Mengenal ChatGPT, Si Chatbot Canggih Penjawab Pertanyaan Sulit

Center for Digital Society

CfDS merupakan pusat kajian di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Mengenal ChatGPT, Si Chatbot Canggih Penjawab Pertanyaan Sulit
info gambar utama

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah “ChatGPT” dalam perbincangan mengenai teknologi dan artificial intelligence. ChatGPT menjadi populer setelah chatbot ini berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit secara akurat dan mengundang banyak pengguna semenjak bot ini dipublikasikan.

Bot ini dinilai sangat pintar karena dapat menulis jawaban kompleks sesuai dengan arahan manusia, bahkan bisa digunakan untuk membuat lagu atau cerita pendek. Di sisi lain, program ini juga mendapatkan kontra, terutama dari kalangan akademik, karena dapat mendorong siswa untuk menggunakan bot ini dalam mengerjakan tugas akademik. Maka dari itu, masih banyak pertanyaan yang mengelilingi definisi, penggunaan dan limitasi dari ChatGPT ini. Yuk, mari kita ulas lebih lanjut tentang ChatGPT ini!

Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Dikutip dari jawaban ChatGPT sendiri mengenai apa definisi dari program tersebut, ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) merupakan suatu program komputer yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengetahui dan merespon pertanyaan dalam gaya perbincangan manusia. ChatGPT menggunakan teknik machine learning untuk menjawab pertanyaan, menulis kalimat-kalimat kompleks ataupun bercakap-cakap dengan pengguna.

Program ini dibuat oleh startup AI bernama OpenAI, yang juga telah merilis AI bot terkenal seperti DALL-E sebelumnya. Program online ini gratis dan bisa digunakan untuk menulis essay, puisi, lagu dan bahkan cerita pendek sesuai dengan prompt atau permintaan yang diberikan. Dengan kemutakhiran program ini, banyak perusahaan ternama seperti Microsoft yang telah ikut berinvestasi di teknologi ini. Dalam 5 hari dari peluncurannya, ChatGPT berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta pengguna.

Membuat Bot WhatsApp dengan Python dan Twilio

ChatGPT termasuk ke dalam large language model (LLM) chatbot yang menggunakan model AI GPT-3. LLM dilatih menggunakan data dengan jumlah sangat banyak, yang bisa secara akurat memprediksi kata apa yang seharusnya muncul dalam suatu kalimat. Dikarenakan LLM bisa memprediksi secara tepat kata yang akan muncul selanjutnya dalam sebuah kalimat, hal ini membuat LLM dapat menulis paragraf dan jawaban yang panjang.

ChatGPT menambahkan kemutakhiran model ini dengan menambahkan pelatihan (training) Reinforcement Learning with Human Feedback. Pelatihan ini membuat ChatGPT dapat mempelajari apa yang manusia harapkan dari jawaban pertanyaan mereka. Dan dengan mengetahui lebih baik intensi pertanyaan pengguna, chatbot ini dapat memberikan jawaban-jawaban yang lebih membantu dan akurat

Limitasi dan Permasalahan dari Chat GPT

Walaupun Chat GPT mempunyai banyak potensi, masih banyak limitasi dan permasalahan yang datang dari program ini. OpenAI menjelaskan beberapa limitasi dari program ini dan yang pertama adalah terkadang ChatGPT bisa menulis jawaban yang mungkin terlihat masuk akal, namun tidak terbukti benar.

Yang kedua adalah kualitas jawaban ChatGPT tergantung pada kualitas dari pertanyaannya. Hal ini terjadi karena program ini sensitif terhadap kata-kata spesifik pada penulisan pertanyaan yang diajukan. Terakhir adalah ChatGPT secara khusus diprogram untuk tidak memberikan jawaban yang dapat menyebabkan bahaya.

Selain limitasi yang dijabarkan oleh developernya sendiri, ada beberapa permasalahan etis yang lahir dari penggunaan program ini. Salah satu masalah utama dari ChatGPT adalah penggunaannya dalam dunia akademik. Dengan teknologinya yang dapat membuat sebuah jawaban rumit sesuai permintaan pengguna, ini tidak menutup kemungkinan bahwa siswa dan akademisi dapat menggunakan bot ini untuk mengerjakan tugas ataupun menulis essay.

Kecerdasan program ini juga ditunjukkan dengan lulusnya teks ChatGPT untuk mengerjakan ujian level pascasarjana di Amerika Serikat. Selanjutnya, ada kemungkinan bahwa ChatGPT dapat menyebar misinformasi, dikarenakan bot ini tidak tersambung dengan internet dan rawannya informasi tidak akurat yang bisa diberikan.

Berbagai Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kecanggihan ChatGPT

Terlepas dari limitasinya, pemanfaatan ChatGPT pastinya juga dapat digunakan untuk hal-hal baik, sama seperti objektif utama dari pembuatan bot ini oleh OpenAI. Contohnya, ChatGPT dapat membantu penyandang disabilitas untuk menulis jawaban dengan nada natural manusia. Mengingat ChatGPT masih di dalam masa riset dan feedback, pasti nantinya program ini akan makin dikembangkan lagi untuk dimanfaatkan oleh banyak orang.

Dan dengan banyaknya program-program AI yang dikeluarkan akhir-akhir ini, hal ini menunjukkan bahwa kita bisa menantikan lebih banyak lagi penemuan teknologi yang bisa membuat pekerjaan sehari-hari makin lebih gampang. Hal terpenting yang bisa kita ingat adalah Inovasi teknologi terbaru mungkin tidaklah sempurna. Namun, seberapa bermanfaatnya teknologi ini pada akhirnya akan bergantung dengan pemakainya dan bagaimana kita bisa menggunakannya secara tepat dan benar.

Penulis:

Jasmine Noor Andretha Putri

Referensi: newsnationnow.com | usatoday | edition.cnn.com | microsoft.com | searchenginejournal.com | openai.com | zdnet.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Center for Digital Society lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Center for Digital Society .

Tertarik menjadi Kolumnis GNFI?
Gabung Sekarang

C
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini