Pulau Kabaena dengan Kampung Terapung bak Venesia Van Indonesia

Pulau Kabaena dengan Kampung Terapung bak Venesia Van Indonesia
info gambar utama

Pulau Kabaena menyimpan khazanah kehidupan tersembunyi di daerah pesisir pantai. Terletak di ujung kampung dan terlindung dari daratan, permata terpendam itu bernama Kampung Terapung. Sebuah model pemukiman yang banyak dijumpai di wilayah kepulauan sekitar Pulau Sulawesi, khususnya di Sulawesi Tenggara.

Kampung terapung di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara tersebar pada beberapa tempat di empat penjuru pulau, yakni di Kabaena Utara, Kabaena Timur, Kabaena Selatan, dan Kabaena Barat. Di Kabaena Barat sendiri, perkampungan ini terkonsentrasi pada dua lokasi, yaitu Bambanipa Laut, Desa Baliara dan Lingkungan Tanjung Perak, Kelurahan Sikeli.

Pemukiman nelayan ini mayoritas dihuni oleh suku Bajo. Kelompok etnis yang terkenal sebagai manusia laut dan dahulu hidup secara nomaden, tetapi kini sudah tinggal menetap membentuk komunitas kampung terapung. Satu hal tak terpisahkan dengan kehidupan mereka, yaitu laut.

Menyambangi Kampung Janda yang Melegenda, Terkenal Karena Kebaikan dan Tradisi "Ngaruhke"
Rumah panggung di kampung terapung dibangun di atas laut
info gambar

Pantai bertepi landai atau perairan laut dangkal menjadi pilihan untuk mendirikan kawasan kampung terapung. Rumah-rumah penduduk dibangun di atas laut tanpa memiliki tanah yang menutupi pekarangan selain genangan air laut. Antara rumah yang satu dan rumah yang lain dihubungkan melalui akses jembatan sebagai jalan utama menuju daratan.

Tempat tinggal di kampung terapung berbentuk rumah panggung dengan tiang-tiang terbuat dari kayu ulin atau kayu Besi. Jenis kayu tersebut merupakan bahan paling tahan digunakan di lingkungan perairan laut. Dahulu, dinding dan atap rumah mereka memakai daun kelapa atau atap rumbia, tapi kini sudah berganti lebih modern dan penuh warna.

Kisah Kampung Apung Teko yang Dahulu Rindang Layaknya Pondok Indah

Laut bukan hanya sebagai tempat untuk membangun rumah, melainkan juga menjadi tempat untuk mencari nafkah. Hasil laut merupakan sumber mata pencaharian pokok yang menopang kehidupan ekonomi masyarakat setempat. Salah satu hasil tangkapan utama di sana adalah ikan tuna sirip kuning.

Periode pemancingan ikan tuna berlangsung sepanjang tahun dan mencapai puncak saat peralihan musim timur ke barat pada akhir tahun. Lokasi perburuan ikan tuna berjarak kurang lebih 10 mil dari daratan yang ditempuh menggunakan perahu-perahu kecil bermesin ketinting. Para pencari tuna masih tetap mempertahankan cara tangkap tradisional untuk menjaga kelestarian ikan tuna agar tidak punah.

Tuna sirip kuning adalah spesies ikan tuna dengan kandungan nutrisi tinggi dan memiliki banyak manfaat menjadi bahan dari beragam kreasi olahan kuliner lokal. Di samping untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Pulau Kabaena, ikan tuna merupakan komoditas perdagangan yang dikirim dalam kemasan kotak-kotak stirofoam ke berbagai daerah tujuan.

Menyusuri titian di kampung terapung akan tersaji pemandangan kehidupan bersahaja khas masyarakat pesisir. Kesibukan tampak dari aktivitas perahu nelayan dari pagi buta sampai hari kembali gelap. Panorama rumah di atas laut dan hilir mudik perahu, menjadikan kehidupan di kampung terapung ini layaknya Venesia dari Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini