10 Pesepak Bola Indonesia yang Pernah Gabung Klub Belgia (Bagian II)

10 Pesepak Bola Indonesia yang Pernah Gabung Klub Belgia (Bagian II)
info gambar utama

Marselino Ferdinan bukan pesepak bola Indonesia pertama yang bergabung dengan klub Belgia. Sebelumnya, ada sejumlah pemain yang merumput di sana lebih dulu.

Sebelumnya, GNFI telah membahas 6 dari 10 pesepak bola Indonesia yang pernah bergabung dengan klub Belgia. Mereka adalah Marselino Ferdinan, Firza Andika, Sandy Walsh, Syamsir Alam, Alfin Tuassalamony, dan Yericho Christiantoko. Artikel tersebut dapat dibaca di sini: 10 Pesepak Bola Indonesia yang Pernah Gabung Klub Belgia (Bagian I)

Marselino Ferdinan adalah pemain Indonesia terbaru yang gabung klub Belgia. Sebagaimana diketahui, Marselino bergabung dengan klub KMSK Deinze. Ia akan berkompetisi di Challenger Pro League yang merupakan kompetisi kasta kedua di sepak bola Belgia.

Kini, GNFI akan membahas profil empat lagi pesepak bola Indonesia yang pernah bergabung dengan klub Belgia. Berikut daftarnya:

7. Zainal Haq

Zainal Haq adalah alumni Deportivo Indonesia tahun 2008 hingga 2009. Seperti Syamsir Alam, ia sempat terlebih dulu bergabung dengan Penarol pada tahun 2010.

Pada tahun 2012, Zainal kemudian ke Belgia untuk bergabung dengan CS Vise. Di sana, ia bertahan hanya hingga tahun 2013.

Kiprahnya di CS Vise boleh dibilang cukup miris. Sebab, ia tak sekalipun mendapatkan kesempatan untuk tampil di laga resmi.

Zainal pun kembali ke Indonesia untuk melanjutkan karier sepak bolanya. Secara berturut-turut, ia membela klub Bhayangkara FC, Persela Lamongan, Kalteng Putra, Aceh United, Badak Lampung, dan terakhir Muba Babel United.

8. Yandi Sofyan

Selain pernah menjadi bagian dari Deportivo Indonesia pada 2008–2011, Yandi Sofyan juga dikenal sebagai adik dari pemain legendaris Indonesia, Zaenal Arif.

Setelah mengasah diri di Deportivo Indonesia, Yandi bergabung dengan CS Vise pada 2011 hingga 2013. Di sana, kesempatan bermain yang didapatnya cukup lumayan dibandingkan kebanyakan pemain Indonesia lain. Tercatat, ia mengoleksi 21 penampilan.

Selepas meninggalkan CS Vise, Yandi kembali ke Indonesia dan bermain bagi Arema Cronus, Brisbane Roar, Persib Bandung, Bali United, Persikota Tangerang, Bhayangkara FC, dan Persikabo 1973.

9. Abdul Rahman Lestaluhu

Perjalanan karier Abdul Rahman Lestaluhu bisa dibilang kurang mulus. Baik itu saat meninggalkan Deportivo Indonesia, Penarol, merumput di Belgia bersama CS Vise, maupun bermain di Indonesia.

Di CS Vise, Abdul Rahman hanya bermain sebanyak satu kali. Bergabung hanya sejak 2012 hingga 2013, ia kembali ke Indonesia untuk main di Persebaya ISL, Persija Jakarta, 757 Kepri Jaya, Semen Padang, dan Badak Lampung.

Sayang, di klub-klub dalam negeri tersebut Abdul Rahman juga tak begitu banyak mendapatkan kesempatan bermain. Namanya pun kini seakan meredup dari hingar-bingar persepakbolaan papan atas Tanah Air.

10. Manahati Lestusen

Jalan karier Manahati saat menjajaki level profesional tak jauh beda dibandingkan pemain lainnya dalam daftar di atas. Ia belajar di Deportivo Indonesia, gabung Penarol, lalu ke Belgia untuk bergabung dengan CS Vise.

Di CS Vise, Manahati bermain pada 2012 hingga 2013. Sayangnya, ia hanya menorehkan penampilan sebanyak dua kali.

Setelah itu, Manahati kembali ke Indonesia untuk bermain bagi Bhayangkara FC, Barito Putera, dan Persikabo 1973.

Sport Tourism, Target Baru Pariwisata Indonesia



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini