Belatung Indonesia Bisa Go International: Wujudnya Menggelikan, Cuannya Menggiurkan

Belatung Indonesia Bisa Go International: Wujudnya Menggelikan, Cuannya Menggiurkan
info gambar utama

Bagi sebagian orang, maggot alias belatung mungkin menggelikan dan melihatnya saja bisa membuat bergidik ngeri. Namun, perlu diketahui bahwa maggot punya manfaat yang menjadi potensi keuntungan bagi manusia.

Maggot sejatinya adalah serangga berupa larva lalat Black soldier fly. Lalat jenis ini punya ukuran yang terbilang jumbo dengan besar tiga kali lipat dari lalat biasa.

Selama ini, maggot telah dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia. Maklum saja, maggot memang hewan yang bermanfaat dan punya beragam fungsi.

Beberapa tahun terakhir, maggot ramai disebut sebagai salah satu solusi menumpuknya sampah sisa konsumsi manusia. Manggot mampu mengurai sampah organik sehingga bisa mengurangi beban tempat pembuangan akhir.

Maggot juga kaya nutrisi meski bukan untuk dikonsumsi manusia. Maggot lazim dijadikan pakan hewan peliharaan seperti burung dan ayam.

Pangsa pasar usaha budidaya maggot tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, melainkan juga sampai ke luar negeri. Ya, ada banyak peminat maggot di luar negeri yang bisa dioptimalkan untuk menjadi sumber pendapatan bagi Indonesia.

Budidayakan Maggot, Cara Murah Penuhi Pakan Ternak dan Kurangi Limbah Organik

Potensi Ekonomi Maggot di Eropa

Salah satu wilayah di luar negeri yang potensial untuk pemasaran maggot adalah Eropa. Menurut Kementerian Pertanian RI, peluang ekspor maggot ke pasar Eropa saat ini masih sangat terbuka.

Ada dua hal yang membuat Eropa begitu menggiurkan sebagai sasaran pemasaran maggot. Pertama, volumenya masih rendah. Kedua, tidak ada protokol khusus yang diberlakukan di sana untuk mendatangkan maggot.

Kendati demikian, pemasar Maggot Indonesia masih perlu bersabar untuk bisa masuk ke Eropa. Sebab, sejauh ini Indonesia belum punya protokol apapun dengan Eropa untuk produk maggot.

“Ini murni kita harus memenuhi persyaratan teknis yang memang ditetapkan oleh Eropa. Kita untuk maggot, Indonesia belum ada satupun mempunyai kesepakatan protokol dengan negara tujuan ekspor,” ujar Koordinator Keamanan Hayati Hewani Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Hewan Kementerian Pertanian Sri Endah Ekandari seperti dilansir Antara.

Untuk bisa mulai masuk ke pasar Eropa pun bukan hal mudah bagi pemasar maggot Indonesia. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi guna menjaga kualitas dan kesinambungan produksinya. Ini tentu akan memakan proses panjang dan waktu yang lama.

“Peluangnya masih besar. Tapi memang persyaratannya sangat ketat. Kenapa demikian? Sebenarnya bukan pemerintah Indonesia yang menyulitkan persyaratan tersebut. Ini semata-mata memenuhi persyaratan yang ditetapkan negara tujuan,” lanjut Sri Endah Ekandari.

“Jadi tidak semata-mata menyulitkan. Memang ini persyaratannya,” pungkasnya.

Inovasi Produk Cokelat Edamame, Rizqo Palefi: Kami Ingin Jadi Trendsetter Olahan Edamame



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini