Peluang Menjadikan Data Scientist Sebagai Pilihan Karier Tepat di Masa Depan

Peluang Menjadikan Data Scientist Sebagai Pilihan Karier Tepat di Masa Depan
info gambar utama

“Data is the new oil”

Ungkapan tersebut sejak beberapa tahun terakhir semakin akrab di telinga para pegiat industri teknologi. Tapi yang menjadi pertanyaan, kenapa harus diumpakan sebagai minyak?

Seperti yang kita tahu, sudah selama puluhan bahkan hingga ratusan tahun minyak telah menjadi komoditas andalan nan berharga yang menopang berbagai aspek kehidupan di semua negara tanpa terkecuali.

Namun seiring dengan perkembangan zaman lebih tepatnya teknologi, dalam bidang satu ini juga terdapat satu hal yang setelah ditelusuri lebih dalam sekaligus diproyeksikan di masa yang akan datang, rupanya juga memegang peran tak kalah penting dalam menopang kehidupan orang banyak, yaitu data.

Saking besarnya peran data, tak heran jika sejumlah pihak meyakini bahwa data adalah hal yang berharga dan memiliki peran tak kalah penting sehingga disandingkan atau diumpamakan sebagai wujud ‘minyak’ masa depan.

“Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak,” tutur Presiden RI di awal tahun 2020 lalu, dalam acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk.

Namun jauh sebelum pernyataan tersebut muncul, ungkapan lebih jelas yang mengakui pentingnya peran data sudah lebih dulu disampaikan pada kolom yang dipublikasi oleh The Economist pada tahun 2017, yang menyatakan bahwa sumber daya paling berharga di dunia bukan lagi minyak, melainkan data.

Karena itu, tak heran jika kondisi tersebut pada akhirnya melahirkan kebutuhan lanjutan agar data yang disebut sebagai sumber daya paling berharga dapat terolah dengan baik, yaitu kehadiran data science yang juga tak bisa lepas akan kehadiran data scientist.

Memahami dan Mempelajari Agar Data Pribadi Aman pada Tempatnya

Pemahaman data science dan peran data scientist

Sebagian besar pembaca mungkin sudah mengetahui bagaimana pemahaman dasar akan data science itu sendiri. Secara sederhana, tanpa adanya ilmu sekaligus pemahaman bagaimana cara memanfaatkan data dengan baik dan benar, data yang selama ini dimiliki tidak akan memberikan manfaat besar seperti yang sebelumnya disebutkan.

Di tangan orang yang tepat dan memahami ilmunya dengan baik, barulah data dapat bermanfaat dan menjadi kunci dalam mengambil berbagai keputusan atau langkah untuk kebutuhan di berbagai bidang, tanpa terkecuali.

Arief Rama Syarif, pendiri Komunitas Open Source Indonesia yang beberapa kali sempat berbincang bersama GNFI menyatakan bahwa data science sejatinya lebih tepat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam memproses data, untuk selanjutnya menjadi sebuah insight yang dibutuhkan guna mengambil langkah tepat demi menciptakan pergerakan dan hasil yang memuaskan bagi pihak tertentu, atau dalam hal ini instansi serta perusahaan.

Orang dengan kemampuan tersebut lah yang kemudian dipandang sebagai seorang data scientist.

Saking tingginya kebutuhan terhadap orang yang memiliki pengetahuan dan paham dengan baik akan pengelolaan data, tak heran jika data scientist menduduki posisi pertama sebagai profesi yang paling banyak dicari pasar tenaga kerja untuk rentang waktu tahun 2021-2025, menurut publikasi World Economic Forum.

Penggunaan Ekosistem IoT di Indonesia Diprediksi Bakal Meningkat

Bagaimana ekosistem data science saat ini?

Ilustrasi Data Scientist
info gambar

Bukan tanpa alasan, tingginya permintaan tersebut rupanya didasari dengan kenyataan bahwa masih minimnya seseorang yang memiliki kemampuan sebagai seorang data scienctist, dan membuat ekosistem data science baik secara global maupun di Indonesia sendiri masih sangat terbatas.

Hal tersebut terungkap lewat sebuah survei yang dilakukan oleh Dell Technologies, dan menunjukkan bahwa ekosistem data secara global jika dipresentasekan belum mencapai angka 15 persen.

"Hanya 12 persen organisasi yang kami survei secara global mengerti dan mendapatkan insight dari data," ujar Fitra Suryanto, selaku Head of Presales Dell Technologies Indonesia, dalam Katadata.

Padahal, pemanfaatan data dengan baik dapat memberikan potensi maksimal bagi berbagai bidang baik pengembangan potensi bisnis maupun bagi sektor pemerintahan dalam meningkatkan layanan, termasuk salah satunya di Indonesia.

Hal tersebut yang diakui masih menjadi tantangan, terutama untuk dapat meningkatkan kualitas perekonomian dan bisnis dalam negeri.

Sementara itu di lain kesempatan, Arief menilai bahwa untuk di Indonesia sendiri sebelum memulai sesuatu yang besar dengan pemanfaatan data, ada baiknya sejumlah pihak yang kebetulan memiliki kemampuan akan ilmu tersebut terlebih dulu menjawab permasalahan sederhana yang dihadapi di depan mata.

Salah satunya dengan membantu para pelaku UMKM dalam mendapatkan insight mengenai langkah apa yang harus mereka lakukan untuk memaksimalkan usahanya, dengan bermodalkan pengetahuan mengenai pengolahan data yang berasal dari masyarakat sendiri.

“UMKM kita belum paham data, kita bantu mereka memahami data untuk selanjutnya menjadi insight, sehingga mereka bisa mengambil keputusan (dalam berbisnis) berdasarkan insight tersebut,” pungkas Arief.

Hal tersebut yang membuat Arief bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam melahirkan serta mengembangkan potensi sumber daya manusia yang ahli dalam bidang data science, lewat program Data Squad Academy 2021.

Arief Rama, Sosok yang Konsisten Beri Kursus Data Science Secara Gratis di Tengah Pandemi

Buktikan tak harus miliki latar belakang IT untuk jadi seorang data scientist

Opening Data Squad Academy bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak | YouTube Open Source Community Foundation
info gambar

Tak dimungkiri bahwa bagi orang awam, selama ini jika mendengar itsilah data science pasti yang pertama kali terlintas di pikiran adalah tuntutan mengenai pemahaman atau latar belakang yang berasal dari ilmu IT, komputer, teknik, dan sejenisnya.

Menepis semua anggapan tersebut, Arief yang memang sudah sejak lama memberikan pengajaran sekaligus implementasi data science kepada berbagai individu atau instansi baik itu swasta atau pemerintah memastikan, bahwa data science sejatinya dapat dipelajari dan dipahami dengan baik oleh siapa saja.

Hal tersebut yang coba ditanamkan oleh Arief dalam program Data Squad Academy 2021 yang saat ini terjalin dengan Pemprov Jawa Timur, lewat wadah pengembangan skill dan kreativitas generasi muda yaitu Millennial Job Center (MJC) dan East Java Super Corridor (EJSC).

“Di Data Squad Academy, saya akan mengajarkan menggunakan tools less code, jadi sedikit coding, bahkan sama sekali tidak akan dipergunakan (coding), kita akan fokus mempelajari data dan mendapatkan insight dari UMKM,” jelas Arief, dalam pembukaan Data Squad Academy 2021, yang berlangsung secara virtual pada hari Jumat (10/12/2021).

Nantinya, para peserta atau talenta yang terdaftar dan terpilih dalam program tersebut akan menjalani pelatihan baik secara offline maupun online, untuk terjun langsung memahami cara kerja data science yang dapat menghadirkan insight untuk membantu para pelaku UMKM di Jawa Timur mengambil keputusan dalam menjalankan usahanya.

Mendukung program yang berjalan, Emil Elestianto Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur juga menyatakan bahwa pemahaman mengenai data science adalah kesempatan bagi talenta muda yang terdaftar dalam program Data Squad Academy 2021 untuk berkonstribusi memajukan wilayah Jawa Timur.

“Kita ingin mencetak pasukan-pasukan data scientist, Jawa Timur bisa dikatakan yang pertama, as a government mencoba membangun sebuah Data Squad Academy,” pungkasnya.

Kompetisi Sains Nasional 2021, Jawa Timur Raih Juara Umum Borong 83 Medali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini