Serba-Serbi Makanan Etnis Tamil di Medan

Serba-Serbi Makanan Etnis Tamil di Medan
info gambar utama

Sumatra Utara (Sumut) dapat dikatakan sebagai wilayah multikultural. Tak hanya dihuni oleh penduduk asli dan perantau domestik, tapi warga mancanegara juga tinggal di daerah ini. Arab Saudi, Thailand, dan Malaysia, sedikit di antara banyak kebangsaan yang ada di Sumut.

Bicara soal etnis luar negeri, salah satu yang memiliki kedekatan dengan provinsi ini adalah Tamil dari India. Kebudayaan Tamil telah berlangsung selama berabad-abad. Dalam menjalani berbagai ritual budaya dan keagamaan, orang Tamil kerap menyajikan berbagai kuliner khas yang menggugah selera.

Tapi, sebelum mengenal ragam makanan Tamil, mari mengetahui terlebih dulu sejarah etnis dari India ini masuk ke wilayah Sumut.

Dalam makalah Muhammad Takari diceritakan, sebuah buku berjudul Manimegelei karya Sitenar mengisahkan etnis Tamil datang ke Deli Serdang pada abad 1 Masehi. Rombongan mereka mengunjungi kampung Haru, yang kini dikenal sebagai Karo.

Kemudian, rombongan kasta Brahmana dari etnis Tamil yang dipimpin oleh resi bernama Megit berdatangan pada abad 14. Dengan berlayar menyusuri lautan, mereka mendarat di Pantai Barat Sumatra Utara, lalu masuk ke pedalaman Talun Kaban (kini namanya Kabanhaje Kabupaten Karo). Megit kemudian mengembangkan ajaran Hindu Maharesi Brgu Sekte Sisa dan menikahi gadis boru purba asal kampung itu. Perkawinan tersebut menghasilkan tiga orang anak yang menjadi keturunan marga Sembiring Brahmana di Karo.

Kelompok Tamil terakhir kali berdatangan ke Deli Serdang pada 1872. Mereka didatangkan langsung dari India Selatan, Malaysia, dan Singapura untuk menjadi kuli perkebunan Belanda. Lambat laun, ketika Jepang memegang kuasa, banyak pekerja Tamil yang melarikan diri ke Medan untuk mencari perlindungan.

Pada 1946, sebagian dari mereka pun pulang ke negara asal, sedangkan yang menetap di Medan, membangun Perhimpunan Shri Mariamman Kuil untuk menjalankan ibadah keagamaan. Bangunan itu menjadi kuil pertama di Medan. Hingga kini, lebih dari 30 kuil telah dibangun di seluruh Medan. Itu menandakan hubungan yang erat antara orang Tamil dengan kota Medan.

5 Makanan Khas Gorontalo Asli, Wajib Dicoba dan Lezat untuk Semua Lidah

Ragam Makanan Tamil di Medan

Nah, setelah tahu sejarah singkatnya, mari mengenal makanan etnis Tamil di Medan. Menurut catatan masa lalu yang tertuang dalam penelitian Yosi Pratiwi, makanan yang dikonsumsi orang etnis Tamil terdiri dari sejumlah klasifikasi yang sesuai dengan sifat diri pemakannya. Klasifikasi itu antara lain: makanan Satvam (baik), Rajas (sifat nafsu), dan Tamas (kebodohan). Katanya, jenis makanan tersebut dapat berpengaruh bagi kehidupan.

Di luar klasifikasi itu, masyarakat Tamil umumnya vegetarian. Hal ini menjadi bentuk kepatuhan mereka terhadap agama yang dianut. Di samping itu, tak makan olahan hewani dipercaya dapat menghindarkan diri dari berbagai penyakit, lebih hemat, dan bergizi tinggi.

1. Tosai

Tosai atau dikenal juga sebagai dosa, adalah makanan India berbentuk seperti serabi yang dibuat dengan adonan tapai. Biasanya, tosai dihidangkan untuk sarapan dengan aneka jenis kuah, seperti kuah dal, kari ayam, kari ikan, serta chutney jaitu (kuah pekat dari campuran kelapa, berbagai rempah, dan cabai. Selain itu, ada juga beras dan kacang dal hitam. Rasa tosai cenderung masam.

Mengutip kantor berita kuliner India Tarladalal.com, tosai atau dosa dibuat di atas tawa dengan sedikit minyak agar hasilnya renyah. Tak hanya di India, tosai juga dapat ditemukan di Malaysia, Myanmar, Srilangka, dan Singapura.

2. Samosa

Tak ada yang tahan mengabaikan kelezatan samosa. Kudapan ini umumnya disantap dengan teh panas. Apapun acaranya, baik di Medan atau India, tak akan lengkap tanpa hidangan ini. Samosa yang renyah berisi kentam dengan campuran beberapa bumbu rahasia dan digoreng. Makanan ini terasa lebih nikmat kala disantap pas musim dingin.

Menurut cerita kuno, selama abad ke-13, samosa hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan dan kelas atas negara Arab dan Timur Tengah. Hidangan ini disiapkan pada acara-acara khusus dan dianggap sebagai warisan keluarga kerajaan.

Tak hanya etnis Tamil, masyarakat seluruh India telah lekat dengan samosa. Tapi, ternyata makanan ini tidak berasal dari negara itu. datang dari abad ke-10, samosa awalnya bernama ‘Samsa’, sangat populer di Iran, kemudian masuk ke Mesir, Libya, dan Asia dengan nama Sanbusak atau Sanbusaj.

Lalu, para ahli meyakini bahwa resep samosa masuk ke Delhi melalui Mughal. Makanan itu pun mengalami perubahan seiring waktu dan jadilah samosa yang terkenal sekarang.

Zaman sekarang, samosa bisa dikonsumsi oleh semua orang. Tapi, selama abad ke-13, camilan ini hanya dapat dinikmati oleh keluarga kerajaan kelas atas dari negara Arab dan Timur Tengah. Ia kerap disajikan pada acara khusus dan dianggap sebagai warisan keluarga kerajaan, dikutip dari Jagran.com.

7 Makanan Khas Kalimantan Tengah yang Kaya Rasa dan Wajib untuk Dicoba

3. Briyani

Kurang lebih, briyani berupa nasi dengan kuah sayur dan campuran kunyit aromatik. Nasi briyani dimasak perlahan di atas kompor sampai aromanya menyeruak ke seluruh ruangan, sangat menggiurkan.

Biasanya orang Tamil menggunakan susu kunyit untuk menggantikan kunyit giling. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, beras yang dipakai harus khusus, yakni beras basmati. Dadih segar menjadi unsur penting agar rasa briyani menjadi lebih lezat.

Briyani paling enak disantap ketika sedang hangat. Tambahan lauk berbahan dasar saus putih, seperti raita dan paneer dalam saus putih, meningkatkan cita rasa menjadi lebih lezat.

4. Kolembe

Makanan berikutnya khas orang Tamil di Medan ialah kolembe atau kari kambing. Dari namanya sudah jelas, kari ini berisi potongan daging kambing empuk yang diguyur kuah santan. Sangat gurih.

Bagian belakang kambing beserta tulangnya, paling enak untuk memasak kolembe. Tulang itu bisa dimasukkan ketika kari sedang dimasak dan dikeluarkan sebelum matang agar rasanya lebih mantap.

Tak hanya itu, dalam semangkuk kolembe, terdapat tumis bawah bombay, wortel, seledri, dan campuran rempah-rempah aromatik. Komposisi itulah yang menghasilkan rasa kari kolembe tak ada duanya. Apalagi kalau dimakan dengan nasi hangat, jadi makin nikmat itu.

5. Sayur genjer

Masyarakat Tamil di Medan juga mengonsumsi sayur genjer. Tumbuhan ini banyak dijumpai di area persawahan atau perairan dangkal. Olahan sayur genjer terbukti memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti menjaga kesehatan sistem pencernaan dan jantung, meningkatkan nafsu makan, hingga memperkuat tulang dan gigi.

Maka tak heran, orang Tamil di Medan yang notabenenya vegetarian, menyantap sayur genjer sehari-sehari. Rasa sayur genjer umumnya sedikit pahit, tapi teksturnya kenyal. Jika mengolahnya dengan baik, sayur genjer bisa lezat juga dan tidak pahit.

Makanan ini bisa ditambahkan ikan teri supaya lebih nikmat, ditumis pedas, atau diberi kuah santan atau saus tiram.

Nah, itu dia serba-serbi makanan etnis Tamil di India.

Nikmatnya 7 Makanan Khas Sumatera Utara Terbaik dari Tanah Batak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini