Yuk, Kenali 5 Manfaat Positive Self-Talk Untukmu!

Yuk, Kenali 5 Manfaat Positive Self-Talk Untukmu!
info gambar utama

GoodMates, pernahkah kamuberbicara atau berdialog dengan diri sendiri? Jika ia, jangan cemas dulu. Kamu tidak aneh, kok. Berdialog dengan diri sendiri atau self-talk adalah hal yang lumrah dan banyak dilakukan setiap orang, secara sadar ataupun tidak.

Self-talk dapat berupa dialog yang positif dan negatif. Di mana kedua dialog internal ini bisa mempengaruhi perasaan atau apa pun yang hendak kamu lakukan. Negativeself-talk tentu akan memengaruhi perasaan dan tindakanmu secara negatif. Sedangkan positive self-talk akan memberikan banyak manfaat buatmu, GoodMates.

Nah, simak yuk manfaat positive self-talk di bawah!

1. Membangun Ketangguhan Mental

Mental Kuat | Pexels- Nathan Cowley
info gambar

Positive self-talk dapat membantumu untuk membangun mental yang lebih tangguh. Salah satunya ditunjukkan oleh sebuah penelitian terhadap atlet lari jarak 800 meter. Intervensi berupa positive self-talk, ternyata mempengaruhi ketangguhan mental dan waktu finish mereka secara positif. Mental yang tangguh pun dapat menolongmu agar berpikir jernih ketika menghadapi tantangan, sehingga tidak mudah terpuruk.

2. Meningkatkan Kualitas Hidup

Percaya Diri | Pexels-Moose Photos3
info gambar

Ketika membiasakan diri untuk melakukan positive self-talk, hidupmu akan terasa lebih berkualitas. Hal tersebut terjadi karena rasa percaya diri meningkat dan jadi lebih menghargai diri. Positive self-talk pun dapat membantu untuk menumbuhkan harapan, perasaan damai, dan optimis pada berbagai situasi.

3. Membantu Kelola Rasa Sakit

                                      Sakit Kepala | Pexels-David Garrison
info gambar

Self-talk yang kamu lakukan dapat membantu mengubah pengalaman rasa sakitmu, GoodMates. Kita dapat belajar mengendalikan rasa sakit itu, lho. Jangan sampai rasa sakitlah yang mengendalikanmu. Rasa sakit dapat terasa lebih intens atau berkurang, tergantung apa yang kamu katakan. Contohnya, pada sebuah eksperimen terhadap 83 partisipan yang diminta untuk melakukan wall-squat selama 3 menit. Partisipan yang terlibat dalam positve self-talk kurang rentan terhadap rasa sakit setelah latihan, berbanding terbalik dengan yang melakukan negative self-talk. Sudah tahu kan, apa yang perlu kamu lakukan ketika sakit selain pengobatan fisik?

4.Melatihmu untuk Mengambil Sisi Positif Sebuah Persitiwa

Merenung | Pexels-Khoironi Syifa
info gambar

Cara ini dapat dilakukan supaya kamu terbiasa untuk melihat sudut pandang positif dari peristiwa yang terjadi. Ketika hal buruk terjadi akibat kesalahanmu, self-talk inidapat membantumu untuk mengambil sisi positifnya. Di masa mendatang kamu dapat melakukannya dengan lebih baik karena sudah belajar dari kesalahan. Sehingga GoodMates tidak lagi berhenti di tempat dan menyesali hal yang sudah berlalu.

5. Menurunkan Tingkat Stres

Bahagia | Pexels-Juan Mendez
info gambar

Ketika kamu rajin melakukan positive self-talk, tingkat sresmu bisa menurun, lho. Sebaliknya jika negatif, kamu mungkin akan merasa peristiwa yang terjadi mendatangkan stres yang berlebihan dibandingkan yang seharusnya. Pada akhirnya akan mendatangkan kecemasan dan stres yang sebenarnya tidak perlu untuk dirimu, GoodMates.

Ingat ya GoodMates, positive self-talk bukanlah sebuah tipuan atau pembenaran terhadap diri sendiri. Bukan pula hanya ingin melihat apa yang kamu inginkan saja. Sebaliknya, positive self-talk adalah tentang mengenali kebenaran dari suatu peristiwa atau dalam dirimu. Salah satu kebenaran yang paling dasar adalah bahwa kamu akan membuat kesalahan, makanya berharap kesempurnaan pada diri atau orang lain itu tidaklah realistis.

Saat kesalahan atau situasi yang buruk terjadi, positive self-talk berjuang untuk membawa hal positif dari kejadian negatif tersebut. Demi dirimu GoodMates, supaya bisa menjadi lebih baik, bergerak maju, dan melangkah lebih jauh.

 

Referensi: Research GateAlodokterHamilton Health | SquareoneVery Well Mind

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini