Di Lampung terdapat lagu bertajuk “Tanoh Lado” yang menggambarkan wilayah ini tidak bisa dilepaskan dari lada/lado. Hingga kini komoditas lada merupakan salah satu rempah-rempah yang menjadi andalan Provinsi Lampung.
Dimuat dari Kompas, bumi Ruwa Jurai ini dikenal sebagai penghasil lada hitam atau black pepper terbesar sejak zaman penjajahan Belanda, Inggris, dan Portugis. Hingga kini komoditas lada merupakan rempah-rempah yang jadi andalan Provinsi Lampung.
“Tidak mengherankan jika lada menjadi salah satu bagian lambang Provinsi di ujung timur Pulau Sumatra tersebut,” jelas Dewi Pancawati dalam Menanti Kembalinya Kejayaan Lada Lampung.
Hikayat Sihir Lada Hitam yang Antar Petani Lampung Berangkat ke Tanah Suci
Lada hitam itu dihasilkan dari buah lada (Piper nigrum) yang merupakan salah satu tanaman rempah paling tua, bernilai tinggi, dan populer di dunia. Bernilai tinggi, jelas Dewi, karena pada zaman dulu tanaman ini biasa digunakan sebagai alat tukar.
Bahkan hingga kini, ucapnya, lada dijuluki sebagai King of Spice atau raja rempah-rempah. Karena selain banyak digunakan sebagai bumbu karena baunya yang sangat tajam, lada juga digunakan untuk pengawet daging, obat, dan minyak untuk parfum.
Mengenal lada hitam
Meskipun ada di mana-mana, lada hitam adalah salah satu item yang tampaknya sangat membingungkan. Ini sebenarnya bukan lada, dan sebelum diproses, sebenarnya bukan berwarna hitam.
Hal ini berbeda dengan lada putih yang sebenarnya warnanya lebih cerah. Walaupun begitu, kedua lada tersebut berasal dari buah tanaman yang sama, lada putih dan lada hitam berasal dari Piper nigrum, tanaman asli India.
Saat ini lada hitam telah dibudidayakan secara luas di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, Malaysia, Brasil, Sri Lanka, Vietnam, dan China. Si Raja Rempah ini kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, dan pati.
Tatkala Armada Dunia Berperang Perebutkan Lampung Demi Lada Hitam
Sifatnya yang pedas, pahit, hangat, menjadikannya sangat cocok untuk bambu masakan di antara semua rempah lainnya. Di Indonesia, daerah penghasil lada hitam yang paling terkenal adalah Provinsi Lampung.
Disebut oleh Dewi, lada hitam Lampung memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis karena memiliki reputasi baik di pasar domestik dan juga pasar internasional pada tahun 2015. Sertifikat itu legalitas merek Lada Hitam Lampung sebagai milik masyarakat Lampung.
Lada hitam Lampung memiliki ciri berwarna hitam sampai kecoklat-coklatan dengan kadar air maksimal 13 persen, kadar piperine 3,29-4,7 persen, minyak atsiri 1,14-2,89 persen, dan oleoresin 12,8 - 15,20 persen.
“Bentuknya kecil dan padat, tetapi memiliki tingkat kepedasan yang dapat bertahan lama dengan aroma yang sangat kuat,” paparnya.
Manfaat lada hitam
Lada hitam memiliki lebih banyak manfaat dari sekadar bumbu masakan. Rempah-rempah antibakteri ini ternyata punya manfaat kesehatan yang dihargai baik oleh orang kuno maupun modern.
Dimuat dari CNN Indonesia, lada hitam biasa digunakan untuk meredakan sakit otot, mengusir tikus, dan menyembuhkan luka. Selain itu lada hitam juga bermanfaat untuk menjaga warna pakaian tetap cerah.
Campuran minyak lada hitam dengan minyak bunga rosemary untuk membuat racikan yang menenangkan. Campuran minyak beraroma yang dipanaskan ini untuk mengendurkan otot-otot yang tegang, dan meringankan rasa sakit.
Rempah-Rempah, Menghirup Aroma Surga Persembahan untuk Para Dewa
Sementara itu, sebuah penelitian menunjukkan ketika perokok menghirup aroma minyak lada hitam, keinginan mereka untuk akan berkurang. Para peserta juga mengatakan, mereka merasakan sensasi yang mereka sukai saat merokok.
Perokok yang ingin menghentikan kebiasaan merokok harus mengendus setetes minyak lada hitam di bola kapas waktu hasrat merokok mereka datang. Lada hitam juga bisa meredakan sakit gigi.
Lada hitam adalah obat rumahan luar biasa yang bisa mencegah pendarahan pada luka kecil atau goresan. Sifat antibakterinya membantu mencegah infeksi. Lada hitam juga berkhasiat membekukan darah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News