Kenikmatan Hasil Bumi Flores dalam Secangkir Minuman Hangat

Kenikmatan Hasil Bumi Flores dalam Secangkir Minuman Hangat
info gambar utama

Pulau Flores tidak hanya menghadirkan kenampakan alam yang memanjakan mata melalui Labuan Bajonya. Tetapi Flores, juga memiliki hasil bumi yang dapat dinikmati dalam secangkir minuman hangat.

Bahkan minuman hangat pun tidak hanya sebatas pada kopi saja. Flores juga memiliki moke dan tuak yang juga bisa sebagai penghangat ketika bercengkrama antara pengunjung dengan warga lokal.

“Hanya ada dua pilihan yang ditawarkan warga dataran tinggi Pulau Flores kepada yang bertandang: moke atau kopi,” jelas Adrian Fajriansyah dan Kris R Mada dalam Tanah Air: Flores dalam Moke dan Secangkir Kopi dari Litbang Kompas.

Mengingat Kehangatan Keluarga Bersama Jagung Titi Kuliner Khas Flores

Bagi masyarakat Flores, apapun pilihan dari tamunya, tuan rumah hendak membuat tamu merasa hangat saat suhu bisa turun hingga 15 derajat celsius di malam hari. Moke dan kopi merupakan hasil bumi Flores.

Moke merupakan minuman beralkohol hasil fermentasi air pohon lontar yang tumbuh liar. Sementara kopi ditanam secara sengaja di kebun-kebun. Karena alasan kebiasaan hingga kepercayaan, kopi lebih kerap ditawarkan dan dipilih.

Disebutkan oleh Adrian, tidak salah memilih kopi di salah satu dari tiga pulau besar di Nusa Tenggara Timur itu. Dari barisan gunung dan bukit di tengah Flores, dihasilkan salah satu kopi terbaik di bumi yakni kopi bajawa.

Hasil bumi Flores

Dikatakannya kopi Flores tidak hanya kopi bajawa. Beberapa jam dari Bajawa, bisa ditemui kopi manggarai. Di antara dua nama besar itu, ada nama lain yang jarang dikenal, tetapi banyak diburu, yakni juria colol dari Manggarai dan yellow caturra dari Ngada.

Juria colol dipercaya orang Flores sebagai induk dari seluruh kopi di pulau itu. Hal ini karena kopi pertama yang ditanam di Flores berada di daerah Colol yang masuk kawasan Kabupaten Manggarai Timur.

Bahkan Kerajaan Belanda memberikan pengakuan atas mutu kopi colol, antara lain, hadiah bendera Belanda kepada petani setempat pada 1937. Sampai sekarang, benderanya masih disimpan jadi pusaka.

Filosofi Kopi Leworook, Kopi Nikmat Khas Flores Timur

Sementara itu yellow cattura adalah varietas langka, Bila kopi lain merah saat matang di pohon, cattura menjadi kuning saat siap dipanen dalam kondisi terbaik. Di seluruh Flores diperkirakan pohonnya tidak sampai 1.000 batang.

“Peredaran bibitnya memang terbatas di antara para keluarga pembudidaya awal yang yang membawanya dari Sulawesi Selatan,” ucapnya,

Disebutkan oleh Adrian Kedai Kopi Manedi Ruteng, Kabupaten Manggarai adalah salah satu tempat untuk mencicipi juria colol, yellow caturra, manggarai, dan banjawa. Kedai itu, katanya hanya menyediakan kopi-kopi dari tanah Flores.

Hasil kerja keras

Telah tersohor kemana-mana hasil kopi terbaik ini merupakan kerja keras dari petani-petani Ngada. Mereka menjaga kualitas kopi dengan memilih pola tanam organik untuk pohon-pohon kopi bajawa.

“Kami sepakat di sini tidak boleh ada pupuk kimia,” kata Emanuel Woda, petani kopi di Desa Wewowae, Bajawa.

Kopi yang baru dipetik akan direndam sejenak untuk melihat kualitasnya. Jika mengendap atau melayang di bawah permukaan air, kopi dianggap bagus dan layak diproses lebih lanjut sebagai produk unggulan.

Sementara kopi yang mengapung di permukaan akan diperlakukan sebagai produk gagal. Menurut Woda, kopi ini tetap akan diproses, tetapi bukan untuk unggulan. Setelah perendaman sekejap, akan dilakukan proses penggilingan.

Meko, Surga Kecil Tersembunyi di Adonara yang Timbul Tenggelam

Setelah kulit luar dilepaskan, biji kopi difermentasi dalam karung selama 36 jam. Setelah fermentasi, biji kopi sampai bersih lalu dijemur sampai kering. Selama dijemur, petani atau pekerja panggilan sekaligus memilah lagi untuk mencari biji berkualitas.

Petani-petani Bajawa berkeras mengeringkan biji kopi hanya dengan matahari. Risikonya, pengeringan bisa berlangsung sampai dua minggu. Disebutkan Ansel Sio, mereka tidak mau pakai oven, karena kualitasnya dan aromanya berbeda.

Biji hasil pengeringan itu bisa disimpan hingga tiga tahun jika cara penyimpanan baik. Akan tetapi, Woda lebih suka melepasnya paling lama enam bulan sejak dikeringkan. Nantinya dari gudang-gudang, biji kopi akan dikirimkan ke sejumlah daerah.

“Di kedai-kedai itu, biji atau serbuk kopi bajawa menunggu diseduh dan dinikmati sembari mengenal kekayaan alam Flores,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini