Pesona Candi Umbul, Pemandian Air Hangat Bersejarah yang Tak Pernah Kering

Pesona Candi Umbul, Pemandian Air Hangat Bersejarah yang Tak Pernah Kering
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Daya tarik Kabupaten Magelang tak hanya ada pada Candi Borobodur. Masih banyak tempat bersejarah lainnya yang kini jadi destinasi wisata. Salah satunya ialah Candi Umbul. Tak sama dengan Candi Borodubur, Candi Umbul hadir dalam bentuk pemandian air hangat dengan kolam alami yang airnya tak pernah surut.

Ada dua kolam di Candi Umbul yang kini digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berendam maupun berenang. Kolam tersebut punya dasar kerikil kecil serta dinding dari batuan. Di sekitar kolam, terdapat pula taman serta gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan beristirahat.

Sejarah Candi Umbul

Candi Umbul | Dokumentasi pribadi

Sebelum mengulik lebih jauh mengenai wisatanya, tak ada salahnya untuk tahu sejarah Candi Umbul. Dilansir Kompas.com, Candi Umbul konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya pada abad 8 Masehi. Penemuan candi ini bisa dibilang tak disengaja.

Kala itu, salah seorang warga sedang membuat kolam dengan menggali tanah. Ia lalu tak sengaja menemukan batuan yang mirip dengan candi. Menariknya, batuan yang ditemukan cukup banyak jumlahnya dan membentuk struktur kolam. Warga lalu menggali hingga terlihat sebuah kolam bekas yang kemudian dipercaya sebagai pemandian kuno. Hingga saat ini warga sekitar Candi Umbul percaya bahwa kolam air hangat tersebut dulunya digunakan oleh putri kerajaan untuk mandi.

Terkait sumber air hangatnya, belum diketahui pasti dari mana asalnya, apakah dari panas bumi atau aktivitas vulkanik lainnya. Meskipun begitu, aliran air hangat ini tak pernah berhenti walau musim kemarau.

Lokasi dan Rute Menuju Candi Umbul

Candi Umbul | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Candi Umbul berada di Jalan Candi Umbul, Perkebunan, Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Untuk menuju Candi Umbul sebetulnya tidak sulit, karena jalannya mudah dijangkau. Sayangnya, tak ada transportasi umum hingga masuk ke gangnya sehingga kamu perlu menyewa ojek dari warga sekitar.

Apabila dari arah Kota Magelang, kamu bisa berkendara sekitar 18 kilometer ke arah Semarang. Nantinya, kamu akan menemukan pertigaan menuju ke Grabag. Nah, dari sini, kamu bisa mabil arah ke kanan atau timur. Setelah itu, lanjutkan perjalanan dengan lurus sekitar 10 kilometer. Kamu harus mengurangi kecepatan kendaraan agar tidak melewatkan belokan menuju Candi Umbul. Akan terlihat plang bertuliskan Candi Umbul, dari sini kamu hanya perlu lurus mengikuti jalan sekitar 3 kilometer. Lokasi Candi Umbul nantinya berada di sebelah kiri.

Jam Operasional dan Harga Tiket Candi Umbul

Candi Umbul / Wikipedia
info gambar

Candi Umbul buka setiap hari pukul 06.00—17.00 WIB. Namun, jika ingin lebih puas berendam atau berenang, kamu bisa datang pada hari biasa, baik pagi ataupun sore hari. Pada waktu tersebut, biasanya Candi Umbul tak ramai pengunjung.

Terkait harga tiket Candi Umbul tidaklah mahal. Baik pada akhir pekan maupun hari biasa, harga tiketnya hanya Rp5.000. Jika membawa kendaraan kamu hanya perlu membayar Rp2.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil.

Dipercaya Bisa Mengobati Penyakit

Candi Umbul | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Lokasi Candi Umbul bisa dibilang cukup jauh dari pusat kota Magelang. Kendati demikian, banyak wisatawan yang rela mampir ke sini untuk sekadar berendam. Hal ini karena air hangat di situs kuno ini masih alami. Di samping itu, air hangat Candi Umbul dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Sebagian masyarakat yang datang percaya bahwa dengan berendam di Candi Umbul, penyakit kulit bisa sembuh. Bahkan, beberapa penyakit lain, seperti rematik, stroke, maupun darah tinggi pun akan membaik. Di luar daripada itu, air hangat dari Candi Umbul dianggap sebagai air suci sehingga digunakan pula untuk keperluaan tradisi.

Hingga saat ini perawatan candi masih rutin dilakukan. Setiap dua minggu sekali dilakukan pengurasan guna menjaga kebersihan kolamnya. Juru peliharan pun terus berjaga guna mengamankan candi dari tangan jahil. Kalau kamu ke sini, jaga kelestarian dan kebersihan kolamnya, ya! Di samping itu, jangan pula mencoret bagian candi karena akan mengurangi nilai sejarah maupun estetikanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini