Museum Sonobudoyo Sebagai Sarana Healing

Museum Sonobudoyo Sebagai Sarana Healing
info gambar utama

Healing menjadi sebuah kegiatan yang sangat diperlukan, terutama kamu yang memiliki aktivitas ataupun agenda yang sangat berat. Istilah ini menurut psikolog klinis Veronika Adesla adalah termin untuk penyembuhan atau pemulihan secara general. Tentunya, ada beragam cara ataupun kegiatan yang akan dilakukan untuk healing ini.

Seringkali dengan bepergian ke suatu tempat atau destinasi baru menjadi pilihan utama bagi seseorang yang ingin bersantai. Destinasi yang sedang hangat-hangatnya saat ini adalah Pulau Dewata, Bali, sembari menikmati indahnya pantai dan floating breakfast.

Ada pula Labuan Bajo, Pulau Komodo, bagi yang ingin menikmati keindahan pemandangan dari atas bukit yang langsung menghadap ke laut. Kawan GNFI juga bisa melihat secara langsung binatang komodo yang menjadi ikon destinasi tersebut.

Bahkan, dengan keindahannya, poin tersebut menjadikan Labuan Bajo mendapat sebutan "surga tersembunyi". Kemudian yang tidak kalah ketinggalan untuk dikunjungi juga adalah Kota Yogyakarta.

Mengenal Lebih Dalam Sejarah dan Daya Tarik Museum Ullen Sentalu Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi bagi Kawan yang ingin berwisata atau sekadar melepas penat dari kegiatannya yang membebaninya. Para mahasiswa dan turis di kota ini, tentunya sangat senang dengan kenyamanan yang ditawarkan. Apalagi, warga Yogyakarta sangatlah ramah-ramah.

Wisata Murah di Tengah Kota

Kota Yogyakarta memiliki garis lurus yang membelah tepat di bagian tengah wilayah perkotaannya. Garis tersebut membentang dari Gunung Merapi, Tugu Yogyakarta, Keraton di alun-alun utara, Panggung Krapyak, dan pantai.

Di alun-alun utara sendiri, terdapat sebuah museum yang bernama Sonobudoyo. Di dalamnya terdapat 2 galeri. Yang pertama merupakan galeri gratis dan berikutnya hanya perlu membayar sebesar 10 ribu rupiah.

Museum ini mulai dibuka dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Tentunya, sudah dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang kenyamanan. Salah satunya berupa wilayah parkir yang cukup luas, bahkan dapat menampung hingga 5 kendaraan minibus.

Topeng Wayang
info gambar

Untuk menarik pengunjung, pada galeri di Museum Sonobudoyo ini memberikan barang pameran yang cukup banyak serta fasilitas yang terus ditingkatkan. Pada umumnya, museum ini menampilkan budaya Jawa, baik itu pakaian, peninggalan-peninggalan, kisah keratonan, dan lainnya. Pada gambar diatas, merupakan topeng topeng selain menggambarkan karakter dalam perwayangan, topeng tersebut juga menandakan mimik wajah tertentu.

Kampung Ketandan Yogyakarta, Sepotong Akulturasi Tionghoa di Bumi Mataram
Panel-Panel Patung peninggalan
info gambar

Berlanjut dari pameran topeng sebelumnya, berlanjut ke seksi setelahnya yang banyak diisi dengan mainan tradisional, senjata-senjata zaman dahulu, patung-patung kecil yang merupakan gambaran dari legenda jawa pada zaman dahulu.

Tentunya ini sangat menarik karena hal-hal tersebut masih bisa dirasakan dan ditemukan di era modern ini. Juga menjadi hal nostalgia bagi kawan yang pernah bermain permainan tradisional yang dipajang disini seperti gasing, katapel, dan mainan lainnya. Kemudian juga senjata-senjata seperti panah, parang, dan senjata api yang mungkin keluarga Kawan GNFI ada yang menyimpannya di rumah.

Fosil Manusia Purba
info gambar

Seperti museum pada umumnya, Sonobudoyo sendiri juga menampilkan koleksi fosil-fosil manusia purba dan juga peninggalan lainnya seperti alat berburu, memasak, batu-batuan, pakaian yang digunakan dan lain sebagainya.

Yang menarik adalah kita juga diberikan akses untuk menyentuh barang-barang tertentu, juga cerita perkembangannya sehingga kita menjadi semakin teredukasi dengan koleksi yang ditampilkan di Museum Sonobudoyo ini.

Koleksi Kaligrafi dan Alquran
info gambar

Masih di area Museum Sonobudoyo, ternyata di hari kedatangan saya ke sana, ada juga pameran lain yang sedang dilakukan seputar kaligrafi arab beserta sejarah keislaman di Yogyakarta. Aksesnya sangat mudah, begitupun fasilitas yang diberikan juga tidak kalah seperti yang di dalam.

Dengan suasana yang tenang menjadikan Kawan GNFI bisa mendapatkan ketenangan juga dalam diri kawan. Begitupun saya ketika masuk, disapa dengan beragam kaligrafi yang sangat indah yang membuat saya terkagum.

Yogyakarta Jadi Provinsi Paling Melek Digital di Indonesia, Apa Rahasianya?

Namun, tentunya museum atau pameran yang ditampilkan secara berkala akan berganti tergantung kepada tema yang nantinya ditentukan. Akan tetapi, itu tidak menjadikan daya tarik untuk datang ke museum menurun melainkan akan bertambah ketika sudah meniatkan diri untuk datang kesana.

Sebagai penutup, mendatangi sebuah museum untuk melihat koleksi yang ada ataupun untuk menambah wawasan menjadi sebuah kegiatan yang menurut saya perlu dilakukan oleh kawan GNFI.

Selain sebagai destinasi wisata, kita juga akan menjadi lebih tahu akan sejarah yang ada di Kota Yogyakarta ini. Dengan adanya istilah seperti "Museum Date" dan lain sebagainya menjadikan ajang bagi kita untuk lebih merasakan dan juga menghargai peninggalan yang ada di negara kita Indonesia ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini