Candi Songgoriti, Tapak Sejarah Perpindahan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Candi Songgoriti, Tapak Sejarah Perpindahan Mataram Kuno ke Jawa Timur
info gambar utama

Batu salah satu kota di Jawa Timur terkenal sebagai tempat yang memiliki udara sejuk dengan pemandangan alam mengagumkan. Tetapi di tengah hiruk pikuk kota dan keindahan alamnya terdapat situs bersejarah yang tak banyak diketahui, yakni Candi Songgoriti.

Dimuat dari tulisan Mohammad Fadli dkk dalam Sejarah Candi dan Sumber Mata Air Songgoriti (Pendekatan Supranatural) menyebutkan bangunan Candi Songgoriti berbentuk persegi panjang.

Candi ini memiliki ukuran kaki dengan panjang 14,36 m dan lebar 10,10 m, sedangkan tubuh candi mempunyai ukuran panjang 14,36 m, lebar 3,72 m dan tinggi 2,44 m. Candi yang masih merupakan bangunan asli berada di sebelah barat dan utara.

Candi Abang, Tempat Bermukim Para Dewa yang Layaknya Bukit Teletubbies

Pada bagian utara candi terdapat tiga buah pancuran air yang dulu berfungsi sebagai petirtaan. Di tengah-tengah candi terdapat mata air yang berwarna keruh kehijauan, di sebelah selatan candi terdapat air yang memiliki rasa seperti air kelapa.

Candi Songgoriti ini mempunyai keunikan yang menonjol yaitu tidak adanya tangga yang menuju bilik candi. Bilik induk dirancang untuk tidak dapat dimasuki karena ukurannya yang kecil dan sempit.

Candi ini menghadap pada arah timur karena pintu utama candi berada di sisi timur yang mengarah pada ruang induk. Ruang induk ini biasanya diisi Lingga-Yoni sebagai lambang Siwa beserta Parwiti.

Ditemukan oleh Belanda

Dilansir dari IDNTimes, Candi Songgoriti ditemukan pertama kali pada tahun 1799. Catatan tentang candi ini berasal dari Van Ijsseldijk dan disebut sebagai Petirtaan Songgoriti. Setelahnya banyak peneliti Belanda yang mulai datang.

Candi ini kemudian direnovasi pada tahun 1849 oleh seorang arkeolog Belanda, Rigg. Kemudian kembali direnovasi pada tahun 1863 oleh Brumund. Lantas pada tahun 1921, M Knebel melakukan renovasi secara besar-besaran.

“Kemudian yang terakhir kalinya dilakukan renovasi pada tahun 1938 M,” tulis laman tersebut.

Ikat Persaudaraan Sejak Abad 8 Masehi, Indonesia Sumbang 11 Arca Buddha ke Sri Lanka

Ketika dilakukan renovasi tersebut ditemukan berbagai macam peninggalan-peninggalan yang istimewa, seperti lingga yang terbuat dari emas dan yoni yang berbahan dari perunggu yang terletak di dalam empat buah peti batu.

“Hal ini menggambarkan bahwa candi ini berlatar belakang agama Siwa, karena terdapat lingga dan Yoni sebagai simbol Dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Penemuan ini juga membuktikan akan kejayaan pada masa itu,” paparnya.

Dibangun zaman Mataram

Dilansir dari laman resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kota Batu, Candi Songgoriti dipercaya merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke 9 sampai dengan ke 10 Masehi.

Dugaan bangunan ini berasal dari abad ke 9 Masehi karena penemuan peti batu dengan inskripsi yang sezaman pada prasasti abad tersebut. Konon, dahulu daerah candi ini tidak dapat dihuni manusia karena masih berupa kawah panas.

Peradaban Para Leluhur untuk Menghadapi Alam di Candi Ratu Boko

Tetapi semenjak kedatangan Mpu Sindok, Raja Medang atau Mataram Kuno. daerah tersebut menjadi sebuah perkampungan. Candi Songgoriti yang digunakan untuk menutup kawah tersebut.

Juru Kunci Candi Songgoriti Haryoto menyebut perawatan candi tersebut dilakukan seperti membersihkan lumut dan jamur yang tumbuh di atas bebatuan dengan sapu lidi. Dirinya berharap agar Candi Songgoriti segera dipugar.

“Candi Songgoriti ini adalah situs bersejarah kebanggan Kota Batu, mari sama sama menjaga situs bersejarah agar dapat terus lestari untuk generasi penerus anak hingga cucu,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini