan ragam suku, adat istiadat dan kehidupan dalam masyarakat Flores.

Kain Tenun Kamuho Buton, Warisan Budaya Asal Sulawesi Tenggara

Bernamakan tenun ikat, dikarenakan kain dibuat dengan cara memasukkan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin. Benang lungsin ini biasanya telah diikat dan sudah dicelupkan ke pewarna alami yang terbuat dari akar pohon, serta dedaunan.

Uniknya, kain tenun ikat didominasi oleh warna-warna cerah, seperti warna merah, biru, hijau, kuning, hingga oranye. Motif tenun ikat biasanya menampilkan legenda, mitos, flora dan fauna.

Kain tenun ikat ini telah membawa nama Indonesia hingga benua Eropa. Salah satu desainer Indonesia Julie Laiskodat melalui lini busananya LeVico membawa 18 koleksi busana kain tenun ikat untuk tampil di Paris Fashion Week 2018 di Prancis.

Endek Bali

Kain Endek Bali | Foto: Kompas/Sri Lestari
info gambar

Keindahan alam dan laut dari Bali sudah tak perlu diragukan lagi dan telah diakui oleh dunia. Namun, Bali ternyata memiliki kain tradisional yang juga diakui oleh dunia. Kain tersebut bernama Endek.

Kain endek sudah berkembang sejak tahun 1985 pada Pemerintahan Raja Dalem Watunegoro di Gelgel Klungkung, Bali. Endek sendiri berasal dari kata ‘gendekan’ atau ‘ngendek’ yang berarti diam. Hal tersebut dikarenakan, pada saat kain diikat dan dicelupkan pewarna, benang tersebut tidak berubah atau ‘ngendek’.

Motif yang dimiliki kain endek juga beragam, sarat akan makna dan mempunyai kegunaannya tersendiri. Misalnya motif patra dan encak saji, keduanya bersifat sakral dan hanya digunakan pada saat upacara keagamaan. Kemudian, motif flora, fauna, pewayangan, dan geometris biasanya dikenakan pada kegiatan sosial.

Mengenal 4 Ragam Wastra Tradisional Khas Pulau Dewata

Kain endek Bali telah menarik perhatian masyarakat dunia, setelah ditampilkan dalam Paris Fashion Week oleh rumah mode asal Prancis, yakni Dior. Kain endek Bali menjadi pilihan Dior pada koleksi Spring/Summer 2021 di Jardin de Tuileries, Paris.

Dari sekitar 86 koleksi busana yang ditampilkan, terdapat 9 koleksi yang menggunakan kain endek Bali. Tak hanya digunakan sebagai busana, kain tersebut juga diaplikasikan dalam koleksi tas mereka.

Ternyata Indonesia memiliki kain tradisional yang tak kalah unik dan mendunia selain batik, ya Kawan. Kita sebagai warga Indonesia tentunya harus melestarikan kain tradisional agar tetap terjaga dan semakin dikenal oleh masyarakat luar. Beberapa upaya dapat dilakukan dalam melestarikan kain, seperti membeli, menggunakan, dan mengenal lebih dalam terhadap produk kain nusantara.

Dalam upaya melestarikan dan menambah pengetahuan mengenai kain nusantara, Kawan juga dapat bergabung dalam diskusi isu budaya Festival Negeri Kolaborasi “Melestarikan Kain Nusantara Menjaga Peradaban Budaya Indonesia”.

Talkshow akan dilaksanakan pada Kamis, 16 September 2021 pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Acara akan disiarkan melalui seluruh kanal media sosial GNFI. Mari bersama #LestarikanKebaikan Indonesia bersama Festival Negeri Kolaborasi.

Referensi: Indonesia.travel | Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini