Masjid Agung As-Salam, Tempat Ibadah Ikon Kota Lubuk Linggau

Masjid Agung As-Salam, Tempat Ibadah Ikon Kota Lubuk Linggau
info gambar utama

Berdiri kokoh dan megah selama 25 tahun, tempat ibadah umat Islam ini menjadi ciri khas Kota Lubuk Linggau. Memiliki gaya interior Timur Tengah dan atap dipenuhi tulisan kaligrafi berwarna, membuat pengunjung dapat menatap dan membaca tulisan Arab tersebut. Masjid ini dominan biru, baik dari luar maupun di dalamnya.

Masjid Agung As-Salam termasuk masjid raya atau masjid besar.

Dikutip dari Safira pada laman Kompasiana, Masjid Agung As-Salam memiliki tujuh kubah yang bermakna tujuh tingkatan surga, tujuh langit, dan tujuh masa dalam agama Islam.

Jumlah pilar sebanyak 40 memiliki makna bahwa Nabi Muhammad SAW menjadi nabi pada usia ke-40. Pun sama pada jumlah pohon kurma yang ditanam di sekitar halaman masjid yang berjumlah 63, mengandung filosofi tahun wafat Baginda Rasul.

Jika Kawan GNFI datang dan berkunjung ke Kota Lubuk Linggau, jangan lupa untuk singgah ke sini sebab Masjid Agung As-Salam telah menjadi ikon yang dikenal banyak orang.

Lokasinya di Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan. Masjid ini terletak di tengah kota dan tidak sulit menemukannya karena bersebelahan dengan Pasar Pemiri.

Masjid Baiturrahman Aceh: Arsitektur Saksi Sejarah Pembakaran Belanda hingga Tsunami

Masjid Agung As-Salam memiliki halaman luas untuk para jemaah beribadah ketika Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Masjid seluas tanah 880 meter persegi dan luas bangunan 1.050 meter persegi mampu menampung lebih dari 3.000 jamaah. Sungguh besar, bukan?

Jangan khawatir jika ingin meletakkan kendaraan yang dibawa sebab masjid ini menyediakan lahan parkir yang berada di depan dan di samping sebagai fasilitas bagi para jemaah.

Masjid Agung As-Salam menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi warga lokal dan wisatawan luar daerah. Mereka datang untuk menunaikan ibadah, baik salat wajib maupun sunah dan belajar mengaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) yang tersedia di dalam masjid.

Masjid ini mempunyai desain unik sehingga tak sedikit dari mereka mengabadikan momen dengan mengambil beberapa foto. Foto di dalam atau di luar masjid sama-sama indah dan menakjubkan.

Fasilitas di masjid ini sungguh benar-benar dijaga oleh pengurus masjid, terbukti dari kebersihan dan keteraturan di dalamnya. Pengunjung bisa menitipkan sandal atau sepatu di tempat penitipan alas kaki yang dijaga oleh seorang laki-laki. Air wudu jernih dan segar, toilet pun sama bersihnya. Sajadah yang senantiasa di-vaccum, ruangan full AC, dan halaman masjid tidak ada sampah.

Mengenal Masjid Raya Al Jabbar, Ikon Baru Provinsi Jawa Barat Karya Ridwan Kamil

Menariknya, pengunjung bisa menyumbang atau berinfak menggunakan sistem pembayaran digital berupa QRIS. Sebuah terobosan baru tempat ibadah, pengurus masjid menerima pembayaran nontunai dengan prinsip mudah dan cepat. Namun, jika Kawan GNFI ingin tetap berinfak dengan uang tunai masih diperbolehkan di kotak besi besar didekat pintu.

Selain itu, dari pelataran masjid, pengunjung dapat melihat view Bukit Sulap yang berwarna hijau. Apabila hujan, maka view bukit akan tertutup kabut putih.

Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan kota dengan menaiki menara masjid. Pengurus masjid akan berbaik hati mempersilakan siapa pun yang ingin menggunakan lift untuk menuju puncak menara.

Lokasi strategis dan bersebelahan dengan pasar membuat pengunjung tidak merasa jenuh dan bosan. Ada banyak pedagang menjual alat-alat ibadah berupa sajadah, al-qur'an, tasbih, buku tuntunan solat, peci, dan masih banyak lagi.

Ada juga pedagang di pasar yang menjual berbagai macam makanan. Mereka menjual buah alpukat dan gula merah, oleh-oleh khas Lubuk Linggau bagi wisatawan.

Itulah sekilas informasi mengenai Masjid Agung As-Salam Lubuk Linggau. Keindahan dan kemegahannya dijamin akan membuat Kawan terpukau. Tertarik berkunjung?

Menikmati Wisata Religi Lewat Masjid dengan Identitas Suku Dayak di Palangkaraya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
KO
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini