Deretan Film Ini Angkat Kisah Perjuangan Atlet Indonesia yang Menginspirasi

Deretan Film Ini Angkat Kisah Perjuangan Atlet Indonesia yang Menginspirasi
info gambar utama

Olahraga menjadi salah satu bidang di Indonesia yang hingga saat ini masih aktif menyumbangkan prestasi. Hampir tiap tahun atau bulan, selalu ada laporan mengencai pencapaian para atlet tanah air di berbagai ajang internasional.

Bukan perkara baru, prestasi atau pencapaian besar sebenarnya sudah banyak diraih sejak lama. Sebelumnya atau beberapa puluh tahun lalu, atlet legendaris dari berbagai cabang olahraga Indonesia juga kerap menorehkan prestasi yang tak kalah membanggakan.

Saking mengundang banyak antusias dan rasa penasaran, kisah perjuangan yang dilalui dari awal meniti karier sampai menjadi seorang atlet berprestasi ternyata membuat kisah kehidupan dari beberapa atlet legendaris ternama diangkat dalam bentuk film.

Kisah inspiratif dari atlet legendaris apa saja yang sudah difilmkan dan banyak menginspirasi penonton di tanah air? Berikut empat di antaranya:

Timnas Basket Putri Angkat Piala di Liga Basket Putri Asia Tenggara

Susi Susanti - Love All

Film Susi Susanti: Love All | IMDb
info gambar

Rasanya mustahil ada yang tidak mengetahui atau belum pernah mendengar nama Susi Susanti. Ia adalah atlet badminton Indonesia yang pertama kali mencetak sejarah peraihan medali emas untuk nomor tunggal putri di ajang Olimpiade Barcelona 1992.

Dalam filmnya, sosok Susi Suanti diperankan oleh aktris Laura Basuki. Film ini menceritakan perjalanan Susi Susanti dalam dunia badminton sejak usia 14 tahun.

Didorong dengan janji kepada sang ayah yang menjadi salah satu motivasi, Susi Susanti berhasil menjadi juara Olimpiade dan berhasil membuktikan ketangguhan Indonesia ke mata dunia di tengah situasi dalam negeri yang juga sedang menghadapi krisis ekonomi.

Film yang rilis di tahun 2019 ini juga menyertakan sosok Alan Budikusuma yang diperankan oleh Dion Wiyoko, di mana suami dari Susi Susanti tersebut ikut mencetak sejarah peraihan medali emas untuk nomor tunggal putra di ajang dan tahun yang sama.

Indonesia Juara Umum Kejuaraan Wing Chun Dunia 2022

3 Srikandi

Film 3 Srikandi | IMDb
info gambar

Hadir dengan format biopic, film ini menceritakan kisah tentang tiga orang atlet pemanah wanita Indonesia yakni Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani. Mereka bertiga adalah sosok atlet panahan Indonesia yang berhasil meraih medali pertama berupa perak di gelaran Olimpiade Seoul 1988.

Modal kegigihan kegita atlet wanita tersebut membuat mereka mendapat julukan 3 Srikandi, dan pada akhirnya menjadi judul dari film yang menceritakan kisah perjalanan dan perjuangan mereka dalam meraih prestasi.

Film ini dibintangi oleh jajaran aktris ternama tanah air yang memerankan masing-masing karakter dengan sempurna, yaitu Chelsea Islan, Tara Basro, dan Bunga Citra Lestari.

Cahaya dari Timur: Beta Maluku

Termasuk salah satu film bertema olahraga yang diangkat dari kisah nyata, ‘Cahaya dari Timur: Beta Maluku’ menceritakan tentang sosok pria asal Maluku bernama Sani Tawainella yang diperankan oleh Chicco Jericho.

Sani merupakan mantan pemain di Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Asia tahun 1996. Ia memiliki keinginan untuk menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola.

Di saat bersamaan, Sani rupanya juga memiliki konflik di tengah kesulitan hidup dengan keluarganya. Sani ditugaskan membawa tim sepak bola yang ia bina untuk mewakili Maluku di kejuaraan nasional.

Memiliki tujuan untuk menyatukan perbedaan, siapa sangka kalau usaha Sani dipenuhi tantangan berupa perpecahan yang ingin dihindari.

Panjat Tebing Indonesia Ciamik di Piala Dunia: Sukses Jadi Tuan Rumah Sekaligus Juara

6,9 Detik

Satu lagi film bertema olahraga yang diangkat dari kisah nyata, yakni ‘6,9 detik’. Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang atlet panjat tebing putri asal Purwodadi bernama Aries Rahayu Susanti.

Judul yang diambil sendiri terinspirasi dari pencapaian Aries saat berhasil meraih medali emas di ajang Asian Games 2018, dan berhasil menciptakan rekor dunia baru dengan menyelesaikan panjat tebing dalam waktu singkat selama 6,9 detik.

Waktu yang berhasil diraih Aries tersebut sukses mengalahkan rekor sebelumnya yang mencatatkan waktu terpendek di waktu 7,1 detik. Sama seperti kisah penuh perjuangan lainnya, Aries juga mengalami lika-liku kehidupan dalam menjalani karier sebagai seorang atlet panjat tebing.

Diceritakan jika orang tua Aries bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri, kondisi tersebut membuat Aries harus mewujudkan mimpinya di tengah segala keterbatasan yang ada, dari seorang gadis desa dan pada akhirnya menjadi atlet panjat tebing yang mendunia.

Indonesia Menatap Piala Asia U-20 2023: Dulu Pernah Juara, Kini Bersiap di Eropa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini