Fenomena Kemunculan Pulau Baru Pasca Gempa di Maluku, Ini Faktanya

Fenomena Kemunculan Pulau Baru Pasca Gempa di Maluku, Ini Faktanya
info gambar utama

Pada Selasa (10/1/23) dini hari, tepatnya sekitar pukul 00:47 WIB, wilayah Maluku lebih tepatnya di Kab. Kepulauan Tanimbar terjadi gempa dengan kekuatan cukup besar yakni MAG:7,9.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan tsunami selama beberapa saat. Beruntungnya, peringatan tersebut dicabut beberapa jam kemudian, lantaran tidak ditemukan indikasi akan terjadinya tsunami.

Dampak bencana seperti kerusakan pemukiman memang tak terhindarkan. Namun di saat bersamaan, rupanya ada fenomena menarik yang tak kalah menyita perhatian pasca terjadinya fenomena alam tersebut, yakni kemunculan pulau baru.

Bukan hanya bagi masyarakat di wilayah timur, banyak masyarakat Indonesia di berbagai daerah yang rupanya juga dibuat penasaran dengan kemunculan ‘pulau baru’ yang dimaksud. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Danau Tangkas Sekernan: Danau Dengan Hutan Liontin dan Pulau Tepus

Detail kemunculan pulau baru

Munculan pulau baru yang menyita perhatian masyarakat diketahui berada di desa Teinema, kecamatan Wuarlabobar, kab. Kepulauan Tanimbar.

Tak dimungkiri, jika awalnya kemunculan pulau baru tersebut cukup menimbulkan pertanyaan dan rasa was-was, bahkan tak sedikit warga yang merasa resah hingga diberitakan mengungsi, akibat fenomena tersebut.

Bukan hanya karena kemunculan pulau, namun disebutkan juga jika pasca gempa muncul dataran tanah di sekitar daerah pesisir dengan jangkauan yang cukup luas. Hal tersebut dijelaskan oleh Abdul Muhari, selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

"Sebenarnya tidak ada pengungsian, tetapi ada beberapa fenomena-fenomena yang kita masih pastikan ini penyebabnya apa. Misalnya di Tanimbar itu ada tanah muncul di sekitar daerah pesisir dan itu cukup luas," ujarnya, mengutip video update di kanal YouTube BNPB.

Belakangan, mulai diketahui jika pulau baru yang muncul ke permukaan dan sempat membuat resah rupanya merupakan fenomena biasa, yang dikenal dengan istilah mud volcano.

Menyaksikan Keajaiban Pulau Berhala di Timur Laut Jambi, Wisata Alam Bahari Andalan Kepri

Mengenal mud volcano

'pulau baru' pasca gempa di Tanimbar, Maluku | Twitter @QaillaAsyiqah
info gambar

Membahas lebih detail, istilah mengenai mud volcano dijabarkan secara jelas oleh perwakilan lembaga terkait yakni Daryono, selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami.

Menurutnya, mud volcano merupakan fenomena biasa yang kerap terjadi pasca bencana gempa bumi bukan hanya di Indonesia, namun juga berbagai negara.

"Sebenarnya peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena alam biasa yang dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai mud volcano," ujarnya di hari yang sama saat bencana terjadi, mengutip Detikcom.

Masih menurut penjelasan Daryono, kemunculan pulau baru seperti di Tanimbar memang bisa saja terjadi jika fenomena gempa terjadi dalam skala cukup kuat dan besar.

Penjelasan singkatnya, material pembentuk pulau yang dimaksud pada dasarnya adalah cairan dan gas bawah tanah yang tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen. Namun ketika adanya tekanan yang muncul dari fenomena gempa kuat, tekanan tersebut mendorong lapisan di bawah sedimen untuk keluar dan muncul ke permukaan dalam bentuk gunung lumpur.

Karena itu pula, fenomena terbentuknya pulau baru yang dimaksud dikenal dengan istilah mud volcano. Kendati begitu, Daryono kembali memastikan jika lama kelamaan pulau baru atau gunung lumpur tersebut akan menghilang.

“Umumnya ‘pulau baru’ ini akan hilang dengan sendirinya” imbuh Daryono.

Sebagai gambaran selain di Tanimbar, beberapa fenomena kemunculan pulau baru yang terjadi pasca gempa besar juga tercatat pernah terjadi di beberapa negara lain sepanjang sejarah. Satu yang paling terbaru pernah terjadi pada tahun 2013 di Pakistan, saat gempat berkekuatan MAG7,7 melanda pelabuhan Gwadar.

Pentingnya Menjaga Pulau Terluar Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini