Tahu Gejrot, Kuliner Favorit Khas Cirebon dengan Kandungan Gizi dan Manfaatnya

Tahu Gejrot, Kuliner Favorit Khas Cirebon dengan Kandungan Gizi dan Manfaatnya
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Cirebon merupakan salah satu kota yang terletak di Jawa Barat yang memiliki kuliner khas dengan berbagai rasa. Kuliner khas Cirebon yang paling terkenal adalah empal gentong dan nasi jamblang. Kenikmatan empal gentong memang telah terkenal di seluruh Tanah Air.

Namun, tahukah Kawan GNFI bahwa bukan hanya empal gentong dan nasi jamblang saja yang terkenal di Cirebon? Kuliner khas lainnya yang tidak kalah lezat rasanya yaitu tahu gejrot.

Tahu gejrot merupakan kuliner asal Cirebon yang digemari berbagai kalangan masyarakat. Kuliner tradisional khas Cirebon ini menjadikan tahu sebagai bahan utama dengan campuran bumbu serta sambal sebagai pelengkap rasa nikmat.

Rasanya yang asam, manis, dan pedas membuat makanan ini cocok menjadi makanan ringan saat berkumpul dengan teman atau keluarga. Selain rasanya yang lezat, tahu gejrot memiliki banyak manfaat untuk tubuh karena kandungan gizi yang terkandung di dalamnya.

Tentang Tahu Gejrot

Tahu gejrot merupakan tahu yang disiram dengan air gula merah yang diwadahi dengan botol atau gendul. Mengutip berdasarkan Disbudpar Cirebon Kota, nama tahu gejrot muncul dan diambil dari cara para penjual membubuhkan ramuan air gula merah ke atas tahu. Air gula merah tersebut digejrotkan ke atas tahu yang sudah dipotong-potong di atas piring tanah liat lalu menimbulkan bunyi jrot-jrot, sehingga makanan khas ini dinamai tahu gejrot.

Namun, ada juga yang memercayai bahwa penamaan tahu gejrot ini adalah ketika pedas yang dihasilkan dari makanan tahu gejrot ini luar biasa ngagejrot atau ngaguar yang berarti rasa pedasnya luar biasa terasa, ada juga yang mengartikan tahu gejrot ini ketika dahulu, penjual memikul dagangannya di jalan-jalan setapak yang licin dan pedagang tersebut terjatuh lalu dikatakan dagangannya ngagejrot atau tumpah.

Pada abad ke-18, masyarakat mulai mengenal makanan tahu gejrot sebagai cemilan/makanan penyelang/makanan ringan yang dibuat oleh kaum saudagar untuk para buruh atau kaum pekerja, sehingga tidak heran wadah cemilan tahu gejrot ini menggunakan piring kecil yang terbuat dari tanah liat.

Seiring berjalannya waktu, tahu gejrot ini mulai dikenalkan oleh para pedagang dari daerah Ciledug. Tahu gejrot semakin terkenal sampai ke daerah Jamblang ketika para saudagar Tiongkok membawa dan memperkenalkan tahu gejrot ke acara atau prosesi ritual klenteng Jamblang dimana pada tradisi tersebut orang-orang keturunan Tiongkok membawa persembahan berupa berbagai makanan.

Cara Membuat

Proses Pembuatan Tahu Gejrot | Foto: Karina Mako Oktaviani/istockphoto.com
info gambar

Bahan:

  1. Tahu 15 buah
  2. Air gula merah
  3. Cabai rawit 5 biji
  4. Bawang merah 4 butir
  5. Bawang putih 2 siung
  6. Garam 0,5 sdm

Cara membuat:

  1. Siapkan potongan tahu pada pisin pertama
  2. Siapkan pisin kedua lalu campurkan semua bumbu kemudian ulek pada pisin tersebut
  3. Tambahkan air gula merah
  4. Tumpahkan bumbu pada pisin kedua ke pisin pertama yang berisi potongan tahu tersebut

Tahu gejrot siap disajikan Hasil: 4 porsi

Kandungan Gizi dan Manfaat

Kandungan:

Berdasarkan Depkes, 1998 yang dikutip dari Sarihusada.com, kandungan gizi dari tahu gejrot diantaranya protein dalam tahu sekitar 7,8 gram/100 gram dan kalsium 124 mg/100 gram, lalu dalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin C 27 mg, vitamin B1 0,04 mg, kalsium 40 mg, kalori 37 gr, protein 0,8 gr, zat besi 0,6 gr, hidrat arang 12,4 gr, air 86gr, lemak 0,1gr Kandungan Gizi Kecap manis Kedelai per 100 gram antara lain Kalori (kal) 46.00, Protein (g) 5.70, Lemak (g) 1.30, Karbohidrat (g) 9.00, Kalsium (mg) 123.00, Fosfor (mg) 96.00, 7. Zat besi (mg) 5.70 , Air (g) 63.00 dan ditambah dengan kandungan nurisi bumbu lainnya yang cukup tinggi.

Manfaat:

1. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Wanita tua memiliki penyakit jantung duduk di kursi roda | Foto: Jcomp/freepik.com
info gambar

Kedelai pada tahu diketahui menjadi salah satu sumber protein nabati yang dibutuhkan tubuh. Kandungan protein pada tahu ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) tanpa menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan Produksi Energi

Seseorang dengan energi baik | Foto: Yanalya/freepik.com
info gambar

Tahu merupakan makanan yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Tahu bahkan mampu memberikan 30 persen kebutuhan harian dalam 100 gram. Zat besi umumnya digunakan pada hemoglobin yang berperan dalam mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Proses inilah yang mampu mendukung produksi energi.

Sebesar 10 persen kebutuhan harian tembaga dapat diperoleh dari tahu. Salah satu mineral yang penting untuk sel darah merah. Selain itu, tembaga juga mampu mengurangi rheumatoid arthritis, yaitu peradangan jangka panjang pada sendi. Kandungan isoflavon (fitoestrogen) yang banyak ditemukan pada kacang-kacangan, juga ditemukan pada tahu yang membantu membentuk estrogen.

3. Mengurangi Gejala Menopouse pada Wanita

Wanita menopouse | Foto: Pressfoto/freepik.com
info gambar

Saat mengalami menopause, hormon estrogen mengalami fluktuasi. Naik dan turunnya hormon estrogen biasanya cenderung di bawah tingkat normal. Kandungan fitoestrogen pada kedelai inilah yang akan membantu menyeimbangkan hormon estrogen tersebut. Dalam prosesnya, fitoestrogen akan membantu mengurangi intensitas dan gejala hot flashes, merupakan rasa panas pada bagian perut yang dialami wanita menopause.

4. Mencegah Osteoporosis

Struktur tulang yang mengalami osteoporosis | Foto: Eranicle/istockphoto.com
info gambar

Pada proses pembuatan tahu, produsen akan menggunakan kalsium sulfat. Proses inilah yang membuat tahu memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Kalsium memiliki manfaat untuk melindungi tulang dari berbagai penyakit, terutama kondisi tulang pada usia lanjut. Berbagai penyakit seperti nyeri sendi (rheumatoid arthritis) dan osteoporosis. Penelitian terbaru juga mengatakan bahwa kandungan isoflavon yang terdapat pada kedelai membantu memperkuat kepadatan tulang.

5. Membantu Menurunkan Berat Badan

Seseorang sedang mengontrol berat badan | Foto: Charliepix/istockphoto.com
info gambar

Mengonsumsi makanan yang tinggi protein akan membantu kawan GNFI tidak cepat merasa lapar. Mengingat tahu juga rendah kalori, maka mengonsumsi tahu tidak akan menambahkan kalori. Terutama pada tahu yang prosesnya di oven.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

EY
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini