Di Garut, Nasi Liwet Bukanlah Sekedar Makanan

Di Garut, Nasi Liwet Bukanlah Sekedar Makanan
info gambar utama

Nasi liwet tentu bukan makanan uang asing bagi masyarakat Jawa Barat. Di Garut, makanan satu ini bahkan begitu spesial.

Nasi liwet adalah salah satu wujud kekayaan budaya kuliner yang dimiliki Indonesia. Secara sederhana, nasi liwet dapat diartikan sebagai nasi putih yang dimasak dengan bermacam-macam bumbu hingga menghasilkan aroma yang harum dan rasa yang gurih.

Adanya aneka bumbu membuat nasi liwet juga dimasak dengan cara khusus. Sebagaimana nasi pada umumnya, beras dan air dicampur dan dimasak dalam suatu wadah. Namun, dalam memasak nasi liwet bumbu-bumbu juga ikut dimasukkan ke dalamnya. Biasanya bumbu ini terdiri dari bawang putih, bawang merah, garam, lada, daun salam, dan serai.

Satu fakta menarik, nasi liwet dikenal sebagai kuliner tradisional oleh masyakat Sunda dan Jawa Tengah, tepatnya Solo dan sekitarnya. Keduanya memiliki ciri khas sekaligus perbedaan. Apa saja?

Sebagaimana dicatat GNFI sebelumnya, nasi liwet bergaya Solo dimasak dengan tambahan santan sehingga rasanya lebih gurih. Ada pula lauk wajib berupa opor ayam berkuah putih, sayur labu siam, telur rebus, dan bubur kelapa gurih yang disebut areh.

Sementara itu, nasi liwet gaya Sunda tidak dimasak dengan santan. Lauknya pun sungguh khas Sunda seperti ikan asin, ayam goreng, tahu-tempe goreng, ikan bakar, dan tentu saja lalapan plus sambalnya.

Di Garut, Jawa Barat, nasi liwet juga bukan sekedar makanan. Nasi liwet adalah makanan yang begitu spesial di sana.

Ikan Asar, Kuliner Sarat Makna Ketahanan Pangan Ambon

Nasi Liwet untuk Promosi Wisata Kuliner

Di Garut, nasi liwet begitu spesial karena dijadikan alat untuk mempromosikan wisata kuliner setempat. Dengan pemanfaatan nasi liwet ini, diharapkan usaha kuliner di sana bisa berkembang.

Untuk itulah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar Festival 1.000 Liwet. Festival tersebut diselenggarakan pada Februari lalu sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-210 Kabupaten Garut yang penyelenggaraannya dipusatkan di Alun-alun Garut, Kamis (23/2).

"Festival 1.000 Liwet ini diselenggarakan serentak sebagai upaya promosi wisata kuliner Garut," kata Kepala Disparbud Kabupaten Garut Agus Ismail, seperti dilansir ANTARA.

Lewat Festival 1.000 Liwet, pemerintah ingin mengenalkan keragaman nasi liwet yang dimiliki setiap daerah di Garut. Jika sebelumnya sudah disinggung bahwa nasi liwet Sunda dan Solo punya perbedaan, ternyata nasi liwet Sunda di Garut pun tidak semuanya sama.

"Nasi liwet tiap daerah beda-beda, misalkan nasi liwet Bungbulang dengan Pameungpeuk, itu berbeda, dan itu menjadi keragaman," lanjut Agus Ismail.

Apakah Kawan GNFI tertarik mencoba berbagai macam nasi liwet? Datang saja ke Garut!

Menyesap Kopi Rarobang Maluku yang Pedas-pedas Hangat



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini