Madiun Menyapa Dunia Lewat Kampung Pesilat Indonesia

Madiun Menyapa Dunia Lewat Kampung Pesilat Indonesia
info gambar utama

Indonesia telah dipandang sebagai negara dengan kekayaan budaya yang beragam dan berbudaya. Bukan hanya sebuah citra, ia melekat di dalam harkat martabat bangsa. Jiwa bangsa yang berbudaya akan selalu mengiringi perbedaan dengan toleransi dan persatuan. Sejarah kita merekam bahwa kesatuan antara seni, budaya, agama dan adat istiadat mampu meredam pertikaian menjadi persaudaraan yang mengembalikan kedamaian.

Sejalan dengan histori Kampung Pesilat Indonesia yang berada di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berdiri karena ingin menyatukan kembali persaudaraan yang mulai terkikis karena selisih paham atas perbedaan yang berujung pertikaian antara perguruan pencak silat satu dengan yang lainnya.

Substansi pencak silat bukan hanya tentang gerakan yang benar, tetapi tentang cara mengimplementasikan filosofi dari setiap gerakan. Seperti gerakan dari pola pasang atau sikap siap menghadapi lawan. Biasanya selalu dengan tangan terbuka yang tidak mengepar, melawan dengan menangkap, mengunci, dan menghentikan gerakannya sehingga dalam melumpuhkan lawan tidak selalu dengan kekerasan yang menyakitkan. Sebab esensi dari pencak silat bukan sekadar berkelahi, memukul, dan menyakiti, namun sebagai cara membela diri yang disertai dengan pengendalian emosi.

Ketika bernostalgia pada cerita sebelum keberagaman perguruan dikemas bersama dalam Kampung Pesilat Indonesia, berita tentang kekacauan akibat perselisihan antar perguruan pencak silat sering kali terdengar ramai menjadi perbincangan. Bagaimana tidak? Kabupaten Madiun merupakan daerah dengan banyak perguruan pencak silat yang lahir dan berkembang di sana.

Perguruan pencak silat terbesar di Indonesia yang memiliki cabang perguruan pencak silat di luar negeri, pusatnya berada di wilayah Madiun yaitu Perguruan Pencak Silat IKSPI Kera Sakti, Setia Hati Terate, dan Setia Hati Winongo. Selain itu, 11 perguruan lain yang memiliki basis massa besar turut berkembang pesat di Madiun, seperti Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, Persaudaraan Sejati, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pagar Nusa, Merpati Putih, Cempaka Putih, Pro Pratia, Persinas ASAD, Persaudaraan Sejati dan Persaudaraan Tundung Madiun.

Bukan sekadar citra atau simbolis belaka, Kampung Pesilat telah membuat harmonisasi antar 14 perguruan pencak silat yang tumbuh dan berkembang di kabupaten Madiun, agar menciptakan perdamaian dan mewujudkan Kampung Pesilat sebagai wisata budaya yang memberikan edukasi, hiburan serta melestarikan tradisi pencak silat yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2019.

Kawan bisa lihat, mesranya persaudaraan antar perguruan dan masyarakat terjalin guyub rukun menghangatkan suasana Kampung Pesilat. Kegiatan bertajuk seni budaya dengan dibalut edukasi dan promosi akan menghiasi Festival Kampung Pesilat yang digelar setiap tahun di sekitar Padepokan Kampung Pesilat. Seluruh perguruan, masyarakat sekitar dan wisatawan larut dalam kemeriahan Festival Pencak Silat yang menyajikan hiburan pertandingan pencak silat, parade pendekar, pawai pesilat, bazar kuliner dan suvenir.

Seluruh pimpinan perguruan pencak silat bergandengan tangan mengikat tali persaudaraan
info gambar

Senam Kampung Pesilat
info gambar

Kampung Pesilat Indonesia digarap sebagai city branding untuk Kabupaten Madiun, yang digadang-gadang dapat berkembang menjadi wisata budaya skala internasional. Pemuda dan mahasiswa sebagai agent of change dari kabupaten Madiun turut memberikan sumbangsih pemikiran dan penelitian yang inovatif sebagai referensi strategi keberlangsungan city branding Kampung Pesilat Indonesia.

Pemenang Pimnas Ke 34
info gambar

Jangan salah, para ibu tidak pernah mau kalah! Tangan kreatif para ibu rumah tangga yang tergabung dalam Paguyuban Batik telah menorehkan cantingnya pada lembaran kain dengan sentuhan motif modern yang bernuansa logo Kampung Pesilat. Batik Kampung Pesilat telah dipamerkan dan diperdagangkan ke mancanegara dengan harga mulai dari 150 ribu rupiah hingga 1,7 juta rupiah.

Ibu ibu pengrajin batik Kampung Pesilat
info gambar

Keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam membangun wisata budaya ini sangat matang, beberapa kegiatan dan perencanaan pembangunan terus dicanangkan untuk meperkuat branding Kampung Pesilat Indonesia.

Pemandangan indah dari kirab pesilat di Bulan Suro kini menjadi momen yang dinanti, ricuh dan keluhan masyarakat telah dipangkas dengan ketertiban dan keindahan pawai yang dihias dengan atribut perguruan dan kampung pesilat, masyarakat menikmati layaknya melihat karnaval.

Suro Damai
info gambar

Kampung Pesilat Indonesia merupakan wujud bangkitnya persatuan untuk menghapus hitam pertikaian serta mengarahkan perbedaan menuju satu tujuan yang membawa kedamaian dan keharmonisan.

Referensi: Instagram @kampungpesilatmadiun | Voi.id | MadiunPos.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini