TN Bantimurung-Bulusaraung, Kawasan Konservasi, Edukasi, dan Wisata Alam

TN Bantimurung-Bulusaraung, Kawasan Konservasi, Edukasi, dan Wisata Alam
info gambar utama

Di Sulawesi Selatan, ada sebuah kawasan konservasi yang menarik untuk dikunjungi karena di dalamnya terdapat berbagai objek wisata alam. Ialah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) yang secara administratif terletak di tiga kabupaten yaitu Maros, Pangkep, dan Bone.

Kawasan TN Babul merupakan hasil penggabungan lima kawasan konservasi yaitu Taman Wisata Alam Bantimurung, Taman Wisata Alam Gua Pattunuang, Cagar Alam Bantimurung, Cagar Alam Karaenta, dan Cagar Alam Bulusaraung.

Taman nasional seluas 43 ribu hektare ini memiliki berbagai keunikan, mulai dari beragam flora dan fauna, memiliki air terjun serta ratusan gua dengan stalaktit dan stalagmit indah, kemudian yang paling tersohor adalah sebagai habitat bagi ratusan spesies kupu-kupu.

Kunjungan ke TN Babul bisa jadi memberikan pengalaman lengkap, dari wisata alam hingga edukasi soal konservasi.

Flora dan fauna di TN Babul

Kawasan yang 31 hektarenya terdiri dari hutan ini dihuni oleh ratusan jenis tumbuh-tumbuhan dan satwa. Seperti dilansir Rimbakita.com, sampai tahun 2017 ada sekitar 711 spesies tumbuhan dan 735 jenis satwa liar yang hidup di TN Babul. Bisa dibayangkan berapa banyak tanaman dan hewan yang bisa Anda temukan di taman nasional ini.

Adapun flora yang bisa ditemukan di taman nasional tersebut antara lain bintangur, girang, sawo duren, kepayang, kemiri, pohon gofasa, angsana, kelumpang, beringin, enau, kayu eboni, jabon, dan nyamplung. Sedangkan untuk fauna ada kuskus, tarsius, enggang kerdil, kelelawar, ikan buta, kumbang buta, musang Sulawesi, kera Sulawesi, jangkrik gula, tungau buta, dan ratusan jenis kupu-kupu.

Selain melihat-lihat para penghuni hutan, pengunjung juga bisa belajar lebih dalam mengenai beragam flora dan fauna yang ada di kawasan ini untuk menambah pengetahuan.

Ubud Bali Dinobatkan Sebagai Kota Terbaik Ke-4 di Dunia

Taman Wisata Alam Bantimurung

Tak hanya sebagai salah satu kawasan konservasi di TN Babul, Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung juga memiliki berbagai tempat wisata. Beberapa di antaranya adalah Gua Mimpi sepanjang 1.415 meter dan menembus bukit karst, Helena Sky Bridge atau jembatan gantung sepanjang 50 meter di lereng pegunungan karst Bantimurung, dan Danau Kassi Kebo yang sering jadi spot berkumpulnya kupu-kupu.

Salah satu objek wisata paling terkenal di kawasan ini adalah Air terjun Bantimurung. Air terjun setinggi 10 meter ini jadi destinasi favorit wisatawan untuk bermain air, arum jeram, berenang, atau sekadar menikmati pemandangan alam.

Desa Arborek di Papua Barat, Perpaduan Apik Wisata Alam dan Budaya

Rumah ratusan jenis kupu-kupu

Kupu-kupu di TN Babul | @Isroi Shutterstock
info gambar

Membahas soal TN Babul tentunya kurang lengkap tanpa kupu-kupu yang menjadi daya tarik unggulan kawasan ini. Mengutip Republika.co.id, TN Babul memiliki 243 jenis kupu-kupu. Bahkan oleh Alfred Russel Wallace diberi julukan The Kingdom of Butterfly.

Sebagai rumah alami bagi satwa cantik ini, pengunjung bisa memandangi keberadaan kupu-kupu dengan mudah sejauh mata memandang. Tentunya ini menjadi pengalaman yang langka mengingat tak banyak tempat di mana kita bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu dalam jumlah besar di satu area.

Di area Danau Kassi Kebo, pengunjung bisa melihat 84 spesies kupu-kupu aneka warna berkumpul. Di danau tersebut pada pagi dan sore hari biasanya tampak ribuan kupu-kupu berdatangan secara berkelompok di tepi sungai antara air terjun.

Untuk memudahkan wisatawan mengenali berbagai jenis kupu-kupu yang ada, di sana pun ada Museum Kupu-Kupu. Di dalam museum, pihak pengelola telah mengumpulkan banyak kupu-kupu yang sudah diawetkan untuk tujuan edukasi. Di area TWA Bantimurung juga ada penangkaran kupu-kupu seluas dua hektare untuk memperbanyak jenis kupu-kupu yang dilindungi.

Memang tak semua kupu-kupu di sana termasuk jenis dilindungi. Maka, masyarakat memanfaatkan jenis kupu-kupu tidak dilindungi untuk dimanfaatkan sebagai suvenir berbentuk hiasan, gantungan kunci, dan banyak benda serba kupu-kupu lainnya.

TWA Pulau Bakut, Habitat Bekantan di Bawah Jembatan Barito

TN Babul punya 400 gua

Caption
info gambar

Daya tarik lain di TN Babul adalah karst atau kawasan batu gamping. Menukil situs Nativeindonesia.com, karst yang ada di TN Babul merupakan kawasan karst terindah dan terbesar ke-2 di dunia setelah China.

TN Babul memiliki setidaknya 400 gua yang berada dalam karst dan 89 di antaranya termasuk gua prasejarah, peninggalan manusia purba yang hidup di sana ribuan tahun lalu. Gua-gua yang ada di TN Babul ramai dikunjungi wisatawan minat khusus atau yang menyukai tantangan.

Ciri khas gua-gua tersebut adalah memiliki stalaktit, stalagmit, flowstone, helektit, pilar, dan sodastraw. Bila dilihat dari bentuk dan teksturnya nampak seperti ukiran patung yang dibuat oleh seniman andal, dan stalaktit serta stalagmit dalam gua bagaikan lampu-lampu kristal yang menggantung di dinding-dinding gua.

Dari ratusan gua yang ada di TN Babul, beberapa di antaranya adalah Gua Anjing, Gua Bantimurung, Gua Baharuddin, Gua Towukala, Gua Lubang Kelu, Gua de Lapisaine, Gua Pattunuang, Gua Nasir, Gua Buttu, Gua Salukkang Kallang, Gua Kado, Gua Jaria, Gua Tanette, dan Gua Aux mains.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini