Ikan Toman, Predator Asal Kalimantan yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Manusia

Ikan Toman, Predator Asal Kalimantan yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Manusia
info gambar utama

Pernah dengar nama ikan toman? Ikan dengan sebutan red snakehead ini berasal dari Kalimantan dan termasuk dalam suku ikan gabus (Channidae). Bila dilihat dari bentuknya, ikan toman memang mirip dengan ikan gabus. Hanya saja bila diperhatikan lebih detail, ukuran ikan toman lebih panjang dan menjadi spesies terbesar dalam suku Channidae.

Penyebaran ikan toman memang terbatas sehingga namanya tak terlalu populer. Di Indonesia, ikan toman bisa ditemukan di Sumatra dan Kalimantan, tetapi juga menyebar sampai ke Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, hingga India.

Selain ukurannya besar, ternyata ikan toman juga tergolong buas dan predator karena ia memangsa ikan-ikan lain dan hewan yang ada di lingkungannya seperti kodok dan serangga.

Meski tergolong liar, ikan ini diketahui bermanfaat bagi kesehatan. Baru-baru ini, pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berencana untuk membudidayakan ikan gabus dan toman di lahan bekas pertambangan bijih timah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Pada kunjungan ke Bangka Belitung (Babel) pada Minggu (14/11/2021), Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Alumunium, Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo mendorong Pemprov Babel untuk menjadikan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif. Dari beberapa usulan, budidaya perikanan jadi salah satu yang bisa dikerjakan dalam jangka pendek karena masa panennya terbilang singkat.

“Ikan toman ini akan diproduksi menjadi albumin. Saat ini, dunia sedang membutuhkan albumin, kandungan albumin pada ikan toman sangat tinggi. Zat ini juga sangat dibutuhkan manusia. Hal ini pasti dapat membantu masyarakat Babel," ujar Doni, seperti dikutip Kompas.tv.

Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan pun sepakat dengan pernyataan Doni terkait kandungan gizi ikan toman dan ia mengatakan bahwa albumin dalam ikan toman memiliki nilai ekonomi tinggi karena kandungan protein tersebut diminati masyarakat dunia.

"Protein kedua ikan ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat, terkhusus membuat sehat dan pertumbuhan fisik masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung lebih kuat, bisa tinggi, cerdas," katanya.

Imutnya Owa Jawa, Kera Endemik Pulau Jawa

Mengenali ciri fisik ikan toman

Bila ikan gabus pada umumnya berukuran sekitar 40 cm, maka ikan toman bisa tumbuh dengan panjang mencapai satu meter, bahkan lebih. Seperti dilansir Rimbakita.com, ikan toman paling besar yang pernah ditemukan panjangnya mencapai 1,5 meter dan beratnya sampai 20 kilogram.

Ikan toman memiliki bentuk tubuh yang besar, tinggi, dan badannya cenderung pipih serta ekornya membulat. Ciri lain adalah bentuk kepala meruncing, ukuran mulutnya kecil, serta memiliki gigi yang runcing dan tajam. Ikan toman juga punya lima sirip yaitu di punggung, dada, perut, dubur, dan ekor.

Warna toman dewasa cenderung hitam kebiruan dan perutnya putih. Sedangkan anak-anak toman berwarna kemerahan dengan garis hitam dan jingga di sisi-sisi tubuhnya. Seiring bertambahnya usia, warna dan garis-garisnya memudar dan berubah jadi hitam kebiruan saat ikan berukuran lebih besar.

Ikan toman memiliki paru-paru di belakang insangnya dan ini memungkinkan ia hidup di air dengan kadar oksigen rendah. Di perairan dangkal, ia bisa muncul sesekali ke permukaan untuk menghirup udara. Ia juga bisa bergerak sebentar di daratan, tetapi tidak bisa berburu karena sirip kecilnya tak mampu menjadi tumpuan tubuhnya yang besar.

Di alam, ikan predator yang hidup di sungai, parit, danau, atau rawa-rawa ini bisa memangsa ikan-ikan kecil, cacing, katak, anak ikan, udang, ketam, dan serangga darat. Sedangkan di penangkaran, ikan toman kecil bisa diberi makan cacing tanah kecil, cacing darah, udang cincang, sedangkan toman dewasa bisa diberikan ikan, udang, dan kerang sebanyak dua sampai tiga kali seminggu karena ia tak perlu makanan setiap hari.

Meskipun termasuk predator, tetapi ikan toman tidak boleh diberi makana daging mamalia atau unggas, seperti jantung sapi atau ayam.

Moonrat, Spesies Tikus Unik yang Punya Hubungan Keluarga dengan Landak Mini
Ikan toman | @bigjom jom Shutterstock
info gambar

Ikan toman termasuk jenis ikan air tawar yang banyak digemari. Dari segi rasa sebenarnya cenderung hambar dan sering diolah jadi berbagai masakan kaya bumbu seperti sup, gulai, ikan bakar, bahkan dikeringkan menjadi abon, ikan asin, atau kerupuk.

Mengonsumsi ikan toman memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ikan ini termasuk tinggi vitamin, mulai dari vitamin B Kompleks, A, D, dan E yang baik untuk meningkatkan kinerja otak dan kaliumnya dapat menjaga tekanan darah normal agar terhindar dari risiko komplikasi. Selain itu, toman juga bermanfaat untuk orang dengan kondisi depresi, menurunkan risiko diabetes dan hipertensi, mencegah penyakit jantung, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, hingga menyehatkan pencernaan.

Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan toman dapat berguna bagi perawatan kesehatan, seperti mempercepat penyembuhan luka, mempertahankan tekanan osmotik, mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman setelah operasi, dan baik untuk penderita hipoalbuminemia, kondisi saat seseorang memiliki kadar albumin dalam darah di bawah normal.

Ikan toman juga dikenal mengandung albumin, salah satu jenis protein yang penting untuk tubuh manusia. Pada dasarnya protein ini diproduksi oleh hati dan dapat meningkatkan konsentrasi darah, sehingga cairan di luar pembuluh darah akan bergerak masuk ke dalam pembuluh darah. Semakin berat bobot ikan, kandungan albuminnya pun semakin tinggi.

Mengenal Axolotl, Satwa Terancam Punah Asal Meksiko yang Berkembang Baik di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini