Lezatnya Singkong Banjarnegara Segera Menggoyang Lidah Masyarakat Turki

Lezatnya Singkong Banjarnegara Segera Menggoyang Lidah Masyarakat Turki
info gambar utama

Singkong Indonesia punya nilai ekonomi luar biasa. Salah satu buktinya adalah produk olahan singkong Banjarnegara yang diekspor untuk menggoyang lidah masyarakat Turki.

Singkong Banjarnegara kini resmi go international. Produk olahan singkong berupa tepung mocaf atau modified cassava flour telah diekspor ke Turki.

Tepung mocaf tersebut diproduksi oleh Rumah Mocaf Banjarnegara. Acara pelepasan produk tepung mocaf tersebut pun telah dilakukan dengan dihadiri oleh Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto.

"Kegiatan pelepasan ekspor mocaf merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan dan kemajuan produk UMKM yang ada di Kabupaten Banjarnegara," ujar Tri Harso dalam acara pelepasan ekspor di Pendopo Dipayuda, Banjarnegara, Senin (17/10), seperti dilansir Antara.

Ada 45 ton tepung mocaf yang diekspor ke Turki. Ini adalah pertama kalinya Rumah Mocaf Banjarnegara menjamah Turki. Berawal dari pameran pangan internasional di Istanbul, Rumah Mocaf Banjarnegara lalu berhasil mengekspor produknya ke sana.

Kendati baru melebarkan sayapnya ke Turki, ini bukanlah kali pertama Rumah Mocaf Banjarnegara mengekspor produk. Sebelumnya, beberapa negara sudah terlebih dahulu menjadi tujuan ekspor tepung mocaf produksi Rumah Mocaf Banjarnegara.

"Namun ini bukan ekspor yang pertama kali dilakukan karena Rumah Mocaf sendiri sudah melakukan ekpor ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Dubai, Oman, dan Inggris," kata pemilik Rumah Mocaf Banjarnegara Riza Azyumarridha Azra.

Riza menyebut ekspor ke Turki ini diklaim bernilai lebih dari Rp 2 miliar. Tepung mocaf diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Turki.

Tiwul, Makanan Pengganti Nasi Yang Masih dipandang Sebelah Mata

Diuntungkan Perang

Tahun ini bisa dibilang waktu yang sangat pas bagi Indonesia untuk mempromosikan produk olahan singkong. Sebab, harga gandum internasional meroket akibat perang Rusia-Ukraina.

Rusia dan Ukraina adalah dua negara penghasil gandum terbesar dunia. Perang yang melibatkan keduanya membuat komoditas alternatif seperti singkong dan sorgum menjadi buruan pasar global.

Tidak hanya tepung mocaf, produk lain dari singkong juga diminati pasar. Sebelumnya, GNFI telah mewartakan bahwa salah satu produk olahan singkong selain tepung mocaf diandalkan sebagai komoditas ekspor adalah singkong beku. Tidak main-main, singkong beku Indonesia berhasil merambah Amerika Serikat dan Eropa.

“Seperti yang kita ketahui, bahwa pasar global menginginkan produk berkualitas yakni singkong yang berwarna putih, rasanya enak, tidak pahit dan dengan kandungan sianida yang rendah, serta fresh pada saat diterima,” kata Plt Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian yang diwartakan Katadata.

Sejauh ini, catatan ekspor singkong beku dari Indonesia terbilang positif. Pada tahun 2019, volume ekspornya adalah 4.829 ton dengan nilai 4,1 juta dolar atau Rp 58 miliar. Kemudian pada tahun 2020, angkanya meningkat pesat menjadi 16.529 ton dengan nilai 9,7 juta dolar atau Rp137 miliar.

Beras Singkong Menjadi Menu Khas Lebaran Di Sini

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini