Hari Vegan Sedunia, Gaya Hidup Sehat Tanpa Konsumsi Produk Hewani

Hari Vegan Sedunia, Gaya Hidup Sehat Tanpa Konsumsi Produk Hewani
info gambar utama

Setiap tahunnya tanggal 1 November diperingati sebagai Hari Vegan Sedunia untuk merayakan kebiasaan pola makan nabati sekaligus mempromosikan gaya hidup ini ke masyarakat luas di seluruh dunia.

Banyak manfaat yang bisa dirasakan ketika seseorang menjadi vegan, terutama untuk alasan kesehatan. Namun, sebelum memulainya, ada baiknya berkenalan terlebih dahulu untuk memahami seperti apa konsep vegan, pola, makan, kekurangan pola makan ini, mencukupi kebutuhan nutrisi, dan beragam keuntungan yang akan dirasakan setelah menjalankannya.

Memahami konsep vegan

Pada dasarnya vegan merupakan pola makan yang menghindari semua produk hewani termasuk daging, telur, madu, susu beserta olahannya seperti keju dan yoghurt. Sederhananya, semua makanan yang mengandung produk hewani tersebut tidak bisa dikonsumsi seorang vegan.

Tak hanya bahan baku langsung, produk-produk dengan kandungan hewani pun dilarang. Berarti, Anda tak lagi bisa makan kue dan es krim yang mengandung susu, juga makanan seperti mi atau roti yang menggunakan telur.

Bagi sebagian orang, vegan dianggap sebagai pola makan atau diet sehat, tetapi ada pula yang menjadikan vegan sebagai gaya hidup. Biasanya, orang yang menjalankan gaya hidup vegan juga akan menghindari segala produk hewani, bukan hanya makanan, misalnya sepatu atau tas dari bahan kulit dari binatang.

Vegan | @nadianb Shutterstock
info gambar

10 Kota Ramah Vegan di Dunia Versi The Vegan Word

Langkah memulai pola makan vegan

Mulai menjadi vegan mungkin tidak mudah karena harus beradaptasi. Namun, jika sudah mantap melakukannya, bisa mulai coba perlahan-lahan sambil terus mengenali konsepnya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kunci untuk mengadopsi pola makan vegan bisa dimulai dengan memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam konsumsi harian dan perlahan mengurangi produk-produk hewani. Tak mudah mengubah pola makan, apalagi jika sebelumnya Anda begitu menyukai makanan hewani. Semakin Anda mencobanya perlahan-lahan dan bertahap, pola makan ini pun bisa berkelanjutan.

Biasakan untuk makanan-makanan yang memang diterima vegan, seperti sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Meski terkesan terbatas, cobalah berkreasi karena makanan vegan pun tak hanya sebatas salad atau buah potong.

Masih dalam tahap beradaptasi, mulailah stok makanan di rumah yang sesuai dengan rencana vegan Anda. Mengutip Shape.com, isi dapur dengan banyak buah, sayuran, dan kacang-kacangan untuk memenuhi asupan protein.

Sementara itu, untuk memuaskan hasrat omnivora Anda bisa mengganti makanan hewani dengan nabati, misalnya jamur atau nangka sebagai pengganti daging dan susu almon (atau jenis kacang-kacangan lain) untuk menggantikan susu sapi.

Hal lain yang perlu diperhatikan untuk memulai pola makan vegan ialah berhati-hati terhadap kekurangan nutrisi. Sebab, makan nabati sepenuhnya dapat menyulitkan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang biasa didapatkan dari hewani, misalnya vitamin B12 dan asam lemak omega 3.

Agar tidak salah langkah dan membahayakan kesehatan, ada baiknya berkonsultasi soal pilihan pola makan atau bantuan suplemen dengan ahli gizi.

Deretan Masakan Indonesia yang Ramah Vegan

Manfaat vegan untuk kesehatan

Medicalnewstoday.commerangkum beberapa manfaat menjadi vegan untuk kesehatan, di antaranya kesehatan jantung yang lebih baik, risiko kanker lebih rendah, membantu penurunan berat badan, dan risiko lebih rendah terhadap diabetes tipe 2.

Menurut sebuah penelitian di tahun 2019, asupan makanan nabati yang lebih tinggi dibarengi dengan konsumsi makanan hewani rendah berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kematian pada orang dewasa.

American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa produk hewani merupakan sumber lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan pada akhirnya berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan strok.

Ketika menjalankan pola makan vegan, seseorang mengonsumsi makanan nabati rendah kalori dan terbebas dari berbagai makanan hewani berlemak tinggi yang berpengaruh pada indeks massa tubuh lebih rendah. Dampaknya dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko obesitas.

Makanan vegan yang kaya serat juga dapat membantu mengurangi risiko kanker hingga 15 persen. Ditambah lagi, karena menghindari daging merah yang dihubungkan dengan risiko kanker prostat, usus besar, dan pankreas juga berkurang.

Pola makan nabati sehat yang melibatkan banyak sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan juga berpotensi mengurangi risiko terhadap diabetes tipe 2.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini