Berkenalan dengan YGC Borobudur, Komunitas Anak Muda Pencinta Budaya

Berkenalan dengan YGC Borobudur, Komunitas Anak Muda Pencinta Budaya
info gambar utama

Indonesia memiliki keajaiban dunia, salah satunya Candi Borobudur. Hingga kini, candi ini pun masih menjadi destinasi wisata favorit banyak orang. Menariknya, di kawasan sekitar candi terdapat sebuah komunitas anak muda bernama Young Guardian Club atau biasa disingkat dengan sebutan YGC.

YGC adalah komunitas relawan anak muda dengan usia rata-rata di bawah 18 tahun yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan, terutama Candi Borobudur dan sekitarnya. Komunitas ini didirikan pada 20 Juli 2009 atas inisiasi dari IIWC (Indonesia International Workcamp).

Komunitas ini juga telah berafiliasi dengan komunitas GREAT (Gerakan Kerelawanan Indonesia) sejak September 2015. Selama hampir 13 tahun berdiri, komunitas YGC sudah mengadakan banyak kegiatan berkaitan dengan pelestarian budaya.

1. Mengenal YGC Campaign

kKegiatan campaign (sebelum pandemi) | Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

YGC Campaignadalah sebuah kegiatan yang dilakukan di area wisata Candi Borobudur yang bertujuan untuk mengedukasi wisatawan. Baik wisatawan asing maupun mancanegara, tentang hal-hal yang berkaitan dengan Candi Borobudur. Topik yang dikampanyekan bisa berupa fakta-fakta menarik candi hingga peraturan tertentu saat berwisata, seperti larangan untuk memasukkan tangan di lubang stupa.

Sebelum naik ke atas candi, anggota YGC akan terlebih dulu berkumpul di pendopo Balai Konservasi Borobudur untuk membuat poster sederhana dengan kertas gambar dan crayon. Selain dapat menyebarkan kesadaran untuk menjaga Candi Borobudur, anggota juga bisa mengasah kemampuan public speaking melalui kegiatan ini.

2. Kegiatan School Visit

Foto bersama setelah kegiatan School Visit | Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Kegiatan yang satu ini bertujuan untuk berbagi pengalaman kepada anak-anak di Sekolah Dasar di kawasan Borobudur, Magelang tentang pelestarian peninggalan budaya. Komunitas YGC akan mendatangi sekolah dan menggelar acara dengan format belajar dan bermain.

Kegiatan ini terakhir kali diadakan pada Februari 2020. Sejak pandemi berlangsung, penyelenggaraan school visit pun menjadi riskan untuk diselenggarakan.

3. Bersih-bersih candi

Bersih candi dengan teknik dry cleaning | Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Sesuai namanya, dalam kegiatan ini komunitas YGC turut serta membersihkan batuan candi dari lumut dan sampah yang biasanya menyelip di batuan. Tak sendiri, anggota YGC akan didampingi oleh staf dari BKB.

Teknik pembersihan yang dilakukan biasanya adalah dry cleaning. Pihak BKB akan meminjamkan seperangkat alat seperti sapu lidi kecil dan sikat untuk membersihkan batuan.

4. Melakukan tur museum

Mendengar penjelasan tentang perkembangan Candi Borobudur di museum restorasi | Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Sebagai relawan pelestarian, penting bagi para anggota YGC untuk mengetahui sejarah dari candi itu sendiri. Untuk itulah, kegiatan museum tur biasanya diadakan di museum restorasi BKB. Para anggota akan diajak berkeliling dan menyimak pemaparan tentang sejarah Candi Borobudur hingga teknik perawatannya.

Serunya, pada tur museum tahun 2019, YGC berkolaborasi dengan GREAT yang mengundang beberapa relawan asing dari luar negeri seperti Belanda dan Jerman. Tak hanya memperkaya pengetahuan tentang candi, kegiatan tersebut juga memperkaya pengetahuan tentang kebudayaan dari negara asing.

Saat ini, kegiatan YGC lebih bervariasi. Tak hanya melakukan kegiatan internal di kawasan Candi Borobudur, komunitas ini juga sering berkolaborasi dengan komunitas lain. Misalnya Komunitas Magelang Cerita hingga Komunitas Anak Bangsa. Mereka juga sering membagikan pengetahuan tentang budaya Indonesia melalui akun Instagram @ygc_borobudur

Kehadiran komunitas YGC merupakan sebuah pertanda bahwa pelestarian peninggalan budaya merupakan tanggung jawab bersama. Semoga komunitas ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk terus melestarikan budaya Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini