Asnawi, Kebanggaan Antang, Penakluk Asia

Asnawi, Kebanggaan Antang, Penakluk Asia
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Pertandingan memasuki menit ke-87, saat supporter Timnas Indonesia bergemuruh di National Stadium, Singapura. Indonesia baru saja menyamakan kedudukan menjadi 2-2, ini membuka peluang mereka memperpanjang nafas ke babak tambahan waktu,melawan Timnas Singapura yang sudah timpang setelah dua orang pemainnya terkena kartu merah. Sayangnya dua menit kemudian, Pratama Arhan yang baru saja menjadi pembuka asa di menit ke-87, melakukan pelanggaran yang membuat Timnas Indonesia dihukum tendangan penalti. Suporter Timnas Indonesia terdiam, suporter Timnas Singapura balik bergemuruh, Indonesia diujung kekalahan.

sumber: tangkapan layar
info gambar

Pemain Singapura Faris Ramli, mengambil bola dan melakukan ancang-ancang, ayunan kakinya mengarahkan bola ke sudut gawang Nadeo,kiper Indonesia, dan bola tendangan itu ditepis, seperkian detik kemudian seorang pemain berban kapten meloncat ke depan Faris Ramli, lalu berucap “thank you”. Media dihebohkan dengan sikapnya yang dianggap kelewatan, namun besoknya media sosial diramaikan chants memuja dirinya.

Viva Asnawi, viva Asnawi, you missed a penalty and we say thank you, Viva Asnawi

Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan timnas Indonesia.

Asnawi Mangkualam Bahar adalah sosok pemuda asal Makassar, tepatnya di wilayah Antang, sebuah wilayah padat penduduk di selatan kota Makassar. Antang sendiri sejak era awal 1990an, hingga sekarang selalu menghasilkan pemain-pemain sepakbola yang namanya bersaing di liga tertinggi sepakbola Indonesia. Sebagian besar berseragam PSM Makassar, sebut saja Bahar Muharram, (Alm) Ansar Rasak, Assegaf Rasak merupakan pemain yang memperkuat PSM Makassar di medio awal 90an. Kini melahirkan sosok pemuda yang melampui para seniornya, Asnawi Mangkualam Bahar.

Menurut Wikipedia Asnawi Mangkualam Bahar, lahir di Makassar, 14 Oktober 1999, dari pasangan orang tua Bahar Muharram (mantan pemain PSM Makassar) dan Fatmawati Rasak (yang merupakan saudara kandung Alm. Ansar Rasak, dan Assegaf Rasak yang juga mantan pemain PSM). dari silsilah keturunan ini saja kita sudah tahu bagaimana Asnawi Mangkualam, anak yang tumbuh di wilayah Antang, Makassar ini memiliki semangat dan mimpi menjadi pemain bola yang profesional, namun apakah semudah itu Asnawi menggapainya.

Asnawi Mangkualam Bahar lahir dalam didikan lingkungan yang disiplin dan keras, pada tahun 2014 Asnawi Mangkualam Bahar gagal masuk timnas U-14 yang saat itu dilatih Mundari Karya, padahal saat itu Bahar Muharram termasuk salah satu panitia seleksi yang menilai Asnawi, namun dia mencoret anaknya sendiri karena dianggap memang belum pantas masuk timnas. Tahun 2016, Asnawi memutuskan ikut seleksi buat masuk tim PSM Makassar, saat itu dilatih Robert Rene Alberts, dengan asisten pelatih Bahar Muharram,dan lagi-lagi Asnawi gagal pada tahap seleksi,bahkan Robert Rene Alberts saat itu tidak tahu jika Asnawi adalah anak asisten pelatihnya.

Gagal masuk di PSM Makassar, Asnawi menunjukkan semangat anak muda Makassar yang tagguh, dia memilih merantau ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dan menjadi pemain Persiba Balikpapan, setahun kemudian akhirnya dia berhasil masuk PSM Makassar.

Asnawi memasuki zona nyaman ketika bermain di klub tanah kelahirannya PSM Makassar pada medio tahun 2017-2021, berkali-kali dia dipanggil masuk timnas Indonesia U-23 maupun timnas Indonesia senior, serta pada akhirnya menjadi salah satu pemain yang membawa PSM Makassar mengakhiri puasa gelarnya dengan menjadi juara Piala Indonesia 2019 dan terpilih menjadi sebagai pemain muda terbaik.

Sang pemuda Antang, Asnawi Mangkualam sekali lagi menunjukkan ketangguhannya dengan berani meninggalkan zona nyaman, dan memilih merantau cukup jauh ke liga kasta kedua korea (K-League 2), tepatnya di tim Ansan Greeners. Banyak hal yang dia tinggalkan mulai dari kenyamanan menit bermain, hingga fasilitas dan gaji yang lebih rendah dibanding saat memperkuat PSM Makassar, Asnawi dalam wawancaranya dengan PSSI Pers, menyatakan “Kalau soal nilai dari di PSM dan di sini (Ansan Greeners) itu memang turun. Tapi yang terpenting yang saya pikirkan itu bukan soal harganya, tapi kesempatan yang saya dapat itu sangat berharga buat saya”

Sejak tahun 2021 akhirnya Asnawi Mangkualam Bahar, menjadi pemain pertama dari wilayah Antang, Makassar yang bermain di luar negeri. Beradaptasi dengan banyak hal mulai dari lingkungan, makanan hingga cuaca, jelas bukan hal yang mudah, namun Asnawi Mangkualam tidak menyerah, kontraknya di Ansan Greeners telah berakhir, namun seperti pepatah Makassar tanah tempat kelahirannya “kualleangi tallanga na towalia” yang kurang lebih berarti “saya lebih memilih tenggelam ketimbang kembali. Membuat Asnawi Mangkualam tetap memutuskan mencari klub di luar negeri agar dapat terus berkembang dan menaklukan Asia.

Asnawi Mangkualam Bahar adalah sosok inspuratif pemuda tangguh yang berasal dari wilayah Antang, selatan kota Makassar, yang menjadi penakluk sepakbola Asia

Referensi:Wikipedia | Instagram | Tribun News

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

MP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini