Keindahan Air Terjun Sri Gethuk, Memiliki 3 Sumber Mata Air

Keindahan Air Terjun Sri Gethuk, Memiliki 3 Sumber Mata Air
info gambar utama

Eksotisme alam Gunungkidul Yogyakarta memang tidak pernah habis-habisnya untuk dinikmati. Terdapat berbagai aneka pantai, goa, hingga wisata alam lain yang dapat Kawan temui di Gunungkidul. Terdapat salah satau air terjun yang sangat menarik bila Kawan berkunjung ke Gunungkidul, yaitu Air Terjun Sri Gethuk.

Air terjun ini berada di tepi Sungai Oya. Tepatnya berlokasi di Dusun Menggoran Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menuju ke sana, akses jalan yang harus ditempuh sama dengan akses bila hendak ke Goa Rancang Kencono.

Berjarak sekitar 34,9 kilometer dan membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 1 jam 14 menit dari pusat Kota Yogyakarta. Sesampainya di lokasi, Kawan harus berjalan menyusuri jalanan yang terbuat dari batu gamping, lalu meyusuri pematang sawah.

Ubi Cilembu, Si Ubi Manis dari Sumedang

Namun, apabila Kawantidak ingin berjalan kaki, Kawan dapat menggunakan Gethek (sejenis rakit) guna melewati arus Sungai Oya dengan membayar ongkos sebesar Rp10.000 ntuk pulang pergi. Sembari menyusuri Sungai Oya, Kawan akan mendapati pemandangan yang indah, yakni tebing kapur di bagian kanan dan kiri sungai yang mnyerupai Grand Canyon ala Indonesia.

Kawasan Gunungkidul memang terkenal dengan kondisi yang tandus dimana susah dalam mendapatkan air apalagi bila musim kemarau. Namun, untuk air di air terjun ini tidak pernah berhenti mengalir.

Dengan debit air yang mencapai 80 liter per detik, serta memiliki ketinggian sekitar 24 meter, air terjun ini merupakan penyatuan dari 3 sumber mata air. Mata air tersebut ialah mata air Dong Poh, Ngandong, dan Ngumbul.

Selain sebagai sumber air terjun, sebagian juga dipakai untuk mengaliri sawah dan ladang di daerah sekitar yang di lewati aliran air tersebut. Jadi, jangan heran bila desa ini kelihatan hijau pada segala musim.

Luas dan Ragam Jenis Tanaman yang Dikelola Perkebunan Besar Indonesia

Mitos Air Terjun Sri Gethuk

Suasana Air Terjun Sri Gethuk Gambar milik instagram.com/dispardiy
info gambar

Air terjun Sri Gethuk juga sering di sebut Air terjun Slempret. Nama slempret diambil dari satu cerita mengenai keberadaan air terjun, yang sering terdengar bunyi seperti slompret alat musik tiup. Masyarakat sekitar mempunyai keyakinan bahwasannya air terjun tersebut merupakan tempatnya para jin, yang keberadaannya dipimpin oleh sorang jin bernama Jin Anggo Menduro.

Para jin tersebut sangat menyukai dengan kesenian. Pada saat-saat tertentu dari balik air terjun terdengar suara salah satu jenis alat musik. Namun, kalau didekati suara tersebut akan menghilang. Nah, dari cerita tersebut menjadikan nama air terjun seperti nama alat musik yang terdengar dari air terjun.

Bila Kawan mengunjungi air terjun ini, Kawan dapat menimati dua tempat wisata bersamaan, yaitu Sungai Oyo dan Air Terjun Sri Gethuk. Kawan juga bisa berfoto ria maupun bermain air di bawah air terjun.

Simbolisasi Penjor Sebagai Ornamen Utama Perayaan Galungan

Tiket masuk Air Terjun Sri Gethuk

Untuk dapat memasuki kawasan wisata ini, Kawan diwajibkan membayar biaya tiket masuk sebesar Rp15.000 per orang dan bila ingin menggunakan perahu dikenakan biaya Rp10.000 per orang untuk pulang pergi. Apabila Kawan membawa kendaraan, Kawan juga akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Jika Kawan berkunjung ke tempat ini, pasti Kawan akan suka dan takjub. Disarankan juga bila ingin berkunjung, hindari pada saat musim penghujan karena arus Sungai Oyo yang semakin deras dan debit air terjun yang semakin tinggi akan lebih membahayakan.

Referensi:Wisatamilenial.com | Wikipedia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

OC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini